Sebulan lebih aku telah belajar menjadi seorang ayah yang lebih baik buat gesha, membesarkan dia tanpa didampingi istri. Meski capek tapi aku menikmatinya, usia gesha memasuk 6 bulan dia juga semakin aktif.
Aku menyesal kenapa aku bisa-bisanya mengabaikan anak selucu gesha, andaikan aku dari dulu mengikhlaskan kepergian shelsi mungkin hubungan ku dengan gesha lebih baik lagi.
Ini hari sabtu, waktu ku lebih full buat gesha dirumah. Tadi sha juga menelpon aku mau bermain kerumah. Jadi aku dan gesha menunggunya dikamar aja sambil menemaninya bermain.
"aduh..aduh..papa takut nak.." dengan gaya berpura takut saat dia mengeluarkan suara serem.
"aduh.., papa takut.." dia semakin bersuara kencang.
"hahahaha..., nakal nih ya hantunya. Ulu..ulu.." aku langsung memangkunya.
"iya sayang...kenapa nak? Ga sabar nunggu mama ya? Bentar lagi mama datang kok buat gesha.." dia bolak-balik lihat pintu memastikan sha datang.
"kita terbang dulu yok nak.., yuhuuu..gesha terbang...hahaha.." aku membawanya terbang keliling kamar. Sampai dia kegirangan.
"digo..."
"eh, mama..sha udah datang ma?"
"belum nak, mungkin jalan macet kali ya.." aku pun mengangguk dan mama masuk mendekati kita.
"iya nak.., udah ga sabar ya ketemu mama ya nak..sabar ya sayang." aku membawanya mendekati jendela sambil menepuk pahanya.
"digo.." mama memegang pundakku, aku pun menoleh.
"iya ma?"
"kamu capek ya nak ngurus gesha?"
"engga kok ma.., justru digo semakin semangat bermain dengan gesha. Dan mama pasti lebih capek ngurus gesha dari pada digo."
"tapi mama kan seharian dirumah dan pikiran mama kan cuma gesha. Beda dengan kamu.., kamu capek ngurus kantor, belum lagi kalau ada masalah dikantor, lalu kamu mengurus gesha dirumah. Berarti kamu jauh lebih capek dari mama nak." aku cuma diam aja.
"digo..., selain itu...gesha juga semakin bertumbuh dan dia butuh seorang ibu." aku langsung tersentak lalu lihat mama.
"maksud mama aku menikah lagi?"
"maaf, kalau mama terlalu lancang nak. Hanya aja mama rasa gesha udah waktunya ada seorang ibu disampingnya."
"ma, digo bisa mengurus gesha sendiri bahkam dengan bantuan mama dan sha aja itu udah cukup kok."
"iya nak, tapi apa kamu tega membiarkan sha selamanya bantu kamu urus gesha? Kamu juga harus memikirkan shalona nak, shalona juga pasti akan menjalankan kehidupan barunya. Mama ga mau hanya karena gesha, sha sampai ga memikirkan kehidupannya nak. Shalona juga pasti ingin seperti kamu, gyp dan kelly, mempunyai keluarga.." lagi-lagi aku dibuat diam.
"bagaimana shalona bisa mendapatkan kehidupan barunya kalau dia hanya mengurus dan menemani gesha. Mama kasihan sama sha nak.., dia juga berhak bahagia." aku menelan ludah.
"apa aku harus menjauhi sha dengan gesha?"
"astga digo, jangan nak..kamu ga bisa begitu donk."
"jadi maunya gimana sih ma? Kalau sha jauh dari gesha otomatis sha bisa cari masa depannya. Lagian digo ga melarang sha mencari pasangan hidupnya kok." ucapku geram.
"justru itu membuat sha marah, kecewa sama kamu, dan bukan gitu maksud mama."
"digo harus menikah lagi gitu? Iya kan?" aku mulai kesal sama mama.
Mama pun mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (END) √
RomanceKedatangan ku kembali bukan untuk dia, namun bayi mungilnya berhasil mengambil hatiku. (Shalona Khriles Swidgjer) Aku tidak peduli dengan anakku, karenanya aku kehilangan istriku selamanya. Namun aku dikejutkan dengan kedatangan dia kembali, meng...