46 // ~ 2 Pilihan .

1.1K 62 4
                                    

Warning!!! .
Dedek2 Lainnya menepi bentar ya .
Tapi kalo mau ngotot baca sih ya gimana lagi :v .



" Putraaa!"- pekik fika yang melihat pria dihadapannya tengah di ikat disebuah kursi dengan  mulut yang dilakban ,  wajah serta badannya yang sudah terkena memar - memar itu semakin membuat fika menatap kearah putra dengan tatapan iba

Apa sekejam itu pria disampingnya ini, kenapa harus memperlakukan putra dengan sangat kasar , padahal pria itu sama sekali tak salah disini , dirinya sendiri lah yang salah karna telah meminta pertolongan pada putra , jika ia tak meminta tolong pada putra mungkin pria itu tak akan bernasib sangat tragis seperti ini .

" Bagaimana dear , masih berniat bermain - main dengan ku?"- tnya afri menatap fika yang hanya diam

Ia tak tau harus bagaimana lagi , ia ingin lepas dari pria ini , tapi ia  masih sangat mencintainya , namun  juga sangat membencinya .

" Lo jahat!"- tandas fika menatap kearah afri dengan tatapan tak percaya

" Ini semua karna kamu dear "- ungkap afri menarik pinggang fika agar mendekat kearahnya dan itu sukses membuat fika hanya diam tak mengerti lagi apa yang harus ia lakukan

" Kamu kembali sama aku , maka aku bakal lepasin pria itu begitu saja "- ucp afri dan itu sukses membuat fika semakin diam

Ia tak ingin kembali dengan pria ini , namun ia juga tak ingin jika putra dalam bahaya seperti ini  .

" Lepasin dia , tapi gue tetep gak bakal balik sama orang jahat kayak lo!"- pekik fika menatap kearah afri dengan tatapan tajam

" Gak semudah itu sayang , "- ungkap afri

" Apa aku habisin aja dia disini , tapi walaupun begitu kamu tetap harus kembali sama aku "- ungkap afri mengusap pipi fika dan itu sukses membuat fika segera mendorong afri menjauh darinya

" Cukup!"- pekik fika saat melihat para anak buah afri yang bereaksi akan memukuli putra lagi

" Cukup semua ini"- ungkap fika menatap afri penuh harap

" Oke , semua bakal berhenti fika asal kamu pilih tetep sama aku"- tegas afri yang mampu membuat fika terdiam dengan tubuh yang sudah bergetar menahan tangisannya yang sedari tadi sudah ingin ia keluarkan

" Kamu masih gabisa jawab dear "- intrupsi afri yang mampu membuat fika menatap afri nyalang , afri memberi aba aba pada anak buahnya agar segera menghabisi putra

" Oke "- pasrah fika menatap afri dengan tatapan tak sukanya

" Bagus "- ucp afri tersenyum penuh kemenangan

" lepasin dia "- perintah afri yang sukses membuat para anak buahnya segera melepaskan tali yang ada di tubuh putra

Fika berjalan mendekat kearah putra berniat membantu pria itu namun suara berat seseorang mampu membuat aksinya terhenti

" Jangan deketin dia dear!"- intrupsi afri dengan suara dingin dan itu sukses membuat fika diam ditempatnya , ia benar - benar sangat bingung dengan semua ini

" bawa dia kembali ke tempatnya "- ucp afri pada anak buahnya yang mampu membuat yang lain segera menunduk sopan

Afri segera menggandeng tangan fika keluar dari gudang kosong itu menuju kemobil milik afri yang sudah terparkir rapi .

Afri mempersilahkan fika masuk ke dalam mobil , sedangkan fika hanya diam dengan pandangan kosong lalu menuruti semua perintah pria itu .

*****

Chance Of Love | 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang