Hari pertunangan digo

2K 108 15
                                    

Hari ini yang pada umunya ditunggu-tunggu sama setiap pasangan. Tapi beda dengan aku, sebenarnya aku sudah siap melamar brie, hanya aja ketika membaca coretan sha dilaptop semalam langsung membuatku tampak ga semangat dan sesiap dihari-hari sebelum menjelang pertunangan.

Aku masih melamun dalam kamar dan aku tahu dibawah udah pada berkumpul, saudara, teman dan sahabat, tapi aku kurang yakin sha datang apa ga keacara ku, mengingat betapa sakitnya hati yang dia pendam selama ini.

"sha.., apa kamu akan hadir diacara pertunangan ku?" lirihku sambil natap foto dia, aku dan gesha dihp ku.

"maafkan aku sha.., maafkan aku telah melukai hatimu.." lirihku sedih.

"kenapa aku terlambat mengetahui isi hatimu.."

"lagi-lagi aku diambang kebingungan.., melanjutkan pertunangan ini atau membatalkannya sha.."

Ceklekk..

"digo..." aku tersentak dengar suara mama. Aku langsung menghapus airmata ku yang sempat menetes.

"ya ma?" aku mencoba senyum.

"kok belum turun? Calon kamu dan keluarganya udah pada datang." aku langsung lemas.

"digo...,kamu kenapa nak?" aku menggeleng.  Lalu bangkit dan berjalan mendekati mama dan gesha.

"sha udah datang ma?"

"tunangan kamu brie bukan shalona, kenapa malah nanya sha, gimana sih.." di skak mama.

"gapapa kok ma, sha belum terlihat ya ma?" tanyaku lagi.

"huh.., sha belum datang.., padahal dulu saat kamu tunangan sama shelsi dia cepat sekali datang keacara mu. Tapi beda dengan acara kamu hari ini."

"mama turunlah duluan,  5 menit lagi digo turun." ucapku sambil merebut sha dari gendongan mama.

"loh.."

"digo akan turun bersama gesha ma.."

"yaudah, kita tunggu kamu dibawah." aku pun mengangguk, mama keluar dan aku kembali menutup pintu.

"nak.., hari ini papa akan tunangan. Maafkan papa telah memisahkan kamu dengan mama sha ya nak." sambil natap wajah sendu sha.

"papa tahu kamu pasti belum nyaman sama tante brie, tapi kamu harus belajar untuk menerima tante brie ya nak.."

"papa telah mengecewakan mama nak, hiks..papa lagi-lagi telah menyakiti hati mama nak.., andaikan papa tidak terlambat nak." aku langsung menghapus airmata ini.

"kita kebawah ya nak, kita sambut calon keluarga baru kita.., papa harap kamu ga rewel ya nak, karena mama sha tidak akan datang keacara papa." aku mencoba tersenyum pada gesha.

Lalu aku keluar kamar dan berjalan menuruni tangga, udah terlihat brie dan keluarganya datang. Sambil melihat sekeliling dan benar saja, sha tidak datang.

Begitu sampai bawah aku memberikan gesha pada mama karena aku harus berdiri disamping brie, aku hanya memberikan senyum tipis padanya beda dengan dia yang sepertinya bahagia banget.

Acara pun dimulai, tapi masih acara kata sambutan, nyanyi dan doa belum menyemat cincin.  Selama acara ini berjalan mataku masih aja mencari keberadaan sha, siapa tahu udah datang. Saking seriusnya memperhatikan sekeliling sampai ku ga sadar ternyata sekarang acara nyemat cincin.

"digo.., kamu melamun?" aku tersentak saat brie menyentuh bahuku.

"eh,  engga kok.."

"sekarang acar nyemat cincin digo.., tuh cincinnya." dia mengarahkan kotak cincinnya yang dipegang mama,
Aku pun menoleh.

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang