" Kamu penting "- .
____________________________________
Bughhhhhh .
Bughhhhhh .
Brakkkkkkkk .
Afri tumbang dengan banyak darah bercucuran di tubuhnya , ia merasa sangat lemah , ia berharap jika ia masih diberi kekuatan .
*****
Fika terus saja memantau afri dari dalam mobil , sejauh ini afri masih bisa mengatasinya bahkan bisa fika lihat jika pria itu sanggup melewati semua .
Setelah diperintahkan oleh afri untuk mengunci semua pintu mobil maka fika sudah menurutinya bahkan ponsel afri sudah ia pegang dan bahkan ia sudah membuka nomor milik salah satu teman afri berjaga - jaga jika afri kewalahan , sedari tadi keringat dingin bercucuran di tubuh fika , ia merasa takut , sangat takut , jumblah pria yang melawan afri ada begitu banyak dan itu mampu membuat fika merasa sedikit ketar ketir takut jika afri kalah .
Ia benar - benar muak melihat pria yang menjadi lakon diantara masalah ini , siapa lagi kalau bukan mark , bahkan pria itu tadinya sudah menggampiri fika lebih dulu saat fika ditoilet , dan benar dugaannya ternyata mark menyiapkan rencana jahat .
Kenapa pria itu tak melepaskan fika saja , kenapa juga harus fika yang dijadikan sebagai targetnya , kenapa ? Fika benci ini semua , ia hanya ingin hidup tenang dan bahagia .
" Afri"- pekik fika tertahan dan menutup mulutnya kaget saat melihat salah satu anak buah mark menghajar afri dengan sangat bruntal
Ia segera menghubungi nomor salah satu teman afri dan .
" Halo, Zidan gue mohon lo kesini sama temen - temen lo yang lain , afri dikeroyok , gue mohon lo cepetan kesini, hikss"- ucp fika pada orang disebrang telepon dan itu mampu membuat orang disebrang telefon ikut panik
" ...... " -
" Iya gue bakal kirim lokasinya ke lo"- ucp fika segera menutup teleponnya satu pihak dan dengan segera mengirim share lok untuk zidan .
Fika mulai gemetar kala melihat afri sudah dipenuhi dengan banyak sekali memar namun pria itu masih saja kuat , kenapa ia tak menyerah saja , ini semua salah fika , semua permasalahannya adalah ulah fika , kenapa ini semua harus terjadi padanya , ia sudah muak dengan semua ini .
Fika mengusap air matanya kasar dan terus saja menatap kearah seorang pria yang terlihat begitu mengenaskan .
" Hikss , ini salah aku" -ucp fika , tangisannya mulai pecah
" AFRIIII!!"- Pekiknya saat melihat mark meninju perut afri sampai mengeluarkan darah dan dengan segera fika mengambil ancang - ancang membuka kunci mobilnya dan berniat akan keluar namun ia merasa sangat takut
" Hiksss , Gue harus tolongin afri"- ucp fika segera berjalan keluar dari mobil dengan air mata yang sedari tadi turun tanpa diperintah
Fika membelalakkan matanya saat melihat mark berulang kali menghajar afri dengan sangat bruntal , sampai membuat afri tersungkar ditanah dengan keadaan yang begitu mengenaskan , fika harus segera menolong afri , ini sudah tak bisa dibiarkan , ia menoleh kekanan kiri berusaha mencari sebuah benda yang bisa digunakan untuk senjata .
Fika menemukan sebuah balok kayu dan dengan segera fika berlari mengambil balok kayu tersebut dan berjalan pelan - pelan menuju kearah pria itu dan berniat akan memukul salah satu anak buah mark .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Teen Fiction" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...