Diamlah ditempatmu. aku tahu bagaimana berjalan mundur.
- Fika .
~~~~|
Happy Reading :) .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gadis itu menggela nafas kasar kala merasa sangat bosan karna beberapa hari ini ia harus terus - terusan berada di apartemen ini tanpa berniat keluar rumah , apalagi ia tak bisa menghubungi seseorang karna ponselnya sengaja ia matikan agar afri tak mengetahui dimana keberadaannya .
" Ish bosen banget gue , oh atau bikin makanan aja deh "- ucp fika memilih beranjak menuju ke dapur dan mulai berkutat dengan semua peralatan dapurnya .
Ia memilih menoleh kekanan kiri berusaha mencari sebuah buku resep tapi ia sama sekali tak menemukannya .
" Ehm kalo gaada buku resep gue gabisa bikin makanan aneh - aneh dong "- ungkap fika menghembuskan nafas kasar
" Ehm setau gue aja deh , sama seadanya bahan aja lah "- ucp fika menghela nafas panjang seraya berkutat dengan bahan - bahan yang ada di dapur
Ia dengan bersenang hati memasak makanan yang ia inginkan kali ini ,
diam - diam ia merindukan pria itu , ia ingat jelas saat pria itu mengganggunya yang berada didapur , menggodanya sampai pipinya memerah , ia harus kembali sabar saat kenyataan ini menamparnya dengan begitu kejam , ia harus kuat saat mengetahui jika pria yang ia cintai ternyata mencintai gadis lain , yang semakin membuat nya merasa sangat terluka , ternyata belum cukup luka yang dibuat oleh pria itu , sampai - sampai pria itu kembali lagi dan membuat hati nya benar - benar semakin hancur seperti ini .Ia benci dengan keadaan ini , kenapa harus dalam keadaan ini , apa salahnya hingga kisah cintanya berujung sangat tragis .
Ia salah sudah menjatuhkan hatinya kepada pria itu , ia sangat salah , lagi - lagi ia harus jatuh lagi karna pria yang sama pula .
Ia harus bersabar kali ini , begitu rumit hidup yang saat ini ia jalani , hingga mampu membuatnya harus kembali merasakan sakit yang lebih dalam lagi .
Tak terasa setetes cairan bening jatuh dari pelupuk matanya dengan sangat deras , kenapa ia harus lemah seperti ini , kenapa ia harus menangisi pria yang sama sekali tak mengerti perasaannya , berulang kali ia menahan agar air mata nya tak jatuh , namun tetesan bening itu semakin deras saja hingga membuat kedua pipinya basah dibanjiri air mata .
Ia sudah harus kuat , ia harus bisa hidup tanpa pria yang membuatnya jatuh kembali seperti ini , sudah cukup semua luka yang diberikan oleh pria itu , kali ini ia benar - benar harus bangkit , ia bisa hidup tanpa pria itu walaupun sedikit sulit .
Sakit sekali rasanya saat mengetahui semua kebenaran ini , Ia sudah salah arah kali ini , semuanya nampak sangat hampa , keinginan hatinya seakan - akan berbanding terbalik dengan pikirannya .
" Eh fika"- ucp putra berlari mematikan kompor dan itu mampu membuat fika tersadar dari lamunannya lalu menatap kearah putra dengan tatapan kaget .
" Eh gue minta maaf "- ucp fika yang baru menyadari jika sedari tadi kompornya menyala
" Gapapa fik , Knpa harus ngelamun coba , Ntar kalo terjadi apa - apa sama lo gimana "- ungkap putra dan itu sukses membuat fika bungkam
" Gue minta maaf "- cicit fika
" Gak papa ,"- ucp putra
" Eh gue sampek lupa , gue mau bikinin sesuatu , eh tapi tunggu , lo kok tiba - tiba bisa ada disini tapi gue gasadar kalo lo masuk ya "- ucp fika berfikir
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...