Hal yang tak diduga

2K 114 33
                                    

"digo.... " kagetku saat melihat dia menopang tubuh brie.

"kamu  gapapakan brie..? Ada yang luka?" tanya digo sambil ngecek tubuh brie.

Aku terdiam sambil perhatikan mereka. Kembali hati aku dibuat nyesak dan cemburu melihat digo sebegitu paniknya dengan brie.

"hiks..sha jahat samaku digo, lagi-lagi dia menamparku bahkan mengusir aku dari rumah ini." brie mencoba menarik perhatian digo dan itu udah ku duga.

"astaga sampai merah gini pipi kamu brie.." sekarang digo mengusap pipinya. Aku pun langsung menunduk..

"shalona.." aku mendongak saat digo memanggil aku.

"kamu kenapa kasar banget sih sama brie?" aku tahu digo menahan kesal samaku.

"dia pantas dapatkan itu.." jawabku singkat sambil menatap horor brie.

"salah dia apa sha? Udah dua kali kamu menampar dia, sesalah apa dia sama kamu sampai jadi kasar begini?"

"kamu tanya aja sama calon istrimu.., apa kesalahan dia.., ayo tanya sama dia.." balasku dengan mata berlinang.

"tanya sama dia.." ulangku lagi.

"brie.., apa yang kamu lakukan?"

"hiks..hiks..aku minta maaf digo..aku minta maaf..aku tahu aku yang salah..aku lalai jaga gesha. Hiks..maafkan aku.."

"ga usah kebanyakan drama kau sialan.." kesalku saat dia menangis.

"sha!! Diam dulu..aku belum selesai ngomong sama brie." aku langsung terdiam.

"apa yang terjadi pada anakku brie?"

"aku tadi sebentar kebawah dan meninggalkan gesha bermain dikamar, aku ga tahu kalau gesha jatuh dari kasur. Hiks..maafkan aku digo." terlihat digo kaget.

"gesha.." lirihnya.

Digo langsung masuk dalam kamar dan diikuti brie. Sementara aku masih diam berdiri disini, saat mereka masuk airmataku langsung jatuh tapi langsung aku hapus dan membalikkan badan melihat mereka.

Aku menatap sedih melihat mereka, digo sepertinya tidak begitu marah sama brie, padahal anaknya terluka. Lalu kenapa aku yang marah besar? Apakah seharusnya aku tidak pedulikan gesha?

"ya ampun sayang.., kenapa bisa begini nak.." digo menggendong gesha.

"digo..., maafin aku..aku yang salah disini. Hiks..Maafin mama brie ya nak.." brie langsung masuk kepelukan digo dan brie juga memeluk gesha.

Harus berapa kali aku menahan sesak didada ini karena melihat pemandangan didepan mataku Lagi-lagi aku menesteskan airmata, dan tanpa sengaja mataku melihat tante yang juga melihat aku, aku langsung menghapus airmata ini,  ga ingin tante curiga kenapa aku menangis.

"digo.., kamu mau kan maafin aku?" melas brie.

"huft..., iya aku maafin kamu brie. Aku tahu kamu juga ga ingin terjadi sesuatu sama anak kita kan?"

Jantungku langsung lemas, begitu mudahnya digo memaafkan brie hanya melihat airmata buaya dan omongan racunnya.

"makasih digo...hiks..makasih sayang.." dia semakin erat memeluk digo dan digo pun membalas pelukannya bahkan mengusap punggung brie.

"jangan diulangi lagi ya brie? Jangan lalai lagi.., gesha belum tahu bahaya." ucap digo sambil menatap brie.

"iya digo..., aku janji akan jaga anak kita.." brie juga membalas tatapan digo, terlihat digo tersenyum pada brie.  Romantis sekali mereka..

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang