Selama diperjalanan mau pulang kerumah, digo dari tadi ikutan nyanyi yang dia stel dimobil. Aku cuma menikmati suaranya aja. Sekarang dia memutar lagi "Cinta Kita" pastinya dia nyanyi juga donk. Sesekali aku ngelirik dia nyanyi yang serius banget.
"jalan kita masih panjang.., ku ingin kau slalu disini...." aku cuma diam aja sambil menatap jalan depan.
"biar cinta kita tumbuh harum mewangi dan dunia menjadi saksinya...oh..untuk apa kita membuang-buang waktu dengan kata-kata perpisahan..." disaat lirik ini aku kembali ngelirik dia tanpa dia ketahui.
"demi cinta kita..aku akan menjaga, cinta kita yang telah kita bina, walau hari..terus berganti hari-hari..cinta kita abadi slamanya.." dan dilirik ini aku kembali menoleh kejendela.
"shelsi, kamu beruntung banget memiliki digo, dia sangat mencintai kamu shelsi..., semoga cinta kalian abadi selamanya." batinku sesak.
"sha..shalona.." dia memegang pundakku.
"eh,..iya digo?"
"kamu ngelamun? Kita udah sampai rumah loh.."
"astga!! Udah sampai ya? Hehehe ga ngelamun kok. Yaudah ayo keluar.., aku udah kangen sama gesha.." jawabku dan dia pun mengangguk.
Kami membawa belanjaan tadi kedalam rumah tepatnya kamar digo. Aku dan digo langsung mendekornya, beruntung gesha masih bobo jadi kita bisa cepat mengerjakannya.
"mau diletakkan dimana box nya digo?"
"dekat jendela aja gimana?"
"yaelah jangan donk.., kalau digigit nyamuk gimana? Trus kalau dicuri orang gimana? Trus ka_"
"hey...hey..ngomong apaan sih. Ngaur banget kamu.., jangan eror donk tuh kepala.." kekehnya.
"lah, kamu sih masa anakku didekat jendela." dia langsung mendekati aku bahkan membungkukkan badannya buat menyamakan tinggi ku sambil menatap mataku intens. Alisku pun mengerut.
"jadi cocoknya dimana ya mama nya gesha..?" ucapnya lembut.
Aku dibuat mau ketawa, lalu aku berpuran sok berpikir sambil mengetuk-ngetuk daguku dengan jari.
"udah ketemu idenya mamanya gesha yang cantik...?" lanjutnya lagi dengan semakin memajukan wajahnya.
"hemmm, udah." jawabku dengan mata genit.
"dimana coba..?" jawabnya.
"ihhh..., mundur-mundur digo..., dekat mulu sih. Nyebelin huuu..." omelku.
"wkwkwkwk, oke..oke.., jadi cocoknya dimana boxnya?"
"oke, ayo kita dorong kasurmu merapat ke tembok."
"hah? Ketembok? Tembok samping jendela itu?"
"iya..., bukan box gesha disitu tapi kasur mu, dan box gesha disini, dekat pintu."
"disini box gesha?"
"he em..., jadi kalau misalnya kamu ingin bermain atau pengen tidur disamping gesha, kamu bisa baringkan dia dikasur mu, kan udah dibatasi tembok jadi gesha ga jatuh dan kamu kan baring dipinggir ini."
"ohh gitu ya sha?"
"he em, emang kamu ga mau tidur disamping gesha?"
"ya maulah, sesekali aku akan bawa dia tidur disampingku."
"oke, karena kamu udah setuju, ayo kita atur posisinya." dia pun mengangguk dan kami mengubah posisinya.
"huh!! Akhirnya selesai juga digo.." dengan suara ngos-ngosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (END) √
RomansKedatangan ku kembali bukan untuk dia, namun bayi mungilnya berhasil mengambil hatiku. (Shalona Khriles Swidgjer) Aku tidak peduli dengan anakku, karenanya aku kehilangan istriku selamanya. Namun aku dikejutkan dengan kedatangan dia kembali, meng...