66 // ~ Whatt !.

971 57 11
                                    

Typo Bertebaran!.

■■■ Happy Reading :) ■■■


Afri sedari tadi menghela nafas kasar kala menunggu terlalu lama mampu membuatnya semakin muak , jika bukan demi kemajuan perusahaannya maka ia sangat ogah menunggu selama ini .

" Masih lama?"- tnya afri menatap degrid

" Mereka udah hampir sampe kok "- jelas degrid yang sukses membuat afri hanya menghela nafas gusar

" sabar kek , gue yakin deh lo bakal tertarik sama modelnya , karna dari kabar yang udah menyebar ni model cantik banget "- jelas degrid yang sukses membuat afri menghela nafas kasar

Bahkan hanya untuk bertemu dengan model itu ia harus mengosongkan restorannya ini hanya untuk itu saja sampai harus mengosongkan resto ini ? Sungguh keterlaluan bukan .

" Ck , mereka tau kan kalo gue gasuka nunggu  "- ucp afri berdecak sebal dan tentunya itu mampu membuat degrid mengangguk sesekali mengecek notifikasi ponselnya

" Mereka udah tau kok , tapi seperti yang lo tau ,  kota ini macetnya udah parah banget "- ungkap degrid yang sukses membuat afri mendengus sebal

" Gue ketoilet "- jelas afri beranjak dari duduknya dan tentu itu mampu membuat degrid mengangguk

Afri segera melangkahkan kakinya menuju kearah toilet , toh ia juga sudah muak berada disana apalagi menunggu selama itu , sungguh sangat memakan waktunya .


*****


" Ohhh Noo , bisa dimarahi kalau telat  "- jelas widya kalang kabut ,  sesekali menarik tangan fika yang nampak begitu santainya menghabiskan es crim yang ia pegang itu .

" Oh ayolah eoh , mereka juga pasti tau sepadat apa jakarta "- jelas fika yang sukses membuat widya menatap fika jengah

" Ayo fika faster way "- peringat widya saat melihat wanita berponi itu malah sibuk dengan es crimnya

" Ish kita juga sudah sampai didepan resto tempat janjian bukan , jadi kenapa harus buru - buru lagi "- ungkap fika merasa kesal karna widya menariknya dengan begitu tak sabaran hingga membuatnya sedikit kesakitan karna hels yang ia pakai

" Tetap saja , kita harus segera masuk dan mencari dimana ruang vvip nya disini "- jelas widya segera membuka pintu resto besar itu lalu kembali menarik wanita berumur  23 tahun itu dengan cepat

" Oh ya sekarang dimana tempatnya , eh kenapa resto ini sepi sekali "- jelas widya kebingungan dan sesekali ia menoleh kekanan kiri berusaha mencari dimana sang ceo mudah dan tampan seperti yang ia bayangkan .

" Permisi nona "- ucp salah satu pelayan resto yang sukses membuat kedua wanita itu menoleh

" Yess  ?"- tnya widya

" Apa kalian adalah dari pihak model nya?"- tnya pelayan itu yang sukses membuat widya mengangguk

" Baik kalau begitu , disana adalah ruangannya , mereka sudah menunggu kalian "- jelas pelayan tersebut yang mampu membuat widya mengangguk sopan

" Uh , Thank You  "- ungkap widya yang sukses membuat pelayan tersebut tersenyum lalu menunduk sopan

Widya dengan segera menarik fika mendekat kearah ruangan tersebut , namun sekilas ia melirik kearah fika yang masih sibuk dengan es crimnya , sungguh anak ini mampu membuat emosi widya jadi sering naik turun , tapi herannya fika bersifat kekanakan hanya saat bersama nya , tapi saat dengan tunangannya sendiri pun fika terlihat begitu dewasa , lalu saat bersamanya kenapa sikap anak ini benar - benar menjengkelkan seperti gadis berumur 10 tahun saja .

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang