21 // ~ Pria itu

1.5K 58 0
                                    

Gadis itu menggembuskan nafas kasar saat ia melihat pemandangan dihadapannya yang begitu menakjubkan baginya .


" Tante"- panggil seorang anak kecil lelaki berumur 2 tahun  yang berdiri dihadapan gadis itu  , mau tak mau gadis itu tersenyum sangat manis lalu memilih berjongkok dan berusaha menyamakan tinggi badannya dengan anak kecil itu

" Kenapa sayang ,  Masih mau main lagi hmm?"- tnya gadis itu yang tak lain adalah fika , bahkan dihari libur ini ia harus meluangkan waktunya untuk menemani sang ponakan berjalan - jalan di taman dan sesekali membeli sebuah jajanan

" elpin mawu pulang aja"- ucp anak lelaki itu dengan bahasa anak - anaknya yang sedikit tak jelas dan itu mampu membuat fika mengangguk ragu

" ehm , kenapa harus buru - buru sih sayang?"- tnya fika menggendong anak kecil itu dan berjalan menuju kearah motornya terparkir

" Elpin mau eli ajan ulu "- ucp anak kecil itu menatap fika dan itu mampu membuat fika mengangguk lalu tersenyum dan mulai membawa anak itu kesalah satu stan makanan dan akan membeli makanan tersebut

" Ehm maaf  "- ucp seseorang yang berdiri disamping fika dan itu mampu membuat fika menoleh dan mendapati pria   yang sangat familiar tengah menyapanya saat ini

" iya kenapa ya?"- tnya fika menatap pria  itu tanda bertanya

" lo masih inget gue kan?"- tnya pria  itu yang  mampu membuat fika berfikir lalu mengangguk

" Inget kok"- ucp fika mengangguk

" Yakin?"- tnya pria  itu

" Gue putra  , Cowok yang beberapa hari lalu ketemu sama lo di resto itu , apa lo masih gak inget?" - tnya pria  yang sudah diketahui namanya tersebut dan itu mampu membuat fika terkikik geli

" Iya iya gue inget "- ucp fika tersenyum kikuk

" Gue udah follow lo , dan pas gue dm lo gapernah bales "- ucp putra dan itu mampu membuat fika menatap putra heran

" Masak lo nge dm? Tapi gue gak pernah nemunin kalo ada yang nge dm gue "- ucp fika berfikir keras

" gue udah berulang kali nge dm in lo , dan lo gak pernah bales "- ucp putra dan itu mampu membuat fika berfikir kembali , dan ya ia baru ingat jika afri juga memegang instagram  nya jadi bisa saja afri yang menghapus semua dm dm para pria  itu , mangkannya fika tak pernah menemukan seorang pria  mengirimkan pesan padanya .

" Ntahla gue gak tau"- ucp fika

" Elpin mawu ayuhnan  ladi ada ya tan" -ucp bocah kecil tadi memilih turun dari gendongan dan kembali bermain ,  itu mampu membuat fika hanya mengangguk mengiyakan saja

" Anak lo itu?"- tnya putra dan itu mampu membuat fika menggeleng

" Itu ponak an gue "- ucp fika dan itu mampu membuat putra tersenyum senang

" Yaudah bagus deh"- ucp putra dan itu mampu membuat fika menatap putra dengan sedikit bingung

" Udah ya gue mau nyusul ponak an gue dulu"- pamit fika berjalan menjauh dari sana namun sebelum ia bisa pergi , tiba - tiba putra menarik tangannya , itu mampu membuat fika menatap putra bingung

" Ada apaan?"- tnya fika menatap putra dengan tatapan bertanya

" Bagi nomor lo dong"- ucp putra sambil menyodorkan ponselnya , itu mampu membuat fika sedikit berfikir apa yang harus ia lakukan , ia takut jika putra akan menjadi amukan afri , bahkan fika tak yakin jika afri tak memantaunya saat ini

" Nomor,  Buat apaan ?"- tnya fika menatap putra datar

" Ya apa salahnya sih cuma mau nambah temen aja"- ucp putra ,  itu mampu membuat fika berfikir dan akhirnya memilih mengangguk dan mulai mengambil ponsel milik putra lalu  segera mengetikkan nomornya

" udah"- ucp fika menyodorkan ponsel milik putra dan itu mampu membuat putra tersenyum senang

" Yaudah gue mau nyusulin ponakan gue dulu bye "- pamit fika berjalan menjauh .


