Gadis itu menggembuskan nafas kasar saat ia melihat pemandangan dihadapannya yang begitu menakjubkan baginya .
" Tante"- panggil seorang anak kecil lelaki berumur 2 tahun yang berdiri dihadapan gadis itu , mau tak mau gadis itu tersenyum sangat manis lalu memilih berjongkok dan berusaha menyamakan tinggi badannya dengan anak kecil itu
" Kenapa sayang , Masih mau main lagi hmm?"- tnya gadis itu yang tak lain adalah fika , bahkan dihari libur ini ia harus meluangkan waktunya untuk menemani sang ponakan berjalan - jalan di taman dan sesekali membeli sebuah jajanan
" elpin mawu pulang aja"- ucp anak lelaki itu dengan bahasa anak - anaknya yang sedikit tak jelas dan itu mampu membuat fika mengangguk ragu
" ehm , kenapa harus buru - buru sih sayang?"- tnya fika menggendong anak kecil itu dan berjalan menuju kearah motornya terparkir
" Elpin mau eli ajan ulu "- ucp anak kecil itu menatap fika dan itu mampu membuat fika mengangguk lalu tersenyum dan mulai membawa anak itu kesalah satu stan makanan dan akan membeli makanan tersebut
" Ehm maaf "- ucp seseorang yang berdiri disamping fika dan itu mampu membuat fika menoleh dan mendapati pria yang sangat familiar tengah menyapanya saat ini
" iya kenapa ya?"- tnya fika menatap pria itu tanda bertanya
" lo masih inget gue kan?"- tnya pria itu yang mampu membuat fika berfikir lalu mengangguk
" Inget kok"- ucp fika mengangguk
" Yakin?"- tnya pria itu
" Gue putra , Cowok yang beberapa hari lalu ketemu sama lo di resto itu , apa lo masih gak inget?" - tnya pria yang sudah diketahui namanya tersebut dan itu mampu membuat fika terkikik geli
" Iya iya gue inget "- ucp fika tersenyum kikuk
" Gue udah follow lo , dan pas gue dm lo gapernah bales "- ucp putra dan itu mampu membuat fika menatap putra heran
" Masak lo nge dm? Tapi gue gak pernah nemunin kalo ada yang nge dm gue "- ucp fika berfikir keras
" gue udah berulang kali nge dm in lo , dan lo gak pernah bales "- ucp putra dan itu mampu membuat fika berfikir kembali , dan ya ia baru ingat jika afri juga memegang instagram nya jadi bisa saja afri yang menghapus semua dm dm para pria itu , mangkannya fika tak pernah menemukan seorang pria mengirimkan pesan padanya .
" Ntahla gue gak tau"- ucp fika
" Elpin mawu ayuhnan ladi ada ya tan" -ucp bocah kecil tadi memilih turun dari gendongan dan kembali bermain , itu mampu membuat fika hanya mengangguk mengiyakan saja
" Anak lo itu?"- tnya putra dan itu mampu membuat fika menggeleng
" Itu ponak an gue "- ucp fika dan itu mampu membuat putra tersenyum senang
" Yaudah bagus deh"- ucp putra dan itu mampu membuat fika menatap putra dengan sedikit bingung
" Udah ya gue mau nyusul ponak an gue dulu"- pamit fika berjalan menjauh dari sana namun sebelum ia bisa pergi , tiba - tiba putra menarik tangannya , itu mampu membuat fika menatap putra bingung
" Ada apaan?"- tnya fika menatap putra dengan tatapan bertanya
" Bagi nomor lo dong"- ucp putra sambil menyodorkan ponselnya , itu mampu membuat fika sedikit berfikir apa yang harus ia lakukan , ia takut jika putra akan menjadi amukan afri , bahkan fika tak yakin jika afri tak memantaunya saat ini
" Nomor, Buat apaan ?"- tnya fika menatap putra datar
" Ya apa salahnya sih cuma mau nambah temen aja"- ucp putra , itu mampu membuat fika berfikir dan akhirnya memilih mengangguk dan mulai mengambil ponsel milik putra lalu segera mengetikkan nomornya
" udah"- ucp fika menyodorkan ponsel milik putra dan itu mampu membuat putra tersenyum senang
" Yaudah gue mau nyusulin ponakan gue dulu bye "- pamit fika berjalan menjauh .
******
Afri menghembuskan nafas panjang melihat notifikasi di ponselnya dan memilih merebahkan tubuhnya diranjang .
" Kamu terlalu jauh dear "- ucp afri membuang asal ponselnya lalu menatap foto seorang gadis yang terpampang dihadapannya dengan ukuran yang besar , gadis difoto itu tersenyum sangat manis dan tampak sangat cantik , perlu kalian tau jika gadis itu adalah milik afri jadi jangan ada yang berani mengusiknya atau bahkan menyentuh dan menyakitinya maka afri akan kalap .
Tokkk . Tokk . Tokkk ....
Entah siapa yang berusaha menganggu ketenangan seorang afri , dengan menganggunya di apartemen itu malah semakin membuat afri merasa sangat muak , namun berbeda lagi jika yang mengetuk pintu apartnya adalah fika malah ia akan merasa sangat senang .
Dengan sedikit malas afri berjalan menuju kearah pintu dan mulai membukakan pintu tersebut dan mendapati seorang gadis tinggi bak model tengah tersenyum padanya dan itu mampu membuat afri semakin muak .
" Ck ,Lo ngapain kesini!"- sentak afri menatap gadis dihadapannya yang tak lain adalah bela
" Yaampun fri , aku itu calon kamu jadi ya aku harus sering - sering jengukin kamu lah biar kita makin akrab"- ucp bela berusaha akan masuk ke dalam apartemen milik afri namun dengan segera afri menahannya dan tak memperbolehkannya masuk , namun dengan segera bela langsung nyelonong masuk dan itu mampu membuat afri menatap bela kesal
" Lo gausa mimpi jadi calon gue"- ucp afri
menatap bela sinis" Kamu itu kenapa sih , kamu sekarang aneh , apa si fika fika itu udah balik lagi sama kamu"- tebak bela menatap afri tajam dan itu mampu membuat afri menatap bela sinis
" Lo gausa ganggu hidup gue!"- sentak afri menatap bela jengah dan itu mampu membuat bela menatap afri dengan raut wajah kesal
" Aku sayang sama kamu fri , kamu belajar kek terima aku "- ucp bela menatap afri sambil memegang kedua tangan afri berharap pria itu akan luluh , namun afri tetaplah afri , ia tak akan pernah luluh dengan tipu muslihat dari bela
" Gausa ngarep "- ucp afri menatap bela tajam
" Aku bakalan bikin hidup cewek yang udah berani rebut kamu itu hancur"- ucp bela dan itu mampu membuat afri menatap bela sinis
" Kalo sampek lo beneran ngelakuin itu maka habis lo sama gue "- ucp afri menatap bela tajam
" Kamu mau apa? Aku gak peduli yang penting aku bisa ngerebut kamu balik"- ucp bela , itu mampu membuat afri mencengkram lengan belaa kasar dan itu mampu membuat bela tersentak kaget
" Akhhhh!"- pekik bela tertahan karna afri benar - benar sangat kejam
" Kamu jahat banget sih"- ucp bela menatap afri ketakutan
" Gue bisa ngelakuin hal yang lebih kejam dari pada ini , kalo lo sampek berani nyakitin milik gue!!"- sentak afri menatap bela tajam dan itu mampu membuat nyali bela seketika menciut
" Kamu cuma milik aku fri"- ucp bela menatap afri penuh penekanan
" Lo Ngaca , lo gaakan bisa miliki gue!"- sentak afri menatap bela tajam
" Afri kamu apaan sih!"- pekik bela saat melihat afri yang mendorongnya agar segera pergi
" Lo keluar dari sini atau gue suruh paksa hah!"- bentak afri menatap bela tajam dan itu mampu membuat bela mulai ketakutan dan memilih segera keluar dari apartemen tersebut dengan raut wajah takutnya
Afri segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang .
" Trus awasi dia jangan sampai lepas"- ucp afri pada orang ditelepon dan segera mematikan panggilannya sepihak lalu memilih masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri .
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Nexttt???
#Dibaca aja seneng apalagi divote :) .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance Of Love | 2 ✔
Novela Juvenil" Aww , apa yang lo lakuin!"- pekik gadis itu berusaha meronta agar pria itu mau melepaskannya , namun percuma saja " Diem!"- perintahnya mutlak dan itu membuat sang gadis langsung takut dan terdiam . "You're here, there's nothing I fear,"- "...