Rapuhnya shalona

1.7K 100 20
                                    

Dua bulan lalu aku dan shalona berdamai lagi, dia akhirnya mendukung aku menikah dengan brie. Dan itu sangat-sangat membuat aku lega banget.

Tapi, besoknya dan hari-hari selanjutnya bahkan sampai sekarang aku rasa dia berbeda lagi. Dia seperti menghindar dari ku tapi tidak dengan mama dan gesha.

Aku juga baru tahu dari mama dan ternyata mereka lebih sering ketemuan diluar, pantas sha udah sangat-sangat jarang sekali kerumah dan hanya cuma 2 kali dan itu pun cuma sebentar aja.

Aku sempat menanyakan sama mama kenapa harus ketemu diluar? Kenapa ga dirumah aja? Dan jawabannya adalah karena shalona ingin jaga jarak samaku terlebih aku udah punya calon istri. Dia ga ingin orang-orang diluar sana terutama brie menuduh dia yang aneh-aneh kalau kedekatan kamo masih berlanjut seperti biasa.

"huh...!! aku tahu niat baik mu sha.. Tapi bukan seperti ini..aku juga ga mau kita berjarak seperti ini." ucapku sambil mijit kepala.

"sayang...." ucapnya lembut.

"eh, brie..masuk aja." jujur,  aku belum pernah manggil kata romantis buat dia. Karena memang aku belum mencintai dia.

"gesha udah bobok ya?"

"udah..., hari ini dia rewel lagi."

"maaf ya sayang, aku belum berhasil menenangkan gesha.."

"gapapa kok, lagian masih baru-baru.  Ntar juga pasti bisa kok.  Terus belajar ya brie."

"pasti sayang..." dia mengusap bahuku.

"digo.."

"hem..?"

"hari ini kita ambil pesana cincin tunangannya loh?"

"aku ga lupa kok brie...., maaf ya agak sorean ambil pesanannya, habisnya gesha rewelnya minta ampun.."

"iya,  aku ngerti kok.."

"sha.., sampai sekarang brie belum bisa klop sama anak kita, gesha juga belum nyamam sama brie.." batinku.

"andaikan kamu disini sha, aku sangat yakin kamu bisa menghandle gesha dengan cepat. Sayangnha kamu tidak disini sha.." batinku sambil natap gesha yang matanya membengkak akibat nangis.

"yaudah yok kita beli sekarang, mumpung gesha udah bobok.."

"tunggulah 15 menit lagi brie.., anakku juga baru aja tertidur, aku takut dia tiba-tiba tebangun lagi."

"ga bangun lagi kok dia.., kalau pun bangun kan ada mama yang urus."

"pliss, bersabar lah brie.." terdengar dia menghela nafas.

"oke,  kita tunggu 15 menit lagi.." jawabnya. Dan setelah 15 menit  berlalu dan gesha pun tidak terbangun, aku dan brie akhirnya pergi ambil pesanan cincin tunangannya.

****

Dua bulan aku kebanyakan diam, melamun, makan pun ga teratur. Semua keluarga dibuat bingung sama ku tapi aku hiraukan kecurigaan mereka.

Aku berjalan masuk kamar, dan seperti biasanya aku mencurahkan isi hatiku dan akan menjadi akhir kisahku dilaptop.  Mulailah aku mengetik...💻💻

"tahukah kamu digo.., saat kamu memutuskan dan memilih brie menjadi pendamping hidupmu...hatiku hancur banget....."

"tapi kamu tak tahu dan ga merasakan sakitnya hatiku. Menyimpan rasa cinta yang sangat dalam untuk mu, hanya aku dan Tuhan yang tahu betapa aku mencintaimu.."

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang