Merestui digo menikah dengan brie 😢

2K 99 21
                                    

Aku terbangun dari tidurku, mengucek mata ternyata aku beneran ketiduran dikasur digo. Lalu aku menatap gesha yang masih tidur. Aku pun tersenyum melihatnya sambil elus pipinya.

"kamu masih tidur aja sih nak.."

"eh, maaf nak..cup..cup.." dia tampak terganggu.

Bermaksud membuat dia kembali lelap lagi tapi nyatanya dia malah kebangun. Dia membuka pelan-pelan matanya betapa lucunya dia apa lagi saat nguap.

"hehehe, lucu banget sih sayangnya mama.." sekarang matanya full terbuka. Aku langsung mangku dia

"udah puas tidurnya nak?" dia masih berusaha mengumpulkan nyawanya lalu dia kembali senyum padaku.

"udah jam berapa ya sekarang?" aku langsung lihat hp.

"udah jam 19.30 wah, baru tengah jam aku tidurnya." aku langsung merileksnya tanganku dan langsung turun dari kasur sambil gendong gesha.

"astaga.., laptop belum aku matikan rupanya? tuh kan teledor sih akunya.." aku pun berjalan ke meja untuk matikan laptopnya.

"kita kebawah ya nak jumpai oma.." ucapku pada gesha yang ku yakin dia ga ngerti. Kami pun turun kebawah

"hai oma..." sapaku saat melihat oma menghidangkan makanan diatas meja.

"hay sayang, udah pada bangun ya?"

"hehehe, maaf tante aku nya juga ketiduran."

"gapapa nak, kamu juga udah capekkan.." aku pun mengangguk.

"mau makan ya tan?"

"iya sha.., kita makan malam dulu ya."

"iya tan, punya gesha mana oma?"

"ouuhh,  bubur untuk cucu oma udah spesial oma buatin donk.."

"yeah, makasih oma.." tante pun tertawa.

"eh, sha..."

"iya tan?"

"kamu panggilkan digo ditaman belakang ya?" aku kaget dengarnya

"digo udah pulang tan?" tanyaku cepat.

"udah sha..., baru aja kok dia sampai. Kamu panggilkan dia ya." aku langsung nelan ludah.

"tante aja deh yang manggil, kita tunggu disini aja.."

"udah akh,  kamu aja yang panggil  dia.  Sini gesha sama tante dulu." tante langsung ambil gesha dari tanganku.

"huh, yaudah sha panggil dulu ya.." tante pun mengangguk dan aku berjalan ketaman belakang rumahnya.

Langkah ku terhenti di pintu kaca terbuka ini, aku melihat digo lagi berdiri sambil natap langit dan kolam. Tiba-tiba aku teringat sama pertengkaran kami sebulan yang lalu.  Aku juga teringat saat aku dimana menangis histeria dikamar mandi terlebih mengingat ucapan ku mengatakan akan berhenti mencintai digo. Aku menghela nafas kuat dan kembali berjalan mendekati dia.

"digo..." aku memegang punggungnya. Dia pun menoleh.

"sha..?" aku pun senyum.

"kenapa diluar digo?"

"gapapa sha., lagi pengen natap langit aja."

"kamu kangen sama shelsi ya..?" ucapku lembut. Dia pun mengangguk lemah. Aku pun kembali mengusap punggungnya.

"shelsi juga kangen sama kamu dan gesha.., shelsi selalu bersama kalian kok meski tak terlihat." digo hanya angguk aja.

"sha..." , "digo.." ucap kami barengan.

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang