Keesokan harinya .
Ketiga orang berbeda umur itu berjalan dengan begitu tenangnya menyusuri pasar yang ada di bali ini , mereka nampak begitu bersemangat kali ini .
" Arka digendong aja ya "- pinta fika berjongkok berusaha menyeimbangkan tinggi badannya dengan putra nya
" Aka udah besar ma , aka bisa jalan sendili "- ucp arka tersenyum sesekali
" Heh , nanti kamu jatuh , disini ramai "- jelas fika yang sukses membuat arka berfikir
" Udah sini papa gendong , biar arka bisa jadi tinggi "- ucp afri segera menggendong anaknya dengan cepat dan itu sukses membuat arka mau tak mau pun hanya nurut
" Uwa aka jadi tinggi "- ucp arka tersenyum senang , hingga membuat afri dan fika jadi ikut terkekeh
Mereka sudah sampai di bali tadi malam nya , dan pagi ini mereka memutuskan untuk berkeliling di pasar untuk menghabiskan waktu bersama .
Fika jadi mengingat bagaimana dulu ia dan afri berkeliling di pasar ini untuk mencari pakaian , benar - benar tak terasa , sekarang ia kembali kemari lagi dengan membawa anak dan status yang sudah berbeda .
" Dear , Jangan ngelamun "- ucp afri merangkul pinggang fika posesif dan itu sukses membuat wanita itu menoleh kearah afri dengan tatapan kaget , satu tangan pria itu menggendong arka , sedangkan satu tangan lainnya merangkul pinggang fika .
" Gendong arka aja , nanti jatuh "- ucp fika yang sukses membuat afri menggeleng
" Aku terlalu kuat "- ucp afri sombong
" Aka uga mau kuat kayak papa " - ucp arka dengan nada bicara yang sangat menggemaskan dan itu sukses membuat fika mencubit kedua pipi arka gemas
" Iya kamu bakalan jadi kuat kalo udah besar ya "- ucp fika diakhiri kekehannya
" Hehehe "- ucp arka tertawa begitu manis dan itu sukses membuat afri mengusap puncak kepala arka gemas
" Aka juga ganteng kayak papa kan kalo udah besar "- ucp arka menatap kedua orang tuanya dengan tatapan berbinar hingga membuat afri dan fika tertawa geli , lalu afri mulai menciumi seluruh wajah arka gemas
" Iyaa dong "- ucp fika terkekeh
" Uwuwu , aka uga mau cari pacar yang cantik kek mama "- ucp arka begitu polos dan itu sukses membuat fika kembali terkekeh geli melihat tingkah anaknya yang begitu menggemaskan
" Iya harus "- ucp afri tersenyum lalu melirik kearah fika yang juga tersenyum
" Udah ayo belanja "- ucp fika segera berjalan didepan dengan afri yang berjalan dibelakang bersama arka yang ada digendongannya
" Kita ceople an aja gimana "- ucp fika menatap kearah afri
" Iyah harus "- ucp afri
" Ceople tiga "- ucp fika mulai memilih beberapa pakaian yang ada disana
Fika mengambil tiga baju , pertama ia mengambilkan sebuah sweter berwarna hitam dengan celana afri yang berwarna putih , lalu untuk arka fika mengambilkan sebuah kaos berwarna putih dengan jaket berwarna merah dan celana hitam yang cocok sekali jika dipakai oleh anak itu , sedangkan dirinya mengenakan sebuah dres dengan campuran warna merah dan putih lalu ia mengenakan sepatu berwarna hitam , benar - benar serasi .
Setelah selesai membeli semua nya , mereka mulai berjalan mengitari pasar ini dengan begitu semangat .
" Aka mau es crim "- ucp arka menatap afri dan fika secara bergantian
" Iyaiya , Yaudah ayo beli "- ajak fika segera
Mereka mulai berjalan mendekat kearah sang penjual es crim dengan begitu antusias .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Novela Juvenil" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...