10 // ~ Kenapa .

2.9K 109 2
                                    

Happy Reading :) .

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Setelah selesai rapat dengan para klien dan saat semuanya sudah terlebih dahulu bubar ,  fika memilih menghembuskan nafas panjang lalu memejamkan matanya berusaha menurunkan rasa groginya yang masih sangat terasa jelas  , walaupun tadi ia sudah menjelaskan segalanya dengan lancar namun rasa takut serta cemasnya masih tertinggal .

Ia masih berdiam ditempat ini karna afri lah yang memintanya untuk duduk disini dulu dan afri akan memesankan semua makanan sekalian pergi kekamar mandi dan sedikit menyelesaikan masalahnya .

" Huh , Udah sedikit lega sih"- ucp fika menghembuskan nafas panjang

" Maaf "- ucp seseorang dan itu membuat fika menoleh dan mendapati pria  tinggi dengan kaos polos lalu  wajah tampannya , tunggu - tunggu fika ingat jika pria  itu adalah pria  yang tadi ditabrak oleh fika  .

" Iya maaf ada apa ya"- ucp fika menatap kearah pria itu heran

" Gue cuma mau kenalan sama lo , bos lo yang tadi udah pergi?"- tnya pria itu yang  mampu membuat fika sedikit terkikik karna pria  dihadapnya secara tak sadar mengatakan jika ia  takut pada afri .

" Lagi kekamar mandi , "- ucp fika

" ehm , tunggu gue gak bisa kalo habis ketemu cewek cantik dan gak kenal namanya "- ucp pria  itu segera mendekat kearah fika dengan senyuman

" Kenalin nama gue Putra alvaro mahatma , nama lo siapa  "- ucp pria  yang diketahui bernama putra itu  menyodorkan tangannya berniat mengajak fika berkenalan

" Nama gue Afika giskia "- ucp fika menjabat tangan putra

" Nama ig lo apa,"- tnya putra

" Afika_GA "- ucp fika

" Oh oke , ntar gue dm makasih cantik "- pamit putra langsung ngacir pergi dan itu mampu membuat fika terkikik geli

"  Sayang "- panggil seseorang dan itu mampu membuat fika reflek menoleh dan mendapati afri berdiri diambang pintu dan  menatapnya dengan tatapan menyelidik

" Hm , Gausah panggil gue pake embel - embel gitu  deh "- ucp fika merasa jengah

" Kamu tadi habis cekikikan sama siapa ?"- tnya afri duduk dihadapan fika

" Gak ada "- elak fika berusaha berbohong

" Kamu jangan bohong dear "- ucp afri menatap fika lebih intensif

" Haish , maaf ya pak itu bukan urusan anda "- elak fika menatap afri dengan satu alis yang diangkat keatas

" Sudah pak , lebih baik kita kembali ke kantor saja karna saya masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan "- ucp fika berusaha mengalihkan pembicaraan

" Jangan ngalihin pembicaraan "- ucp afri menatap fika dan berusaha mendekat kearahnya

" Ck , Apaan sih , plis deh gausa pengen tau apapun yang gak ada hubungannya sama lo "- ucp fika tegas

" Dan asal lo tau ya , dulu lo emang pantes kalo mau tau semua tentang gue tapi sekarang kita cuma sebatas bos sama sekertaris udah itu aja "- jelas fika menatap afri tajam , bergegas akan pergi namun dengan sekali sentakan afri menarik tangan fika  , memeluk pinggangnya posesif dan itu membuat fika menahan tangannya di dada afri agar mereka tidak begitu dekat .

" Lepasin gue!"- sentak fika meronta berusaha meminta agar pria itu melepaskannya , namun percuma pria  itu tak akan melepaskannya

" Ck , Kata siapa kita cuma sebatas bos sama sekertaris ? Kita lebih dari itu asal kamu tau "- ucp afri menatap fika tajam dan sesekali menyelipkan anak rambut fika kebelakang telinga

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang