Perang mulut...

2.9K 162 9
                                    

Setelah perbincangan kami direstaurant tadi,  akhirnya kami memutuskan untuk pulang, pastinya aku yang mengantar mereka pulang.

"biar aku yang gendong gesha ya tan.."

"oh iya, nih..tante buka pintunya ya." aku pun mengangguk lalu tante keluar dari mobil.

"kita udah sampai sayang.." ucapku sambil mengecup hidung mungilnya lalu keluar dari mobil.

"ayo nak.."

"iya tante.." kami pun masuk kedalam rumah dan langsung menuju kamarnya.

"cup..cup...iya nak..belum mau dilepas mama ya nak." dia mengelak saat mau ku baringkan diboxnya, jadinya aku kembali gendong dia.

"wwkwkwk, gesha ga mau lepas dari kamu nak. Lihatlah saat kamu gendong dia tenang lagi."

"hehehe, namanya juga anak mama,  iya kan sayang.." menoleh gesha sebentar.

"kamu udah jadi magnet buat gesha ya.., saat menyadari kamu ga disampingnya,  dia kelihatan kebingungan mencari mama nya kok ga ada, hehehe.."

"oh ya, benerkah nak? Hem..., maaf ya sayang..kalau mama ga bisa tiap detik disamping gesha." sambil nepuk-nepuk pantatnya.

"sha..."

"iya tan?"

"sampai kapan kamu seperti ini? Maksud tante, kamu juga pasti akan punya kehidupan baru kan, dan pastinya waktu kamu buat gesha ga akan sedekat ini lagi."

"selamanya akan seperti ini tan.." jawabku singkat.

"sha.., kamu juga harus memikirkan kebahagiaan mu. Jangan hanya karena gesha,  kamunya jadi lupa sama hidupmu nak." aku masih diam.

"kamu lagi...kamu lagi.., heh..!!" dan itu membuat aku dan tante kaget. Astaga!!

"digo..." cicitku.

"digo, kamu udah pulang. Kok bisa.." ucap tante.

"kaget digo datang? Emang kenapa kalau aku datang lebih awal. Dan kamu..(sambil menunjuk sha) ga lupa kan sama ucapan ku kemarin."

"di_" ucapan ku terpotong

"keluar dari rumahku.." tegasnya. Aku hanya menghela nafas kuat lalu membaringka gesha dibox dengan pelan lalu mencium keningnya.

"keluar aku bilang.."

"aauwww...." ringisku saat digo menarik tanganku keluar dari kamarnya.

"digo sakit..auw..sakit brengsek.."
Dia langsung menghempaskan tanganku dengan kuat.

"aaashh..., brengsek kamu digo."

"TUTUP MULUT MU!!" bentaknya.

"digo udah nak.."

"mama jangan ikut campur..!!" tante pun terdiam.

"bener-bener ga punya hati nurani kamu ya, udah menyakiti anakmu sekarang kamu kasar dengan mama kamu sendiri." geramku, digo langsung menatap mataku tajam.

"ini juga karena ulah mu.., masih ga paham sama omongan ku kemarin hah! Jangan datang lagi kesini, PAHAM!!" teriaknya depan wajahku, mataku pun memanas.

Plak...!!

Aku menampar pipinya dibarengi airmataku yang udah jatuh. Terlihat dia kaget lalu kembali menatap ku dengan tajam.

"beraninya kamu menamparku sialan!!" bentaknya lagi.

"kamu ga bisa melarang aku bertemu dengan anakku.." sekarang kami adu tatapan saling perang.

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang