Fika mengedarkan pandangannya merasa sedikit aneh , kenapa pria ini malah membawanya kesebuah supermarket , iya setelah dari pemakaman tadi afri dengan segera mengajak fika segera berlalu keluar dari pemakaman , tapi kenapa ia malah mengajak fika kemari .
" Ngapain kesini?"- tnya fika menatap afri dengan tatapan bingung
" Kita kan mau beli cemilan buat stok kamu dirumah Dear "- jelas afri yang mampu membuat fika berfikir sejenak lalu mengangguk mengiyakan
" Udah ayo"- ajak afri segera menggandeng tangan fika masuk ke dalam supermarket tersebut .
Keduanya mulai berkeliling mencari sebuah cemilan yang diinginkan , sesekali tertawa saat afri membuat sebuah lolucon .
" Kamu mau coklat?"- tnya afri menunjukkan sebuah coklat yang ukurannya besar
" Um , Mau mau "- ucp fika mengangguk antusias
" Oke , Kamu pilih yang banyak Dear "- pinta afri yang mampu membuat fika menatap keranjang yang dibawah oleh afri dengan tatapan heran , padahal pria itu sudah membawa sangat banyak berbagai macam cemilan serta beberapa minuman namun masih menyuruh fika untuk memilih lebih banyak lagi .
" Udah jangan banyak - banyak , ntar uang kamu gak cukup "- ucp fika yang mampu membuat afri terkikik geli
" Uang aku gaakan habis cuma buat beginian "- jelas afri terkikik geli
" Ish kamu kemarin udah bayarin semua utang keluarga aku kan , pasti itu bikin kamu susah kan ? Kamu tenang aja aku bakalan ganti semua kalau aku punya uang "- jelas fika yang membuat afri tersenyum geli
" Hey , Apa yang kamu bicarakan hm?"- tnya afri menatap fika sambil tersenyum
" Aku gak minta kamu bayar itu , yang terpenting kamu besok nikah sama aku oke "- jelas afri yang mampu membuat fika membelalakkan matanya kaget
" Besok?"- cengoh fika
" Ya enggak besok juga lah "- ucp afri tertawa , tak jarang banyak para kaum hawa yang menatap afri dengan tatapan memuja , toh itu sudah biasa menurutnya
" Ya kirain "- ucp fika lega
" Tapi kalo besok sih gaada masalah juga "- ucp afri enteng , dan itu sukses membuat fika menatap afri dengan tatapan jengah
" katanya mau beli permen kapas"- jelas fika
" Iyah tunggu "- ucp afri segera menggandeng fika menuju ke kasir
" Udah gaada yang pengen kamu beli Lagi dear?"- tnya afri dan sukses membuat fika menggeleng
" Enggak ada "- jelas fika
" Yauda ayo"- ucp afri yang diangguki oleh fika pasti
Setelah selesai membayar semuanya afri dan fika segera berjalan menuju kearah parkiran .
" Fika"- panggil seseorang yang reflek membuat fika segera mencari kesumber suara dan mendapati felix yang tengah memanggilnya dan menatap kearah afri dengan tatapan tak suka
" Eh felix "- ucp fika tersenyum senang , memilih segera memberi intruksi agar felix mendekat kearahnya
" Lo masih sama dia fik?"- tnya felix menatap afri tak suka , sedangkan afri memilih menaruh belanjaannya di mobil terlebih dahulu baru akan mengurus pria itu .
" Felix jangan ngomong gitu "- ucp fika berusaha membuat sahabatnya itu tenang
" Fika lo udah berapa kali disakiti sama dia , dia gak pantes dapetin lo fika "- jelas felix dan itu sukses membuat afri mengepalkan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Подростковая литература" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...