" Mana gula - gulanya "- pinta fika memelas dan itu mampu membuat afri menghembuskan nafas panjang dan memilih mengangguk dan mengalah saja agar gadisnya merasa senang
" Okee jangan nangis lagi "- pinta afri mengusap puncak kepala gadisnya sayang
Sedangkan fika memilih menikmati permen nya dengan sangat bahagia .
*****
Afri merasa sedikit lega karna setelah lama akhirnya ia bisa sedikit dekat dengan gadisnya , bahkan gadisnya menjadi sangat penurut saat ini , itu semakin membuat afri merasa sangat lega dan senang .
Bahkan saat ini afri duduk didepan ruang tv dan tengah menunggu gadisnya yang sedang mandi dengan menonton kartun animasi yang ditayangkan pada malam hari seperti kartun spon kuning yang tak lain adalah spongbob .
" Udah selesai mandinya ya"- ucp afri saat melihat bahwa fika baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan seperti setelah memakai sampo dengan pakaian yang sangat waw , Kaos pink polos dengan ukuran sedikit kebesaran dengan celana pendek
dan itu mampu membuat afri tercengah ." Udah "- ucp fika datar dan memilih mengembalikan handuk milik afri yang tadinya ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah
" Kamu mau makan lagi sayanggg ? "- tnya afri menarik fika agar ia duduk disampingnya
" Gak perlu "- tolak fika cepat
" Bisa gak sih gausa pake embel - embel sayang "- ucp fika menatap afri muak
" Gak bisa , itu udah seharusnya jadi embel - embel saat aku ngomong sama kamu"- ucp afri mengusap pipi fika gemas
" Ehm , Kapan gue bisa pulang?"- tnya fika menatap afri dingin
" Kamu gaakan pulang "- ucp afri
" Hah , Maksudnya gimana sih?"- tnya fika menatap afri heran
" Ya gak akan pulang , kamu tidur sini aja , aku kan udah bilang sih tadi "- ucp afri acuh dan itu mampu membuat fika membelalakkan matanya menatap afri tak percaya
" Haish gue kan udah bilang kalo gue gakmau "- ucp fika acuh
" Yaudah yang penting kamu gak akan pulang , kmu udah masuk kesini dan gaakan segampang itu buat pergi "- ucp afri menatap fika dengan senyuman dan itu mampu membuat fika memutar bola matanya malas .
" Hemm , kebiasaan banget sih "- ucp fika
" Aku seneng bisa lihat kamu dideket aku "-ucp afri menatap fika tulus
" kalo lo pikir gue udah maafin lo , lo salah "- ucp fika acuh
" Hemm , aku tau susah buat ngelupain semua rasa sakit kamu itu , tapi apa susahnya kasih kesempatan buat aku"- pinta afri menatap fika intensif dan mengenggam kedua tangan fika penuh harap
" Lo pikir semuanya segampang itu , trus saat gue udah ngasih kesempatan lo bakalan sakitin gue lagi gitu ?"- tnya fika menatap afri sinis
" Kamu selalu berfikiran negatif , bahkan aku ngelakuin itu semua juga punya alasan yang pasti kan "- ucp afri
" Dan lo pikir itu semua bakalan bikin gue langsung percaya lagi gitu? Gak akan , gue gak mau jadi cewek bodoh lagi "- ucp fika menatap afri tajam , melepas genggaman afri dan memilih pergi namun dengan segera afri kembali menarik fika agar duduk kembali disampingnya , itu mampu membuat fika menghembuskan nafas panjang .
Entah kenapa perilaku fika gampang sekali berubah - ubah , tadinya ia bagaikan gadis yang manja dan beberapa jam lagi ia menjadi sangat acuh dan tak peduli , lalu tiba - tiba marah - marah seperti sekarang ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Dla nastolatków" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...