PERHATIANN!!.Dedek - dedek gemes mohon Menepi ,🔞.
Brukkkk .
Keduanya jatuh di ranjang dan itu mampu membuat fika kaget karna tiba - tiba afri menindihnya dan itu mampu membuat fika segera meronta - ronta minta dilepaskan .
" Afri lepasin aku!"- pekik fika mulai berkaca - kaca karna merasa sangat ketakutan , sungguh afri begitu menakutkan saat ini
" Aku padahal belum ngapa - ngapain kamu "- ucp afri menatap fika intensif sambil terkikik geli
" Apaan sih, pergi sana!"- pekik fika berusaha menyingkirkan afri yang berada diatasnya dengan kedua tangannya menahan dirinya agar tak sepenuhnya meninpa gadisnya
" Hahah , lucu banget sih kalo marah - marah"- ucp afri menyingkirkan rambut fika yang menutupi wajah
" Awass minggir ih!"- pekik fika mendorong tubuh afri menjauh namun pria itu yang masih saja tak berhenti menggodanya
" Jadi gak sabar cepet - cepet nikah sama kamu"- ucp afri mencubit hidung fika dengan gemas
" Aww !, apaan sih"- ucp fika menepis tangan afri
" Ecie marah - marah aja sih hmm"- ucp afri dan itu mampu membuat fika mengerucutkan bibirnya kesal
" Gausa gitu bibirnya , ntar aku jadi khilaf loh"- ucp afri menatap fika intensif dan itu mampu membuat fika menatap afri tajam
" Apaan sih , mending kamu minggir sekarang!!"- pekik fika mendorong afri agar pria itu segera menjauh dari nya namun semuanya sia - sia .
" Kamu terlalu buru - buru sayangg , aku aja belum ngapa - ngapain kamu "- ucp afri menyingkirkan poni fika agar keningnya terlihat jelas
" Apa yang kamu lakuin sih!"- pekik fika menatap afri tajam , sedangkan sedari tadi afri sibuk menatapnya intensif dan itu mampu membuat fika merasa sedikit aneh
" Ngeliatinnya Gausa kayak gitu , iya aku tau kalo aku cantik"- ucp fika masih berlagak songong dan itu mampu membuat afri menatap fika sambil terkikik geli
" Pede banget kamu , siapa bilang kalo kamu cantik "- ucp afri tersenyum geli
" Haishh , aku emang cantik lah "- ucp fika sombong dan itu mampu membuat afri menggelengkan kepalanya
" Gak , Kamu jelek kok"- elak afri terkikik geli dan itu mampu membuat fika menatap afri tajam
" Nyebelin banget sih , "- ucp fika menatap afri kesal
" Emang cantik , banget malah "- batin afri , ia tak ingin mengungkapkannya karna ia terlalu gengsi untuk mengatakannya secara langsung
" Fri mending kamu buruan minggir deh , aku mo balik ke kamar tidur , awasss" -ucp fika berusaha meminggirkan tubuh afri namun afri masih saja setia pada posisinya dan itu mampu membuat fika menatap afri kesal
" Gakmau , kamu tidur sini aja"- ucp afri menatap fika serius dan itu mampu membuat fika menatap afri tajam
" Minggir Fri!"- pekik fika mendorong kuat tubuh afri dan akhirnya berhasil , dengan segera fika berlari kecil menjauh dari afri dan mampus sudah nasib fika , pintu kamar afri sudah dikunci , sejak kapan pria itu menguncinya? Kenapa bisa dikunci , bahkan entah kemana hilangnya kunci kamar ini
" Kenapa sayang?? Gak nemuin kuncinya ya"- ucp afri tersenyum geli melihat ekspresi fika yang terlihat sedang kebingungan
" Mana kuncinya siniin"- ucp fika berusaha berlari kecil mendekat kearah afri dan akan mengambil kuncinya namun afri tak menggubrisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Fiksi Remaja" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...