******



Afri menghembuskan nafas panjang melihat notifikasi di ponselnya  dan memilih merebahkan tubuhnya diranjang  .

" Kamu terlalu jauh dear "- ucp afri membuang asal ponselnya lalu  menatap foto seorang gadis yang terpampang dihadapannya dengan ukuran yang besar , gadis difoto itu tersenyum sangat manis dan tampak sangat cantik , perlu kalian tau jika gadis itu adalah milik afri jadi jangan ada yang berani mengusiknya atau bahkan menyentuh dan menyakitinya maka afri akan kalap .

Tokkk . Tokk . Tokkk ....

Entah siapa yang berusaha menganggu ketenangan seorang afri , dengan menganggunya di apartemen itu malah semakin membuat afri merasa sangat muak , namun berbeda lagi jika yang mengetuk pintu apartnya adalah fika malah ia akan merasa sangat senang .

Dengan sedikit malas afri berjalan menuju kearah pintu dan mulai membukakan pintu tersebut dan mendapati seorang gadis tinggi bak model tengah tersenyum padanya dan itu mampu membuat afri semakin muak .

" Ck ,Lo ngapain kesini!"- sentak afri menatap gadis dihadapannya yang tak lain adalah bela

" Yaampun fri , aku itu calon kamu jadi ya aku harus sering - sering jengukin kamu lah biar kita makin akrab"- ucp bela berusaha akan masuk ke dalam apartemen milik afri namun dengan segera afri menahannya dan tak memperbolehkannya masuk , namun dengan segera bela langsung nyelonong masuk dan itu mampu membuat afri menatap bela kesal

" Lo gausa mimpi jadi calon gue"- ucp afri
menatap bela sinis

" Kamu itu kenapa sih , kamu sekarang aneh , apa si fika fika itu udah balik lagi sama kamu"- tebak bela menatap afri tajam dan itu mampu membuat afri menatap bela sinis

" Lo gausa ganggu hidup gue!"- sentak afri menatap bela jengah dan itu mampu membuat bela menatap afri dengan raut wajah kesal

" Aku sayang sama kamu fri , kamu belajar kek terima aku "- ucp bela menatap afri sambil memegang kedua tangan afri berharap pria  itu akan luluh , namun afri tetaplah afri , ia tak akan pernah luluh dengan tipu muslihat dari bela

" Gausa ngarep "- ucp afri menatap bela tajam

" Aku bakalan bikin hidup cewek yang udah berani rebut kamu itu hancur"- ucp bela dan itu mampu membuat afri menatap bela sinis

" Kalo sampek lo beneran ngelakuin itu maka habis lo sama gue "- ucp afri menatap bela tajam

" Kamu mau apa? Aku gak peduli yang penting aku bisa ngerebut kamu balik"- ucp bela ,  itu mampu membuat afri mencengkram lengan belaa kasar  dan itu mampu membuat bela tersentak kaget

" Akhhhh!"- pekik bela tertahan karna afri benar - benar sangat kejam

" Kamu jahat banget sih"- ucp bela menatap afri ketakutan

" Gue bisa ngelakuin hal yang lebih kejam dari pada ini , kalo lo sampek berani nyakitin milik gue!!"- sentak afri menatap bela tajam dan itu mampu membuat nyali bela seketika menciut

" Kamu cuma milik aku fri"- ucp bela menatap afri penuh penekanan

" Lo Ngaca , lo gaakan bisa miliki gue!"- sentak afri menatap bela tajam

" Afri kamu apaan sih!"- pekik bela saat melihat afri yang mendorongnya agar segera pergi

" Lo keluar dari sini atau gue suruh paksa hah!"- bentak afri menatap bela tajam dan itu mampu membuat bela mulai ketakutan dan memilih segera keluar dari apartemen tersebut dengan raut wajah takutnya

Afri segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang .

" Trus awasi dia jangan sampai lepas"- ucp afri pada orang ditelepon dan segera mematikan panggilannya sepihak  lalu memilih masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri .

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Nexttt???

#Dibaca aja seneng apalagi divote :) .

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang