44 // ~ Dia?.

1.1K 52 1
                                    

Diamlah ditempatmu. aku tahu bagaimana berjalan mundur.

- Fika .

~~~~|

Happy Reading :) .


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Gadis itu menggela nafas kasar kala merasa sangat bosan karna beberapa hari ini ia harus terus - terusan berada di apartemen ini tanpa berniat keluar rumah ,  apalagi ia tak bisa menghubungi seseorang karna ponselnya sengaja ia matikan agar afri tak mengetahui dimana keberadaannya .

" Ish bosen banget gue , oh atau bikin makanan aja deh "- ucp fika memilih beranjak menuju ke dapur dan mulai berkutat dengan semua peralatan dapurnya .

Ia memilih menoleh kekanan kiri berusaha mencari sebuah buku resep tapi ia sama sekali tak menemukannya .

" Ehm kalo gaada buku resep gue gabisa bikin makanan aneh - aneh dong "- ungkap fika menghembuskan nafas kasar

" Ehm setau gue aja deh , sama seadanya bahan aja lah  "- ucp fika menghela nafas panjang seraya berkutat dengan bahan - bahan yang ada di dapur

Ia dengan  bersenang hati memasak makanan yang ia inginkan kali ini ,
diam - diam ia merindukan pria itu , ia ingat jelas saat pria itu mengganggunya yang  berada didapur , menggodanya sampai pipinya memerah , ia harus kembali sabar saat kenyataan ini menamparnya dengan begitu kejam , ia harus kuat saat mengetahui jika pria yang ia cintai ternyata mencintai gadis lain , yang semakin membuat nya merasa sangat   terluka , ternyata belum cukup luka yang dibuat oleh pria itu , sampai - sampai pria itu kembali lagi dan membuat hati nya benar - benar semakin hancur seperti ini  .

Ia benci dengan keadaan ini , kenapa harus dalam keadaan ini , apa salahnya hingga kisah cintanya berujung sangat  tragis .

Ia salah sudah menjatuhkan hatinya kepada pria itu , ia sangat salah , lagi - lagi ia harus jatuh lagi karna pria yang sama pula .

Ia harus bersabar kali ini , begitu rumit hidup yang saat ini ia jalani ,  hingga mampu membuatnya harus kembali merasakan sakit yang lebih dalam lagi .

Tak terasa setetes cairan bening jatuh dari pelupuk matanya dengan sangat deras , kenapa ia harus lemah seperti ini , kenapa ia harus menangisi pria yang sama sekali tak mengerti perasaannya , berulang kali ia menahan agar air mata nya tak jatuh , namun tetesan bening itu semakin deras saja hingga membuat kedua pipinya basah dibanjiri air mata .

Ia sudah harus kuat , ia harus bisa hidup tanpa pria yang membuatnya jatuh kembali seperti ini , sudah cukup semua luka yang diberikan oleh pria itu , kali ini ia benar - benar harus bangkit , ia bisa hidup tanpa pria itu walaupun sedikit sulit .

Sakit sekali rasanya saat mengetahui semua kebenaran ini , Ia sudah salah arah kali ini , semuanya nampak sangat hampa ,  keinginan hatinya seakan - akan berbanding terbalik dengan pikirannya .


" Eh fika"- ucp putra berlari mematikan kompor dan itu mampu membuat fika tersadar dari lamunannya lalu menatap kearah putra dengan tatapan kaget .

" Eh gue minta maaf "- ucp fika yang baru menyadari jika sedari tadi kompornya menyala

" Gapapa fik , Knpa harus ngelamun coba , Ntar kalo terjadi apa - apa sama lo gimana "- ungkap putra dan itu sukses membuat fika bungkam

" Gue minta maaf "- cicit fika

" Gak papa ,"- ucp putra

" Eh gue sampek lupa , gue mau bikinin sesuatu , eh tapi tunggu , lo kok tiba - tiba bisa ada disini tapi gue gasadar kalo lo masuk ya "- ucp fika berfikir

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang