Keputusan Digo

1.9K 120 10
                                    

Seminggu sudah setelah aku mendengar percakapan tante dan digo, aku jadi ikutan memikir padahal sebenarnya ga ada urusannya samaku.  Toh kalau digo menikah kan itu kan terserah dia.

Tapi seminggu itu juga aku kelihatan lebih banyak diam, dirumah juga gitu, sampai mama paling tahu kalau kondisi ku lagi ada yang aneh.

Tapi aku selalu mengatakan sama mama kalau aku lagi kedatangan tamu bulanan yang akibatkan aku ga mood aja. Tapi aku yakin deh mama masih tetap curiga samaku.

"huh..., aku ini kenapa sih..? Kok jadi bad mood gini ya.?" heranku yang masih belajar buat mata kuliah besok.

"astaga..., sampai ga konsen gini." aku pun menutup buku.

"huft..., mending nulis lagi dilaptop.  Tuangkan aja isi hatiku biar lega.." aku langsung mengetik dilaptop sampai ga sadar aku terlalu serius, seketika ketikan ku terhenti teringat sesuatu. Lalu aku kembali menghela nafas kuat dan kembali mengetiknya.

Hari esok telah datang dan seperti biasa, aku ngajar dikampus, aku memberikan penjelasan hingga mahasiswa ku mengerti. Begitulah sampai jadwal ngajarku selesai.

"ibu shalona belum mau pulang?" tanya salah satu muridku yang masih diruang kelas.

"eh, iya nak..sebentar lagi ibu pulang kok,  kalian duluan aja."

"baik bu, kita dulan ya bu..""

"oke, hati-hati ya.." mereka pun mengangguk lalu pergi dari hadapan ku, aku kembali duduk dikursi sambil mijit kening.

"aku kenapa lagi sih.." kesalku sendiri.

"huft, mending aku main sama gesha aja deh.., biar penat ku hilang." aku kembali berdiri dan langsung menuju parkiran mobil, aku akan pergi kerumah digo.

Namun saat mobil ku berhenti karena lampu merah, mataku ku seperti melihat sosok yang sangat aku kenal, dia keluar dari restaurant bersama seorang wanita.

"digo.." lirihku.  Aku masih melihat mereka sambil bercengkerama dan sesekali mereka tertawa.

Aku cuma bisa diam aja, mataku kembali fokus kesetir mobil tapi pikiranku ntah kemana.

Ting..ting..ting..

Aku tersadar karena suara klakson mobil dari belakang ku, ternyata lampu udah menunjukkan warna hijau, aku langsung melaju dan sampailah pada tujuanku yaitu rumah digo.

Bahkan aku masih belum keluar dari mobil padahal aku udah dihalaman rumahnya. Aku lagi-lagi kembali terdiam, pikiran ku teringat digo dan wanita tadi. Aku pun menenggelamkan kepalaku ditanganku yang masih megang setiran. Setelah mencoba tenang, aku memutuskan masuk kerumahnya.

Tok..tok..tok..

"shalona..." kaget tante saat buka pintunya.

"hehehe.., iya tante."

"masuk nak.." aku pun mengangguk lalu masuk.

"gesha mana ya tan?"

"gesha lagi bobok nak.., mau lihat gesha?"

"iya tan, aku kangen sama anak ku..hihi.."

"yaudah, ayo gapapa kok.., kita kekamar digo." kami pun melangkah kekamar digo.

Senyumku merekah, hatiku tenang saat melihat gesha tidur dikasur digo yang dikelilingi bantal supaya dia ga jatuh.

"udah lama ya tan gesha nya bobo?"

"baru setengah jam nak.."

"digo belum pulang tan?"

"belum sha, katanya agak lama pulang  karena ada rapat katanya."

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang