Happy Reading~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" Kamu apaan sih kok kayak anak kecil"- elak fika menatap afri sedikit heran
" Yaudah sih " - elak afri
" Fikaaaa!"- panggil seseorang dan itu mampu membuat keduanya menoleh kearah sumber suara
*****
" Anggi , "- gumam fika menatap kearah salah satu pasangan yang menghampiri nya dan tengah tersenyum sangat girang
Mereka pun duduk di satu meja yang sama lalu tersenyum .
" Gue gak nyangka lo juga disini"- ucp anggi menatap fika sambil terkikik geli
" Tapi lo kok juga disini"- ucp fika cengoh dan memilih menatap anggi sedikit meneliti lalu melirik pria disamping anggi dengan tatapan meneliti
" Ouhh ini bukannya cowok yang kemaren ada di bali sama lo ya"- tebak fika dan itu mampu membuat anggi terdiam
" Kenalin dong sama kita "- ucp fika menatap anggi dengan tatapan jail
" Kayaknya ini ya tunangan lo"- goda fika menatap anggi dan tersenyum
" Ish apaan sih lo fika , "- ucp anggi menatap fika dengan tatapan sebal karna gadis didepannya ini mulai menggodanya
" Afri ayo temui kolegan lain"- ucp seseorang pria paruh baya dan itu mampu membuat keempat orang dikursi itu ikut menatap kesumber suara
" Ck , harus ya"- ucp afri sedikit jengah
" Harus , ini kamu riski juga temui para kolegan lain ya"- ucp pria paruh baya itu yang tak lain adalah papa afri
" Siap om"- ucp cowok yang duduk disebelah anggi yang diketahui bernama riski , ya memang benar papa afri sudah mengenal semua para kolegan bisnis terutama riski
" Ayo fika" - ajak afri akan menarik fika namun ditahan
" Afri ini khusus untuk para pria , jadi wanita harus duduk ditempat dulu"- tutur papanya dan itu mampu membuat afri berdecak sebal.
" Bodoamat"- elak afri
" Kamu apaan sih fri , udah deh sana turutin kata papa kamu gausa bandel"- elak fika menatap afri dengan sedikit tersenyum hangat
" Tapi dear-" ucp afri akan menolak namun dengan segera fika tersenyum dan menatap afri
" Aku gak papa udah kamu nurut ya sama papa kamu"- ucp fika sedikit berbisik dan itu mampu membuat afri menghembuskan nafas kasar
" Oke , kamu jangan deket - deket sama cowok lain"- perintah afri dan itu mampu membuat fika mengangguk patuh , itu membuat afri berdecak sebal lalu memilih mengangguk dan mulai berjalan bersebelahan dengan riski , mengikuti papa nya , sebenarnya afri merasa sedikit tak tega meninggalkan fika disana , ia ingin selalu berada didekat gadisnya , ia tak ingin sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi , untung saja anggi ada disana untuk menemani fika , jika tak ada mungkin afri tak akan mau meninggalkan fika sendiri , bahkan afri lebih memilih pulang saja dari pada harus meninggalkan gadisnya seorang diri .
" Ecie , Cuma mau kumpul sama kolegan aja lo nya mau dibawa , gimana sih tu si afri"- ucp anggi menatap fika dan terkikik geli
" Apaan sih lo "- elak fika menatap anggi sinis
" Ceritain sama gue itu tadi siapa lo sih sebenernya?"- tnya fika menatap anggi sedikit serius
" Ishh kepo banget sih lo" -ejek anggi dan itu mampu membuat fika mengerucutkan bibirnya kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...