Pagi ini fika sudah kembali pada pekerjaannya lagi yaitu sibuk mengurusi semua berkas - berkas yang mampu membuat kepalanya pening .
Ia sudah pulang dari selesai berlibur dengan afri jadi pagi ini ia sudah harus kembali bekerja seperti semula .
" Permisi fika"- ucp seseorang dan itu mampu membuat fika mendongak dan mendapati seorang gadis dengan beberapa berkas yang ada ditangannya itu menghampiri fika , itu mampu membuat fika mengeryit heran
" Iya kenapa ya?"- tnya fika menatap gadis dihadapannya dengan tatapan heran
" Ini harus dapet tanda tangannya pak bos "- ucp gadis bername tag angel itu
" Ehm , iya silahkan bos lagi gak sibuk kok jadi kmu bisa langsung masuk trus minta tanda tangannya "- ucp fika menatap angel sambil tersenyum ramah
" Aku gak berani fika sumpah deh , jadi aku minta tolong kamu aja ya , lagian kamu kan sekertarisnya "- ucp angel menatap fika penuh harap
" Ehmm , pak afri gak gigit kok"- ucp fika menatap angel dengan tatapan bingung
" Serem fik , dia itu wajahnya dingin banget jadi aku gak akan berani kalo berhadapan langsung sama dia"- ucp angel
" Ehm gini - gini , kamu minta tanda tangan kedia ntar aku anterin ya"- ucp fika dan itu mampu membuat angel berfikir
" Tapi fik"- ucp angel
" Udah gak papa , kalo kamu takut sama pak bos kan aku berarti juga takut"- ucp fika beranjak dan menatap angel
" Yaudah deh"- ucp angel pasrah dan memilih segera berjalan mendahului diikuti fika dibelakangnya
" Kamu duluan ya fik"- pinta angel dan itu mampu membuat fika menggeleng
" Kamu duluan aja aku ngikutin kamu dibelakang"- ucp fika tersenyum kikuk , apa semenakutkan itu afri sampai para pegawainya merasa takut jika berhadapan langsung dengannya
Angel mengetuk pintu lalu membukanya pelan .
" Permisi pak"- ucp angel ramah dan melihat jika afri hanya diam dan sibuk dengan berkasnya tanpa melihat kearah angel
" Ini pak saya mau minta tanda tangan bapak disini"- ucp angel berjalan masuk ke dalam ruangan dan segera menyodorkan berkas tersebut pada afri dan itu mampu membuat afri hanya mengangguk samar dan masih mempertahankan wajah datarnya
Fika yang berjalan dibelakang angel sesekali hanya tersenyum kikuk melihat tingkah pria itu yang dirasa benar - benar cuek dengan sekitarnya .
" Makasih pak"- ucp angel tersenyum ramah lalu mengambil kembali berkasnya dan itu mampu membuat afri hanya diam , berdehem lalu kembali pada pekerjaanya
Saat fika berjalan mendahului angel dan merasa jika kedatangannya tak disadari oleh afri pun tertawa penuh kemenangan karna ia berhasil lepas .
Saat fika akan membuka knop pintu tiba - tiba .
" Tunggu fika "- ucp afri dingin sambil menatap fika tajam dan itu mampu membuat fika menelan ludahnya susah paya , itu mampu membuat angel ikut ketakutan karna ia kira fika akan mendapat masalah
" Angel lo temenin gue ya, gue takut"- ucp fika menatap angel dengan tatapan memohon
" Iya kamu tenang aja"- ucp angel mengangguk
" Fika kamu kesini aku mau bicara serius "- ucp afri dan itu mampu membuat angel heran kenapa bosnya ini bicara dengan bahasa aku kamu
" Dan anda boleh keluar"- perintah afri menunjuk angel , itu mampu membuat angel mengangguk lalu menatap fika naas dan memilih keluar dari sana , itu mampu membuat fika menghembuskan nafas kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Novela Juvenil" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...