24 // ~ Pemaksaan!.

2.6K 60 2
                                    


Happy reading :) .



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Afri menghembuskan nafas kasar saat melihat seorang gadis yang sibuk berbicara dengan pria  lain dan itu mampu membuat nafasnya semakin memburu ,  tangannya mengepal berusaha menahan emosinya .

" Dear "- panggil afri langsung saja merangkul pinggang gadisnya dan itu mampu membuat sang gadis menatap afri sedikit kaget

" Kenapa?"- tnya gadis itu yang tak lain adalah fika ,

" Anda bisa pergi " - usir afri pada pria  itu  yang  mampu membuat fika menatap afri tak percaya dan itu mampu membuat pria  itu segera berjalan menjauh dari keduanya

" Ehh ham jangan pergi dulu , gue belum selesai minta ajari"- ucp fika menahan pria  tersebut yang tak lain bernama ilham ,  itu mampu membuat ilham menatap kearah fika sedikit bingung

" pak afri udah nyuruh pergi jadi nanti aja  gue ajari lagi"- ucp ilham menatap fika dingin , itu mampu membuat fika mendengus sebal dan melihat kepergian ilham dengan tatapan sedikit tak rela , karna ia ingin segera bisa mengerjakan tugasnya

" Tapi Kamu apaan sih , kenapa coba usir dia tadi  , padahal aku gak bakalan macem - macem "- ucp fika menatap afri heran

" Aku gak suka ya kamu deket sama cowok lain" "- ucp afri ,  itu mampu membuat fika menatap afri kesal , padahal ia tadinya hanya ingin membicarakan sesuatu hal tentang pekerjaan namun pria  didepannya ini bahkan sangat sensitif

" Aku bicara soal pekerjaan fri udah gak lebih "- elak fika menatap afri geram

" Sama aja aku gak suka"- ucp afri menatap fika tajam

" kamu mau aku bikin dia babak belur hmm?"- tnya afri menatap fika dingin dan itu mampu membuat fika menatap kearah afri cengoh

" Kamu apaan sih gausa gitu deh , aku cuma tanyak soal masalah pekerjaan sama dia dan kamu mau bikin dia babak belur? Kamu jahat banget"- ucp fika menatap afri sinis

Beruntung di daerah kantor disebelah ini sedang sepi jadi tak ada yang melihat interaksi antara fika dan afri , jika ada yang melihatnya pasti semua bisa tau jika afri sedang dekat dengan fika , dan fika tak ingin itu terjadi .

" Aku gak peduli , kamu mau aku ngelakuin hal itu beneran hm?"- tnya afri sekali lagi dan itu membuat fika hanya terdiam berusaha mencerna semua ucapan afri

" Gausah aneh - aneh , aku mohon jangan bikin masalah sama orang lain fri , sikap kamu ini terlalu kekanak - kanakan"- ucp fika menatap afri penuh harap

" Aku kayak gini itu semua karna kamu , kamu yang bikin aku kayak gini"- ucp afri menatap fika serius dan itu mampu membuat fika terdiam

" Tapi kamu keterlaluan , udah lepasin aku!"- sentak fika melepas rangkulan afri dipinggangnya ,  akan pergi meninggalkan afri namun dengan segera afri menarik fika ,  langsung saja menariknya menuju keluar kantor dan mendekat kearah mobilnya terparkir

" Kamu apaan sih!"- pekik fika menyentak tangan afri kasar

" ikut aku , ini penting "- ucp afri mengusap puncak kepala gadis itu sayang

" Kamu jangan marah - marah kek , aku jadi ikut marah nanti"- pinta afri menatap fika penuh harap dan itu mampu membuat fika menghembuskan nafas panjang

" Apaan sih , orang aku gak marah"- elak fika menatap afri datar

" Udah ayo ikut aku"- pinta afri menggandeng tangan fika dan mendekat kearah mobilnya terparkir lalu membuka pintu mobil nya mempersilahkan fika masuk namun fika hanya diam dan menatap afri heran

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang