" Ehm , ayo beli itu"- tunjuk fika pada pedagang tersebut dan itu membuat afri menatap kearah yang ditunjuk oleh fika lalu terkikik dan mengangguk
"Ayo"- ajak afri langsung beranjak dan itu membuat fika mengangguk antusias dan mulai berjalan menuju ke pedagang tersebut dan mulai membeli dua kelapa untuk mereka .
" Mana?"- ucp fika mengulurkan kedua tangannya untuk mengambil salah satu minuman tersebut dengan wadah buah kelapa itu
" Yakin kuat? Ini berat loh "- ucp afri
" Hm kuat lah"- elak fika menatap afri nyalang
" Oke"- ucp afri memberikan salah satu buah tersebut dan itu membuat fika hampir saja menjatuhkan buah tersebut karna buah kelapa tersebut ternyata sedikit berat , tapi jika melihat afri yang bisa membawa dua buah kelapa sekaligus lalu kenapa fika tak bisa jika hanya membawa satu buah saja
" Haha , Gimana , Kuat ga?"- tnya afri menatap wajah gadis dihadapannya yang seakan sedang berfikir keras
" kuat"- elak fika menatap afri serius
" Hem yakin?"- tnya afri
" Iyah yakin"- ucp fika cepat dan itu mampu membuat afri terkikik geli
" Okee sayangg"- ucp afri merengkuh pinggang fika dan menyuruh gadis itu segera berjalan karna banyak sekali para pria yang menatap kearah mereka
" Bentar , ini kelapanya berat "- cicit fika sedikit merasa kesusahan membawa kelapa tersebut dan itu mampu membuat afri menatap fika datar
" Aku kan udah bilang sih tadi"- ucp afri segera merebut kelapa milik fika dan membawa keduanya , itu membuat fika menatap afri sambil tersenyum kikuk .
Afri sedikit melirik kearah para pria itu yang sesekali tengah memperhatikan fika dan itu mampu membuat emosi afri sedikit memuncak dan ingin sekali menghajar semua orang yang berani menatap miliknya .
" Dearr , kamu bisa gandeng lengan aku?"- pinta afri menatap fika dan itu mampu membuat fika menatap afri sedikit heran
" Kenapa sih?"- tnya fika menatap afri sedikit heran
" Kamu buruan gandeng lengan aku atau aku bikin semua laki - laki yang liatin kamu itu pada babak belur "- ancam afri dan itu mampu membuat fika yang paham pun mengangguk lalu mulai menggandeng lengan afri karna memang afri sedang membawa dua buah kelapa jadi afri tak bisa menggandeng fika
Keduanya segera berjalan dan duduk diujung pantai dan sesekali meminum kelapa tersebut dan sesekali berceloteh ria , keadaan pantai bahkan semakin ramai karna tinggal menunggu beberapa menit lagi tiba lah pergantian taun .
" Hoammm"- fika menguap dan segera menutup mulutnya lalu menatap afri penuh harap
" Ngantuk hmmm?"-tnya afri mengusap puncak kepala gadis disampingnya sayang dan sesekali menatap kearahnya
" Ini masih lama banget ya?"- tnya fika menatap kearah afri heran
" Tinggal 10 menit lagi , sabar ya"- ucp afri dan itu mampu membuat fika menguap lalu mengangguk patuh
" Sini senderan di aku"- pinta afri menempatkan kepala fika dipundak afri dan fika hanya menurut , sesekali berusaha untuk menahan kantuk yang mulai menyerang
Tak selang beberapa menit suara petasan dan terompet sudah memenuhi pendengaran dan itu mampu membuat fika yang hampir tertidur pun reflek bangun lalu melihat kearah atas mendapati banyak sekali petasan yang menghiasi langit dan itu mampu membuat fika berbinar .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Fiksi Remaja" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...