6. Menginginkan kembali

2.6K 177 11
                                    

"Semua sudah selesai. Jam 12 nanti akan ada operasi lagi, kau sudah check kembali?"
Tanya seorang petugas penjaga ruang operasi pada seorang yang lainnya.

"Sudah. Aku akan menghubungi pihak gudang untuk membawa stok baju steril." Jawabnya sambil mereka berjalan ke bagian pembersih tangan dan loker.

"Oke. Tunggu!" Tiba-tiba, petugas itu berteriak.

"Ada apa?"

Petugas itu berlari mendapati seseorang dengan masih memakai baju steril kedokteran tergeletak dengan darah yang cukup banyak dilantai.

"Panggil bantuan!!!!" Teriak petugas itu sambil menyadari jika salah satu dokter rumah sakit ini sedang terluka.

*********

Satu jam kemudian....

"Sean, apa kau akan langsung pergi?" Tanya Tania. Mereka baru saja selesai mencari sarapan dan baru kembali ke RS.
Sean berjalan masuk melewati pintu otomatis diikuti Tania disampingnya.

"Untuk apa lagi aku disini?" Tanya balik Sean, ia kembali kesal karena mengingat sikap Alya yang menurutnya kekanakan. Kenapa juga Alya tidak mau keluar menemuinya?

Sejujurnya, Sean hanya khawatir karena mendapati wajah Alya yang lebih pucat dari sebelumnya. Juga, Sean tahu jika jas dokter yang Alya pakai itu bukanlah jasnya. Tak ada nama Alya seperti yang sebelumnya ia lihat. Jas itu juga terlihat kebesaran.

Apa Alya salah memilih jas rekan kerjanya?

"Disini tertulis nama Dokter Natalya Robberts. Bisa tolong sampaikan?"

Sean menghentikan langkahnya ketika nama Alya disebutkan. Ia menoleh pada meja bagian administrasi dimana seorang petugas berseragam memegang jas putih.

Tanpa memperdulikan Tania, Sean berjalan kearah mereka.

"Permisi, apa itu jas dokter Natalya?" Sean menginterupsi percakapan mereka.

"Ah, ya Sir. Anak buah saya menemukannya diruang kontrol gudang B. Yang saya bingung, kenapa ada sobekan dan bekas darah di jas ini dan juga baju pasien ini. Saya berharap ini bukan kasus yang harus dilaporkan pada polisi."
Jelas petugas yang sudah berumur itu.

Sean terkejut saat mengambil jas itu dari tangan sang petugas.
Jas itu memang punya Alya dan ada namanya.
Ia juga menemukan ponsel Alya didalam kantong jas itu.

"Saya akan mencoba menghubungi dokter Welmy." Ucap sang administrator sambil memegang gagang telponnya.

Sean bergelut dengan sejuta pemikiran diotaknya.

"Hei, ada apa?" Tania rupanya menyadari jika Sean berada disini.

Lalu, ia melihat jas Alya dengan bekas darah.

"Dokter Alya? Tadi, aku juga melihat wajahnya semakin memucat. Apa jangan-jangan..."

Suara Tania terhenti ketika Sean mengangkat wajahnya menyadari kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Sean meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Mrs. Robberts.

"Ha-haloo, nak Sean.."
Sean terkejut mendapati suara Mrs. Robberts tidak dalam keadaan baik, tidak seperti yang terakhir kali ia temui.

STILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang