Malam telah tiba dan itu mampu membuat kedua pasangan yang sedang sibuk dengan dirinya sendiri pun akan selesai .
" Sayangggg "- panggil afri dan itu membuat fika yang sibuk dengan lipstiknya pun menoleh kearah afri dengan tatapan heran
" Ada apa ?"- tnya fika menatap afri heran
" Kamu gausa dandan cantik - cantik ntar aku malah berantem terus disana "- pinta afri mendekat kearah fika dan itu mampu membuat fika menatap afri sedikit heran
" Maksudnya apa?"- tnya fika cengoh
" Hass , pasti kalo dandan nya berlebihan ntar banyak yang ngeliatin kamu dan kamu tau kan apa yang bakal aku lakuin "- ucp afri menatap fika intensif , gadisnya itu memakai kaos berwarna hitam dengan rok selutut berwarna hijau army lalu rambut coklat nya yang digerai dan poninya yang tertata rapi , jangan lupakan sedikit make up diwajahnya itu mampu membuat afri tercengah , bahkan kaos polos afri pun berwarna hijau army dan celana jins nya berwarna hitam , sungguh terlihat sangat serasi bukan .
" Gak ada "- ucp fika menatap afri jengah
" Kamu terlalu kebangetan , kalo orang cuma ngeliat aja masak gak dibolehin " -ucp fika menatap afri heran
" Gak boleh "- ucp afri acuh
" Haish jahat banget sih "- ucp fika beranjak dari duduknya dan menatap afri intensif
" Hemm , bodo amat "- ucp afri acuh
" Hem oke - oke sekarang aja ayo berangkat , ntar keburu kemaleman "- ucp fika segera menggandeng tangan afri namun afri menahan fika dan kembali menarik gadis itu mendekat kearahnya .
" Buru - buru banget hmm?"- tnya afri menarik pinggang fika agar mendekat dengannya , bisa ia lihat jika wajahnya sudah dekat dengan wajah fika dan itu mampu membuat fika sedikit menatap afri dengan tatapan tajam .
" Mau ngapain hah?"- tnya fika menatap afri tajam
" Mau cium boleh ya"- pinta afri mengusap rambut gadis dihadapannya gemas
" Gak boleh , apaan sih"- ucp fika menatap afri tajam
" Haishh , kenapa gak boleh sih "- ucp afri menatap gadis dihadapannya heran
" Nah kan lipstiknya udah keliatan menggoda banget itu"- ucp afri menatap fika sambil tersenyum geli karna melihat gadis dihadapannya ini pipinya sudah memerah
" Ap - apaan sih !"- pekik fika berusaha melepaskan pelukan afri namun afri malah semakin mengeratkan pelukannya dan itu mampu membuat fika menatap afri kesal
" Lepasin!"- pekik fika menatap afri tajam
" Gak mau"- tolak afri cepat .
******
Keduanya sampai dipantai dan dengan segera fika berlari kecil menghampiri air pantai yang jernih dan nampak dingin .
Bahkan keadaan pantai saat ini begitu ramai orang yang juga menunggu datangnya pergantian tahun ini mangkannya para orang berbondong - bondong datang ke pantai untuk melihat banyaknya petasan serta ramainya pantai diacara penyambutan pergantian tahun ini .
" Dearr , jangan lari - lari "- ucp afri ikut berjalan mendekat kearah fika dan menggenggam tangannya erat .
" Haish ini seru tau , kalo cuma diem - diem aja ya gak guna "- ucp fika menatap afri heran
" Ya tapi gak harus lari - lari juga lah "- ucp afri menatap fika intensif
" Iyah - iyah oke"- final fika menatap afri pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...