43 // ~ Menghilang .

1.1K 56 6
                                    


Happy Reading :) .


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


" Brengsekkkk!"- bentak afri menggeram frustasi kala mengacak - acak rambutnya

" Permisi tuan , "- ucp seseorang berbaju serba hitam dan itu mampu membuat afri menatap kearah pria itu dengan tatapan tajam

" Maaf tuan , Kami masih belum bisa menemukan nona fika "- ucp pria tersebut

" Ck , Bagaimana bisa belum menemukannya , Cepat cari lagi!"- bentak afri meluapkan semua emosinya , itu mampu membuat para anak buahnya mulai ketakutan dan memilih untuk segera mencari gadis itu kembali dengan lebih teliti .

" Arghhhh!"- pekik afri menghembuskan nafas kasar


Ini tidak boleh dibiarkan , pergi dengan siapa gadisnya itu , ia tak akan rela jika ada yang berusaha mendekati gadisnya saat ia berada jauh .

Dengan segera afri membuka ponselnya menanyakan kesemua teman terdekat gadis itu yang mungkin saja telah menjadi tempat persembunyian baginya .

Bahkan ia sudah bertanya pada orangtua fika namun tetap saja orangtuanya pun tak tau dimana keberadaan fika , itu  membuat afri semakin frustasi dibuatnya .

" Halo , Cepat cari dimana keberadaan dia , sampai dapat kalau tidak dapat maka jangan harap kalian bisa selamat "- ucp afri dingin pada orang disebrang telefon , seterusnya ia segera mematikan sambungan telefon dengan cepat .

Afri sudah berulang kali menghubungi gadis itu , namun tetap saja tak ada jawaban , atau mungkin gadis itu dengan sengaja mematikan ponselnya agar afri tak bisa melacak dimana keberadaannya .

Ia harus segera mendapatkan gadis itu secepat mungkin , lalu saat ia kembali maka afri akan membuat gadis itu menjadi miliknya , tak akan afri biarkan gadis itu lepas darinya sampai kapanpun .

Afri kali ini mungkin akan memberikan pelajaran pada gadis yang mampu membuat dirinya dan fika jadi bertengkar seperti saat ini .


■■■~■■■


Gadis itu tersenyum manis melihat begitu indah pemandangan pagi yang terlihat dari atas gedung apartemen ini , cahaya matahari sudah mulai menyinari kawasan dibawahnya hingga terlihat sangat mengagumkan .

Sesekali ia berfikir , apa yang harus ia lakukan untuk kabur lebih jauh dari afri , tapi ia juga tak memiliki banyak uang untuk pergi keluar kota , apalagi meninggalkan orangtuanya disini , lalu sekarang apa yang harus fika lakukan .


Ting tong ..


Suara bel apartemen berbunyi dan itu mampu membuatnya segera berjalan menuju kearah pintu apartemen lalu membukanya ,
mendapati pria yang telah membantunya lah yang datang kemari .

" Eh putra "- ucp fika tersenyum

" Eheh , boleh masuk gak ni?"- tnya putra

" Eh iya boleh - boleh "- ungkap fika segera mempersilahkan putra masuk setelah itu menutup pintu tersebut dengan segera .

" Gimana tadi malem tidurnya ?"- tnya putra

" Nyaman kok"- ucp fika

" Ini gue bawa makanan "- ucp putra

Pria ini benar - benar sangat baik , bahkan dari kemarin saat memberikan tempat tinggal , lalu bahan makanan dan sekarang ia harus repot - repot datang untuk menyediakan makanan  kepada fika .

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang