22. Unknown

2K 151 40
                                    

Ibunya?

Alya yakin ini adalah ibunya. Wanita paruh baya, menggunakan tas lama yang sudah jarang ibunya pakai. Seingatnya, tas itu ada menggantung di kamar orangtuanya. Ia melihat tas itu kala ibunya memanggilnya ke kamar dan itu sudah sangat lama. Lagipula, waktu itu ia masih kecil.

Ibunya memakai kacamata hitam dan masker, terlihat sedang menghampiri sebuah truk yang berwarna sama dengan yang ia ingat saat kecelakaan ayahnya.
Bagian bemper berwarna merah. Meski supirnya waktu itu sudah ditangkap, tapi tidak ada yang mencurigai ibunya.

Jelas!
Mana mungkin istrinya melakukan itu pada suaminya?
Alya juga tau bagaimana cara Mamanya merawat Papanya. Apa semua ini benar?

Percaya atau tidak, aku tetap mengawasimu.
Ini baru satu dari sekian banyak masalah yang aku tau tentangmu.

Alya tidak mau Sean mengetahui ini.
Ia tidak mau Mamanya yang sudah menderita disana, ditambahkan lagi bebannya.

Cukup menunggu sampai Mamanya kembali sehat, lalu ia akan menyelesaikannya dengan berbicara pada Mamanya.

Alya memutuskan menghapus pesan itu.
Alya tidak berani membenarkan isi pesan itu, tapi sialnya kepalanya selalu terisi akan bayangan foto itu.
Apa yang sebenarnya Mamanya sudah lakukan?

Jika benar, untuk apa Mamanya yang mencintai Papanya, mencoba membunuhnya?

Ya Tuhan!
Alya tidak habis pikir.
Kepalanya sakit memikirkan hal ini.

Tok tok tok

Alya menoleh terkejut saat ia mendengar suara ketukan dipintunya. Ia berjalan membuka pintu dan melihat Sila berdiri didepan pintu.

"Nona, Tuan Sean memanggil Nona diruang kerjanya."

Alya mengangguk. "Baiklah."

----------

Alya membuka pintu ruang khusus kerja Sean setelah mengetuknya dua kali.

"Al?"

Alya mendongak dan berjalan masuk setelah menutup pintu itu kembali. "Kakak manggil Alya?"

Sean yang sedang berdiri disamping meja itu pun meminta Alya mendekat. Pria itu memegang sebuah kertas didalam map dan terlihat sedang fokus membacanya.

"Ada apa?" Tanya Alya sambil menatap pria itu.

Sean memberikan map itu pada Alya.
"Arnold pikir, pelaku terror kotak itu dan pengemudi yang hampir menabrakmu adalah orang yang sama yang melakukan penusukan padamu dulu."

Alya terkejut kaget.
Ia melihat isi dokumen itu yang terdapat foto-foto dari CCTV basement dan RS.

Ada gambar dua buah sayap bertuliskan DEVILS dibawahnya pada kaca mobil yang dipakai untuk menabraknya waktu itu.

Lalu, foto isi kotak itu. Dimana ada 2 ekor tikus mati, ternyata ada sebuah surat yang tidak Alya lihat.
Lagi-lagi, ada sebuah gambaran tangan asal. Gambarnya dua buah sayap dengan tulisan DEVILS dibawah.

"Tapi aku mencurigai jika ini merupakan petunjuk yang sengaja mereka berikan untuk membuatmu mencari mereka." Ucap Sean.

Alya melihat foto-foto itu dengan satu pemikiran yang menyebar ke seluruh otaknya.
Apa hal ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan Mamanya juga?

"Itu artinya, kita harus mencarinya." Jawab Alya.

Sean mengambil map itu dan melemparnya ke atas meja kerjanya.
"Dengar, meskipun kita harus mencarinya, itu bukan tugas kita."

STILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang