Aku masih duduk termenung dikursi ayunan taman belakang rumahku. Aku masih kepikiran sama sama varga dan sha dua hari yang lalu, terlebih saat mereka berada ditoko perhiasan.
"kalian beli apa sih ditoko kemarin sha?"
"jangan bilang kalian mau beli cincin nikah? Astaga.., jangan donk sha. Masa iya kamu langsung terima varga tanpa mengenal dia lebih dalam." panik ku sendiri.
"aku aja sampai sekarang belum bahan pernikahan sama brie, padahal kita udah 4 bulan tunangan. Huft.."
"digo..." aku pun tersentak.
"eh, mama..." aku langsung mengambil gesha dari tangan mama. Lalu mama duduk disampingku.
"hay sayang..." aku kecup keningnya dan gesha pun tersenyum.
"dua hari ini kamu melamun mulu, ada apa nak?" tanya mama.
"gapapa kok ma.."
"masih belum mau cerita sama mama hem?" aku langsung menyandarkan kepalaku dibahu mama.
"ma..."
"iya nak?" mama mengusap pipiku.
"waktu sha kemarin kerumah ternyata dia sama varga.."
"varga? Yang datang bersama sha saat tunangan kamu?"
"iya ma.. " jawabku mengangguk.
"lah trus?"
"mereka semakin dekat ma, dua hari yang lalu juga digo ketemu sama mereka. Mereka juga dari toko perhiasan."
"baguslah kalau mereka dekat, jadi ada yang nemani sha.., dia juga harus mikirkan masa depan dia kan? Dan seharusnya kamu juga dukung dia seperti dia dukung kamu nak." aku hanya menghela nafas aja.
"kamu cemburu nak?" tanya mama to the point.
"ga tahu ma.." lirihku lemas.
"loh, kok ga tahu? Kenapa kamu jadi aneh gini sih."
"digo hanya ga suka ada cowok yang melakukan hal yang digo lakukan ada gesha. Digo ga suka ma.., dan itu hanya digo yang boleh lakukan itu pada sha."
"waduh...bagus dulu kamu duduk." mama berusaha melepaskan kepalaku dari bahunya tapi aku tahan.
"biarkan seperti ini dulu ma.." lirihku sedih. Mama pun mengalah.
"digo.., kamu jangan egois nak. Ingat kamu udah tunangan sama brie, dan kamu ga bisa melakukan hal kebiasaan kamu sama sha lagi."
"biarkan sha mencintai pasangannya kalau emang itu varga.." aku menggeleng.
"shalona mencintai digo ma.."
"apa?" kaget mama.
"sha mencintai digo ma.." ulang lalu kembali duduk kesemula.
"di..digo..kamu jangan ngaur deh."
"digo serius ma.." aku menatap mama dengan mata berlinang.
"nak.." cicit mama sambil mengapit kedua pipiku. Jatuh sudah airmataku.
"digo terlambat mengetahui nya ma.., digo terlambat mengetahui kalau shalona mencintai digo ma.."
"ya Tuhan nak.., shalon mencintai mu?" mama masih ga percaya.
"digo mengetahuinya sehari sebelum pertunangan digo. Digo waktu itu pernah menyimpan filenya diflasdiks digo, mama ingatkan saat sha belajar dikamar digo." mama pun mengangguk.
"ternyata sha selalu mengetik isi hatinya dilaptop ma..huhh!! Dan Sha mencintai digo sejak masih SMA ma.."
"astaga!! Sejak SMA?" kaget mama
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over (END) √
RomansaKedatangan ku kembali bukan untuk dia, namun bayi mungilnya berhasil mengambil hatiku. (Shalona Khriles Swidgjer) Aku tidak peduli dengan anakku, karenanya aku kehilangan istriku selamanya. Namun aku dikejutkan dengan kedatangan dia kembali, meng...