Hari berganti hari tepatnya seminggu telah berlalu, aku lagi dikamar packing barang karena besok aku berangkat keluar negeri.
"kak..." aku pun menoleh kepintu.
"masuk aja ma.."
"lagi beres-beres ya kak?"
"yoi ma..." jawabku sambil memasukkan barang ke koper hijau tosca warna kesukaanku.
"ada yang bisa mama bantu kak?"
"eh, ga usah ma, ini juga udah mau siap kok."
"nih buat kakak.." mama memberikan foto padaku.
"hihihi inikan foto kakak waktu kecil kan ma?" tanyaku menatap mama.
"iya, foto yang ini waktu kakak masih diperut mama, mama foto sendiri saat itu, hehehe.." aku pun terkekeh.
"dan ini foto kakak berumur 3 minggu lalu ini saat kakak digendong papa berumur 2 bulan."
"ihhhh, kok waktu digendong papa kakak kok ga pakai baju sih ma, papa juga cuma mama aja pakai baju."
"hahahah, itu permintaan papa kamu, ga apalah, lucu juga kok."
"kamu bawa ini kesana ya kak, kalau-kalau kakak kangen sama kita, kakak bisa melihat foto bahagia kakak waktu bayi." aku menatap fotonya dengan mata berlinang.
"hiks..hiks..mama bakalan kangen sama kakak nantinya." isak mama, aku pun menoleh ke mama.
"ma.."
"hehehe, maafkan mama jadi cengeng." aku langsung peluk mama.
"kamu punya kisah tersendiri yang sangat berarti bagi mama kak, hiks..kamu penyelamat mama kak. Mama sebenarnya takut jauh dari kakak, tapi mama harus percaya kalau kakak pasti dijaga Tuhan." airmataku pun menetes mendengar ucapan mama.
"mama.., maafkan kakak harus meninggalkan kalian 3,5 tahun. Kalau kakak diterima disana, doakan supaya kakak cepat selesai."
"pasti nak, mama akan selalu berdoa buat gadis mama ini." mama mengusap kepalaku.
"kakak sayang sama mama.."
"mama juga sayang banget sama kakak." pelukan kami pun lepas.
"huh! Yaudah..hehehe hancur juga pertahanan mama buat ga menangis depan kakak." mama mengusap airmatanya juga airmataku bahkan merapikan poniku.
"oh iya, ngomong-ngomong semua sahabat kamu udah kamu kasih tahu?"
"belum ma, lagian kakak memang sengaja ga kasih tahu mereka."
"loh, kenapa kak?"
"nanti mereka cerewet.., malah minta kakak jangan ambil oxford kayak papa. Udah gitu pasti nangis-nangis pisah sama ku."
"hehehe, begitulah sahabat kak." aku pun mengangguk.
"kak?"
"iya ma?"
"ada yang mau dititipkan buat pernikahan digo dan shelsi hem?"
"ada kok ma, tapi besok aja lah kakak kasih pas dibandara." mama pun mengangguk.
"yaudah, kamu istirahat ya biar besok segar berangkatnya."
"iya ma, kakak tidur dulu ya." mama pun mengangguk lalu keluar dari kamar.
Namun aku belum langsung tidur, aku menyempatkan menulis dilaptop dulu, lalu menulis surat selamat buat digo dan shelsi.
****
Kami lagi diperjalanan menuju bandara soetta. Semua pada ikut antar aku, apa lagi ini perpisahan kita untuk 3,5 tahun kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (END) √
RomanceKedatangan ku kembali bukan untuk dia, namun bayi mungilnya berhasil mengambil hatiku. (Shalona Khriles Swidgjer) Aku tidak peduli dengan anakku, karenanya aku kehilangan istriku selamanya. Namun aku dikejutkan dengan kedatangan dia kembali, meng...