"I, Sean Matthew Gordano, take you Natalya Robberts, to be my wife. To have, to hold you, and to protect you from this day forward. For better or for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish; from this day forward untill death do us a part."
"I, Natalya Robberts, take you Sean Matthew Gordano, to be my husband. To have and to hold you for now untill forever of my life. For better or worse, for richer, for poorer, in sickness and in health. To love you and to cherich you, forever untill the death do us a part."
Sebuah cincin Sean sematkan di jari manis Alya. Begitu juga sebaliknya.
Alya menerima cincin itu dengan senyum diwajahnya. Kini dia sudah menjadi bagian dalam hidup Sean.
"You may kiss the bride."
Sang pendeta berbicara kepada Sean. Sean pun menatap Alya dengan matanya yang indah.
Ada desiran rasa yang sulit terucap saat Sean mulai menyentuh pipinya, lalu beralih ke lehernya untuk membawa wajah Alya mendekat kepadanya.
Dan, Alya memejamkan matanya saat bibirnya menyentuh bibir Sean.
Entah kenapa, rasa ciuman ini lebih nikmat dan lebih merasuk ke dalam hatinya.
Perempuan mana yang tidak berbahagia jika pernikahan idamannya benar-benar terjadi?
Terdengar sorakan dan riuh tepuk tangan dari para tamu undangan di gedung besar ini.
Meski besar, tapi tamu undangannya terlihat memenuhi seluruh ruangan.Alya hanya melihat wajah orang Eropa dan Amerika. Jarang ia melihat wajah orang Indonesia. Hanya ada beberapa berwajah khas Jepang dan China.
Setelah acara janji suci itu, pesta tertutup langsung diadakan saat itu juga.
Semua terlihat berbahagia dan menikmati acara.
Menari berdansa, mulai dari musik alunan romantis hingga hentakan musik tarian pun dimainkan.Tidak hanya kedua pengantin, bahkan keluarga Gordano juga.
Hanya seorang gadis yang pernah Alya lihat sewaktu penobatan di Jakarta itu, tak terlihat.Sean bilang, gadis itu ada ujian di kampusnya di Birmingham. Alya pun mencoba mengerti.
Tak mencoba menuntut Sean apapun karena ia tidak ingin merusak hari pentingnya.Gedung besar ini adalah ballroom indoor milik Gordano's. Berletak di Frankfurt am Main di dalam Gedung elite Gordano's Corp.
Para tamu undangan memang hanya para kolega besar dan rekan kerja perusahaan. Yang Alya kenal dan ia undang hanya Monica dan pasangannya. Bahkan, Allen maupun Revan tidak ia beri tahu.
Karena mereka sepakat untuk merahasiakannya terlebih dahulu. Demi keselamatan Alya, itulah alasan paling logis.Di RS sendiri, hanya Tania yang tahu hari ini adalah hari pernikahannya. Tapi, ia bahkan tidak berminat hadir.
Entahlah. Ia tidak mau tahu, karna ia juga tidak menginginkan kehadiran wanita itu.Satu orang penting yang harusnya tahu dan ada disampingnya saat ini adalah Mamanya.
--------
Alya bergerak gelisah dalam tidurnya. Semua yang terjadi hari ini, ia alami kembali di dalam mimpinya. Tapi, kali ini ia bisa melihat wajah Mamanya yang menatapnya tajam seakan marah padanya. Apa Mamanya tidak menyukai pernikahan ini? Kenapa Mamanya memandangnya dengan tatapan seram seperti itu? Belum lagi, lingkaran hitam disekeliling matanya. Melototi nya seakan ingin membunuhnya hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL
RomanceFollow Author dan kasih Voment ya, kalau berkenan. Hehhee - - - Natalya Robberts, gadis imut yang biasa dipanggil Alya ini selalu dimanja seluruh keluarga sejak kecil. Tak memiliki saudara kandung alias semata wayang, mungkin itulah yang membuatnya...