26 // ~ terpaksa

1.6K 59 1
                                    


Happy Reading

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


" Kamu apaan sih kok kayak anak kecil"- elak fika menatap afri sedikit heran

" Yaudah sih " - elak afri

" Fikaaaa!"- panggil  seseorang dan itu mampu membuat keduanya menoleh kearah sumber suara


*****

" Anggi , "- gumam fika menatap kearah salah satu pasangan yang menghampiri nya dan tengah tersenyum sangat girang

Mereka pun duduk di satu meja yang sama lalu tersenyum .

" Gue gak nyangka lo juga disini"- ucp anggi menatap fika sambil terkikik geli

" Tapi lo kok juga disini"- ucp fika cengoh dan memilih menatap anggi sedikit meneliti lalu melirik pria  disamping anggi dengan tatapan meneliti

" Ouhh ini bukannya cowok yang kemaren ada di bali sama lo ya"- tebak fika dan itu mampu membuat anggi terdiam

" Kenalin dong sama kita "- ucp fika menatap anggi dengan tatapan jail

" Kayaknya ini ya tunangan lo"- goda fika menatap anggi dan tersenyum

" Ish apaan sih lo fika , "- ucp anggi menatap fika dengan tatapan sebal karna gadis didepannya ini mulai menggodanya

" Afri ayo temui kolegan lain"- ucp seseorang pria  paruh baya dan itu mampu membuat keempat orang dikursi itu ikut menatap kesumber suara

" Ck , harus ya"- ucp afri sedikit jengah

" Harus , ini kamu riski juga temui para kolegan lain ya"- ucp pria  paruh baya itu yang tak lain adalah papa afri

" Siap om"- ucp cowok yang duduk disebelah anggi  yang diketahui bernama riski , ya memang benar papa afri sudah mengenal semua para kolegan bisnis terutama riski 

" Ayo fika" - ajak afri akan menarik fika namun ditahan

" Afri ini khusus untuk para pria , jadi wanita harus duduk ditempat dulu"- tutur papanya dan itu mampu membuat afri berdecak sebal.

" Bodoamat"- elak afri

" Kamu apaan sih fri , udah deh sana turutin kata papa kamu gausa bandel"- elak fika menatap afri dengan sedikit tersenyum hangat

" Tapi dear-" ucp afri akan menolak namun dengan segera fika tersenyum dan  menatap afri

" Aku gak papa udah kamu nurut ya sama papa kamu"- ucp fika sedikit berbisik dan itu mampu membuat afri menghembuskan nafas kasar

" Oke , kamu jangan deket - deket sama cowok lain"- perintah afri dan itu mampu membuat fika mengangguk patuh ,  itu  membuat afri berdecak sebal lalu  memilih mengangguk dan mulai berjalan bersebelahan dengan riski ,  mengikuti papa nya , sebenarnya afri merasa sedikit tak tega meninggalkan fika disana , ia ingin selalu berada didekat gadisnya , ia tak ingin sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi , untung saja anggi ada disana untuk menemani fika , jika tak ada mungkin afri tak akan mau  meninggalkan fika sendiri , bahkan afri lebih memilih pulang saja dari pada harus  meninggalkan gadisnya seorang diri .


" Ecie , Cuma mau kumpul sama kolegan aja lo nya mau dibawa , gimana sih tu si afri"- ucp anggi menatap fika dan terkikik geli

" Apaan sih lo "- elak fika menatap anggi sinis

" Ceritain sama gue itu tadi siapa lo sih sebenernya?"- tnya fika menatap anggi sedikit serius

" Ishh kepo banget sih lo" -ejek anggi dan itu mampu membuat fika mengerucutkan bibirnya kesal

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang