Aku lagi didepan laptop dan seperti biasa mencurahkan isi hatiku namun saat masih mengetik, suara hp ku bergetar.
"digo.." saat melihat namanya dilayar hp. Aku pun langsung mengangkatnya dan berlangsung lah percakapan kami.
Awalnya biasa aja, namun ada kalimat yang membuat jantung ku seketika diremas. Aku seperti tidak percaya apa yang barusan ku dengar. Namun aku masih bisa menjawab telponnya meski nada suaraku ga semangat lagi.
Dia sempat curiga sama ku, namun aku kembali menjawab bahwa aku baik-baik aja lalu aku memutuskan sambungannya. Airmataku langsung jatuh.
"digo..." cicitku lemah.
"apa yang kamu bilang barusan serius?"
"bagaiman bisa digo? Padahal 2 bulan ini kamu ga mau ngedate lagi. Tapi..tapi kenapa sekarang mendadak kamu bilang ngedate lagi? Bahkan kamu bilang ini pencarian terakhir?"
"secepat itu kamu ambil keputusan tanpa mengenal dia lebih dalam lagi?"
"aku yang udah sangat jauh kamu kenal tapi kamu ga ngelirik aku, tapi semudah itu kamu pilih dia digo?"
"kenapa ga aku aja digo!! Kenapa ga aku aja digo?!!" teriakku.
"Hiks..hiks..kenapa ga aku yang kamu pilih digo? Hiks...aku bahkan menerima kamu dan gesha.." isakku
"aku bisa digo...hiks..aku siap menggantikan posisi shelsi..hiks..aku siap untuk kamu dan gesha.." isakku lemah.
"hiks..hiks..lagi-lagi aku kalah shel..aku ga bisa mengambil hati digo.. Hiks..hiks..kasih tahu digo shel.. Kasih tahu dia kalau aku sangat mencintai nya...kasih tahu dia kalau aku sangat mengharapkannya.. Hiks..kasih tahu dia shels.." tangisku pecah sudah.
"aku akan kehilangan digo dan gesha..argh...." aku sampai melempar hp ku.
****
Ini hari sabtu, hari dimana aku akan kembali menemani digo bertemu calonnya. Andai aku bisa menghilang lagi, tapi ga mungkin. Aku udah janji samanya.
Sehari sebelumnya aku udah berdoa sama Tuhan, meminta supaya hatiku, batinku dan ragaku siap menerimanya. Aku akan berusaha ikhlas menerima kekalahan ku lagi.
"huh..!! Kuatkan hati ku Tuhan.." mohonku.
Lalu aku pergi kerumah digo karena kali ini aku meminta datang sendiri kerumahnya, ga dijemput lagi oleh digo. Dan akhirnya aku sampai juga kerumahnya.
Tok..tok..tok..
"sha..., masuk nak. Mereka masih dikamar digo."
"iya tante.." berusaha tenang.
"aku langsung kamar digo ya tan?" lanjutku.
"oh iya.. Silahkan nak." aku pun mengangguk lalu berjalan kekamar digo.
Aku masih menatap pintu kamarnya yang berjarak 2 langkah dariku.
"kamar ini, kamar yang memiliki kenangan manis.., kamar ini tempat dimana aku, kamu dan gesha bermain dan bercanda. Dan sebentar lagi kamar ini menjadi asing bagiku.." batinku.
"hufth..., kamu harus bisa sha." mencoba menyemangati diri.
Lalu aku berjalan kepintu kamarnya, terlihat digo lagi berusaha memakai gesha baju. Aku pun menghela nafas kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (END) √
Любовные романыKedatangan ku kembali bukan untuk dia, namun bayi mungilnya berhasil mengambil hatiku. (Shalona Khriles Swidgjer) Aku tidak peduli dengan anakku, karenanya aku kehilangan istriku selamanya. Namun aku dikejutkan dengan kedatangan dia kembali, meng...