" Kamu jangan nunda - nunda hari baik fika , lebih cepet lebih baik "- ucp bambam
" Kenapa sih , Kenapa kak bambam terlalu terburu - buru ngambil keputusan tanpa tau sebenernya aku masih belum siap "- ucp fika dengan suara bergetar
<<< Chance Of Love >>>
" Karna ada afri?"- tnya bambam yang sukses membuat fika menatap nya dengan tatapan tak suka
" Jangan bawa - bawa afri dalam masalah ini kak "- ucp fika
" Aku udah tau , kamu masih tetep gabisa ngelupain dia kan ? Dan kamu pasti punya pikiran buat gak mau ngelanjutin hubungan ini kan ?"- tnya bambam
" Bilang aja kamu mau balik sama dia , mangkannya kamu nunda - nunda waktu kan "-
" kenapa untuk cinta sama aku itu susah buat kamu lakuin sih , semuanya udah aku kasih sama kamu , aku udah berusaha sebaik mungkin buat kamu bahagia tapi kamu kenapa masih gak berusaha buat cinta sama aku sih "- ucp bambam
" Cinta gak segampang itu buat dipindahin kak , kakak harusnya ngerti , mindahin hati buat orang baru itu juga gak gampang "- lirih fika
" Kakak tenang aja aku bakalan tetep nikah sama kakak , Yaudah ayo kita belanja "- ucp fika segera menggandeng tangan bambam keluar dari rumah sakit
Ini memang salahnya , benar - benar salahnya , ia terlalu semena - mena , seharusnya jika ia sudah bersama bambam maka ia tidak boleh kembali mengusik hidup afri , jadinya harus seperti ini kan .
Fika terlalu tak tau diri , seharusnya ia tak menginginkan afri saat sudah bersama bambam , tapi kenapa ia malah masih tetap berharap pada afri yang sama sekali tak mungkin bersama nya .
Maaf kan fika kali ini , ucapannya sendiri lah yang menbuat dirinya harus berada diambang seperti ini , pikirannya berfikir jelas jika harusnya ia bersama bambam , tapi hatinya mati - matian meneriaki nama afri .
Mungkin memang jalannya harus seperti ini , fika rasa memang takdir nya harus seperti ini , tapi kenapa ia selalu berfikir jika takdir sangatlah tak adil padanya , kenapa harus semenyedihkan ini , ia harus menikah dengan pria yang sama sekali tak ada didalam hatinya .
*****
" Kamu mau Nanti untuk akadnya pake gaun warna apa ?"- tnya bambam yang sukses membuat fika hanya diam lalu menatap kearah beberapa gaun dihadapannya dengan tatapan malas
Ya bahkan saat ini bambam dan fika tengah berada disebuah butik ternama untuk memilih beberapa pakaian yang cocok digunakan untuk acara pernikahan .
" Aku ikut kakak aja "- ucp fika
" Yakin? "- tnya bambam yang hanya diangguki oleh fika
" Kamu kayaknya gak seneng ya sama ini semuanya , apa kamu gamau nikah sama aku ?"- tnya bambam , fika menggeleng
" Aku seneng kok "- ucp fika tersenyum miris
" Yaudah kamu pilih - pilih gaunnya "- tutur bambam yang sukses membuat fika mengangguk ragu dan mulai memilah - milah gaun tersebut namun dengan tatapan kosong
" fika , Kamu kenapa gak liat ke arah gaunnya sih "- ucp bambam , fika menggeleng lalu menatap kearah bambam dengan tatapan miris
" Menurut kakak aja deh mana yang bagus "- lirih fika mengusap air matanya yang entah sedari kapan turun hingga lagi - lagi membasahi pipinya
" Aku tau mungkin untuk saat ini kamu gaada perasaan sama aku , tapi mungkin setelah kedepannya kamu pasti bakalan ada rasa sama aku "- tutur bambam yang hanya membuat fika diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Fiksi Remaja" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...