Happy Reading :) .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gadis itu menatap penampilannya dipantulan cermin , bahkan ia sudah menggunakan gaun berwarna pink tersebut yang bahkan sudah melekat ditubuhnya , apalagi rambutnya yang dibiarkan terurai serta tatanan poninya yang rapi , rambutnya berwarna kecoklatan ditambah dengan make up natural yang mampu membuat dirinya terlihat sangat cantik , tidak bisa dipungkiri jika penampilannya malam ini sangat lah perfect , namun gadis itu masih saja tak terlihat tenang wajahnya diliputi rasa resah yang sangat kentara .
" Fikaa ada afri dibawah"- ucp seseorang yang mengetuk pintu kamar gadis itu dan itu mampu membuatnya menoleh lalu menghembuskan nafas gusar
" Iya ma!"- pekik fika dari dalam kamarnya
" Aduh gimana nih , kok gue jadi gapercaya diri gini sih!"- pekik fika menghembuskan nafas gusar lalu memilih segera berjalan menuju kebawah dan berusaha mengatur nafasnya
Fika berjalan menuju keruang tamu dan mendapati seorang pria tengah sibuk duduk dan berbincang - bincang dengan wanita paruh baya yang tak lain adalah mamanya .
" Loh ini fikanya udah dateng"- ucp mama nya saat menyadari kedatangan fika , itu mampu membuat sang pria itu mendongak dan mendapati fika tengah terdiam dengan pikirannya , bahkan pria itu hampir saja tak bisa mengalihkan tatapannya pada gadis itu .
" Yaudah te kita berangkat dulu ya "- ajak pria itu yang tak lain adalah afri , memilih berpamitan pada mama fika dan segera menggandeng tangan fika menuju keluar rumah tempat dimana mobil afri berada .
Afri tersenyum geli melihat ekspresi gadis dihadapannya yang seakan akan tengah memikirkan suatu hal yang sangat penting sampai - sampai tak menyadari keberadaannya .
" Sayangggg"- panggil afri mengusap puncak kepala fika sayang dan itu mampu membuat fika mendongak dan menatap afri dengan sedikit cengoh
" Eh , knpa?"- tnya fika kikuk
" kamu mikirin apa sih hm?"- tnya afri menatap gadis dihadapannya intensif dan itu mampu membuat fika hanya diam dan menatap balik afri
" Enggak papa , udah ayo berangkat ntar telat"- ajak fika segera menarik tangan afri dan itu mampu membuat afri terkikik geli
" Iyah udah ayo kamu masuk dulu hm"- ucp afri mempersilahkan fika masuk ke dalam mobilnya dan itu mampu membuat fika mengangguk dan memilih menurut
Bahkan saat dimobil pun Sedari tadi afri tak habis habisnya menatap gadis itu sampai - sampai gadis itu merasa risih dan balik menatap afri tajam .
" kamu ngapain sih ngeliatinnya gitu amat!"- pekik fika menatap afri yang sibuk menyetir namun matanya sesekali menatap fika
" Suka - suka aku lah"- elak afri dan itu mampu membuat fika berdecih kesal
" Apaan sih , kalo kamu ngeliatin aku gitu malah bikin aku ga percaya diri tau"- elak fika menatap afri kesal
" Gak percaya diri? Knpa coba , pdahal kamu biasa aja knpa masih gak percaya diri"- ucp afri enteng dan itu mampu membuat fika membelalakkan matanya menatap afri tajam
" Apaan sih , "- elak fika menatap afri sinis
" Biasa aja gimana , orang aku udah dandan sampek bener masak masih dibilang biasa aja"- ungkap fika merasa tak terima dan itu mampu membuat afri mulai terkikik geli karna berhasil menggoda gadisnya ini
" Terus kenapa masih gak percaya diri hmm?"- tnya afri masih fokus menyetir dan sesekali menatap fika dari pantulan kaca dan itu mampu membuat fika mulai berfikir
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...