Kamu pergi ketika aku sedang takut kehilanganmu. Namun kamu tiba-tiba hadir ketika aku mulai belajar mengikhlaskan semuanya.
Afika .
____________________________________Gadis itu sedari tadi menelan ludahnya susah paya saat sang bos meminta untuk menemui nya diruangan , jadi mau tak mau gadis itu menurut dan memilih segera menemui sang bos agar masalah ini segera berakhir , ia takut jika bosnya akan mengurangi gajinya atau bahkan memecatnya sungguh mimpi yang sangat buruk .
Gadis itu saat ini tengah Berdiri dihadapan bosnya dengan perasaan sedikit takut .
" Maaf pak kenapa anda memanggil saya kemari ?"- tnya fika menatap pria paruh baya tersebut yang sedari tadi diam dan seakan tengah mengurus sesuatu hal yang sangat penting
" Saya akan memindahkan kamu ke sebuah perusahaan yang berada dipusat "- ucp pria tersebut serius
" Maaf pak , apa saya melakukan kesalahan yang fatal sampai saya harus dipindahkan ?"- tnya fika sedikit takut , kenapa ia harus dipindahkan kepusat
" Tidak ada , tapi sepertinya perusahaan yang berada dipusat tengah membutuhkan seorang sekertaris yang cakap seperti kamu jadi perusahaan yang berada dipusat meminta agar kamu bekerja disana sebagai sekertaris bos "- ucp pria tersebut sangat formal dan itu mampu membuat fika sedikit membelalakkan matanya terkejut , apa yang sebenarnya terjadi kenapa harus dirinya ? Kenapa bukan yang lain ? Fika sudah sangat betah disini jadi rasanya ia tak ingin beranjak dari sini hanya sekedar pindah .
" pantas saja ponakanku itu sangat menyukai gadis ini , sungguh melihat ponakannya melakukan itu ia jadi ingat masa - masa mudahnya bersama sang istrinya dulu , sungguh sangat mengesankan "- batin pria tersebut .
" baiklah pak , terimakasih "- ucp fika menunduk memberi hormat
" Kamu persiapkan semuanya untuk kepindahannmu besok , dan kamu boleh pulang sekarang "- ucp pria tersebut memberikan kembali berkas - berkas milik fika dan itu membuat fika mengangguk lalu tersenyum sopan dan sedikit menunduk .
" Baik pak , saya permisi "- pamit fika mengambil berkas tersebut dan bergegas pergi dari sana dengan berkas - berkas ditangannya dengan sedikit bingung , masih dengan pemikiran yang sama , kenapa harus dirinya yang dipindahkan ? Apa karna pria yang tadi datang kemari ? Fika memang tak sempat melihat datang atau perginya pria itu , tapi kata pegawai kantor lainnya ia bilang jika pria itu sangat tampan dan berwibawa namun wajahnya dingin , Bisa gawat saat fika bekerja dengan orang sedingin itu , memikirkannya saja mampu membuat fika bergidik ngeri .
" Lah fika , lo ngapain bawa semua berkas - berkas lo gini "- ucp inda menatap fika heran
" Gue bakalan keluar dari perusahaan ini "- ucp fika serius dan itu membuat inda membelalakkan matanya kaget
" Maksud lo , lo gak bakal kerja disini lagi?"- tnya inda menatap fika tak percaya
" iyah "- ucp fika mengangguk
" Terus lo mau gimana?"- tnya inda menatap fika heran
" Gue dipindahin ke kantor pusat"- ucp fika menatap inda sedih dan itu mampu membuat inda menatap fika kaget
" Hah , kantor pusat? Wah , beruntung banget lo"- ucp inda dan itu mampu membuat fika menatap inda heran
" Maksudnya ?"- tnya fika heran
******
Gadis itu berdiri didepan sebuah kantor besar yang merupakan kantor paling besar nomor satu , jika dilihat - lihat kantor ini benar - benar sangat besar dan elegan , lalu apa ia akan betah bekerja disini , apalagi jabatannya saat ini akan lebih tinggi dari jabatannya saat dikantor lama .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Ficção Adolescente" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...