Niat Digo

3.2K 158 8
                                    

Puas dengan kemarahan ku tadi, aku langsung keluar dari kamar menuju kamarku, menutup pintu dengan bantingan kuat. Aku terperosok kelantai, aku memukul kepalaku berkali-kali tanpa sadar air mataku mengalir.

Aku beneran syok melihat dia, shalona sahabat ku yang pergi begitu aja tanpa pamit sama kita untuk lanjutkan pendidikan di Inggri. Entah apa alasan dia ga beritahukan kita semua.

Terlalu banyak dia buat aku kecewa, mulai dari dia ga hadir dipernikahan ku, pergi tanpa pamit, nomornya dia ganti, sampai saat aku berduka dia tidak tahu dan sekarang dia dengan mudahnya kembali terlebih sekarang dia berada dirumahku dan itu juga ga ngabarin aku.

"digo.., aku pulang ya. Maafkan aku udah buat kamu marah dan kecewa. Dan ketahuilah Gesha sayang sama papanya."

Aku tersentak saat mendengar suara sha depan pintu kamarku dan ku yakin dia memang ingin aku dengar ucapannya. Dan terdengar suara sepatunya, mungkin dia udah turun kebawah.

"hiks..hiks.., kenapa kamu selalu buat aku aku marah kecewa sha.."

"bahkan kamu juga ga kasih tahu udah balik ke indonesia. Apa salah kita sha..apa salah ku sama mu.."

"a..aku ga percaya telah melihat mu kembali sha..,hiks..aku marah namun aku kangen sama kamu sha.." isakku sedih.

"hiks..aku ingin meluk kamu sha.., aku ingin mengomel mu, aku kangen kamu sahabatku, tapi aku ga bisa melakukannya.., aku udah jauh kecewa sama kamu."

"lalu kenapa kamu kembali lagi, bahkan kamu udah tampak begitu dekat dengan gesha.."

"arghhh..., hiks..hiks..maafkan aku shelsi, aku belum bisa ikhlaskan kamu pergi selamanya. Hiks..hiks..aku butuh kamu sayang. Dan maafkan aku belum bisa menerima gesha.., karena gesha kamu pergi selamanya. Hiks..hiks.., dan sekarang gesha sakit shel.."

"hatiku sakit melihat kondisi anak kita, dia diperban shel..,separah itukah lukanya."

"tapi lagi-lagi aku belum mau menyentuh dia sayang..., maafkan aku karena kebencian ku sama gesha, hingga aku mendoakan dia lebih mati, hiks..hiks..maafkan aku sayang."

"kamu tahu sayang, tadi sha tampak menyusui gesha, lagi-lagi hatiku sakit sayang.. gesha belum pernah mendapatkan asi. Andaikan kamu masih disini pasti gesha mendapatkan  asi dari kamu. Dan pasti aku bahagia akan hadirnya gesha."

Aku masih merenungkan kejadian yang tadi. Mengingat tadi membuat aku semakin bingung. Aku pun bangkit dan mencoba menenangkan diri sebentar.

Sudah jam 10 malam dan aku dibuat gelisah, dan itu membuat aku ga bisa tertidur. Aku langsung terduduk dikasur.

"arghhh.."

"sialan tuh bayi, bisanya ganggu pikiran ku." aku pun langsung bangkit  keluar kamar menuju kamar mama.

Terlihat mereka lagi tidur, dengan gesha tidur dibox nya. Aku mendekati boxnya, menatap dia dengan rahang mengeras. Kembali darah tinggi ku naik mengingat dia yang membuat istriku meninggal.

"dasar bayi sialan, hanya karena melahirkan kamu sampai istriku meninggal." ucapku pelan dengan geram.

"kenapa ga mati aja sih kau.." dengan tangan mengepal.

Lalu aku mengambil bantal dan iya, aku berniat membunuh dia. Tindakan ku terhenti padahal udah mau kena mukanya karena matanya tiba-tiba terbuka.

Degh!!

Gesha melihatku, dia menguap lalu dia malah tersenyum sama ku, tangan kanannya dia angkat seperti meminta gendong. Hatiku kembali sesak melihat tatapan senyumnya, mataku kembali menetes.

Game Over (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang