57 // ~ Supermarket .

949 55 1
                                    

Fika mengedarkan pandangannya merasa sedikit aneh , kenapa pria ini malah membawanya kesebuah supermarket , iya setelah dari pemakaman tadi afri dengan segera mengajak fika segera berlalu keluar dari pemakaman  , tapi kenapa ia malah mengajak fika kemari .

" Ngapain kesini?"- tnya fika menatap afri dengan tatapan bingung

" Kita kan mau beli cemilan buat stok kamu dirumah Dear "- jelas afri yang mampu membuat fika berfikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan

" Udah ayo"- ajak afri  segera menggandeng tangan fika masuk ke dalam supermarket tersebut  .

Keduanya mulai berkeliling mencari sebuah cemilan yang diinginkan , sesekali tertawa saat afri membuat sebuah lolucon .

" Kamu mau coklat?"- tnya afri menunjukkan sebuah coklat yang ukurannya besar

" Um , Mau mau "- ucp fika mengangguk antusias

" Oke , Kamu pilih yang banyak Dear "- pinta afri yang mampu membuat fika menatap keranjang yang dibawah oleh afri dengan tatapan heran , padahal pria itu sudah membawa sangat banyak berbagai macam cemilan serta beberapa minuman namun masih menyuruh fika untuk memilih lebih banyak lagi .

" Udah jangan banyak - banyak , ntar uang kamu gak cukup "- ucp fika yang mampu membuat afri terkikik geli

" Uang aku gaakan habis cuma buat beginian "- jelas afri terkikik geli

" Ish kamu kemarin udah bayarin semua utang keluarga aku kan , pasti itu bikin kamu susah kan ? Kamu tenang aja aku bakalan ganti semua kalau aku punya uang "- jelas fika yang membuat afri tersenyum geli

" Hey , Apa yang kamu bicarakan hm?"- tnya afri menatap fika sambil tersenyum

" Aku gak minta kamu bayar itu , yang terpenting kamu besok nikah sama aku oke "- jelas afri yang mampu membuat fika membelalakkan matanya kaget

" Besok?"- cengoh fika

" Ya enggak besok juga lah "- ucp afri tertawa , tak jarang banyak para kaum hawa yang menatap afri dengan tatapan memuja , toh itu sudah biasa menurutnya

" Ya kirain "- ucp fika lega

" Tapi kalo besok sih gaada masalah juga "- ucp afri enteng , dan itu sukses membuat fika menatap afri dengan tatapan jengah

" katanya mau beli permen kapas"- jelas fika

" Iyah tunggu "- ucp afri segera menggandeng fika menuju ke kasir

" Udah gaada yang pengen kamu beli Lagi dear?"- tnya afri dan sukses membuat fika menggeleng

" Enggak ada "- jelas fika

" Yauda ayo"- ucp afri yang diangguki oleh fika pasti

Setelah selesai membayar semuanya afri dan fika segera berjalan menuju kearah parkiran .

" Fika"- panggil seseorang yang reflek membuat fika segera mencari kesumber suara dan mendapati felix yang tengah memanggilnya dan menatap kearah afri dengan tatapan tak suka

" Eh felix "- ucp fika tersenyum senang , memilih segera memberi intruksi agar felix mendekat kearahnya

" Lo masih sama dia fik?"- tnya felix menatap afri tak suka , sedangkan afri memilih menaruh belanjaannya di mobil terlebih dahulu baru akan mengurus pria itu .

" Felix jangan ngomong gitu "- ucp fika berusaha membuat sahabatnya itu tenang

" Fika lo udah berapa kali disakiti sama dia , dia gak pantes dapetin lo fika "- jelas felix dan itu sukses membuat afri mengepalkan tangannya

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang