Part 04 - Kenangan Terakhir

2.3K 199 44
                                    

Langkahnya terhenti seiring matanya yang menangkap keberadaan orang yang dicarinya. Seharusnya ia hanya perlu berputar, bukan malah melihat mereka hingga menghilang dibalik pintu. Ia menggenggam sebuah benda yang gagal diberikannya.

Belum juga berbalik, suara lain menyapanya.

"Jade...."

Ia tolehkan lagi kepalanya. Melihat sosok wanita tinggi menghampiri dirinya. Senyum selalu terlukis diwajahnya. Hingga Jade ikut balas tersenyum. Menyambut kedatangannya. Ia melesakkan tangannya ke dalam saku. Menyembunyikan benda yang berada di tangannya.

"Hai...." sapanya lagi. Theresa memeluk Jade dan mencium pipinya sekilas.

Siapa dia? Baiklah. Mati kita cari tahu siapa wanita itu.

Theresa Rawson. Wanita berparas cantik itu adalah kekasihnya. Seorang aktris dengan tubuh tinggi nan langsing. Aktris profesional yang dipuja banyak pria. Bahkan dia juga menjadi idola ibu-ibu dan kaum remaja. Itu terlihat jelas dari pengikut sosial media maupun keberadaannya yang menjadi sorotan banyak orang.

Kulitnya putih mulus dan selembut kapas saat disentuh. Dan kalian tahu siapa Theresa? Lihatlah... Marga yang tersemat di belakang namanya sudah sangat jelas. Dia adalah anak pertama dan satu-satunya yang dimiliki Leon Rawson. Pria yang dulu pernah dekat dengan ibunya.

Keduanya menjalin kasih sejak enam bulan lalu. Sebenarnya itu hanya berupa sebuah peresmian yang di awali dengan pertemanan selama dua tahun.

Mungkin karena ada kecocokan di antara keduanya. Mereka pun mengubah status pertemanan mereka. Selama ini hubungan keduanya baik-baik saja. Hanya saja, mereka menjalin kasih dibelakang keluarga mereka. Atau lebih tepatnya backstreet. Mereka bahkan tidak pernah tampil mesra dihadapan publik. Saat ini status yang diketahui media adalah teman.

Bukan karena takut. Tapi neneknya - Maria tidak memperbolehkan cucunya dekat dengan keluarga Rawson dengan alasan pria dikeluarga itu masih mengincar ibu mereka.

Ahh.... Itu kan hanya akal-akalan neneknya saja. Padahal  tidak seperti itu. Paman Leon hanya bersikap baik pada ibunya dan keluarga mereka. Katanya, untuk sebuah penebusan dosa. Entah apa maksudnya, ia tidak mengerti.

"Ada apa Tere?"

"Apa kau ada waktu luang malam ini?"

Keduanya telah berjalan beriringan. Menuju ruangan Jade. Dan pertanyaan Jade barusan adalah lumrah. Karena biasanya Theresa tidak akan menemuinya di rumah sakit jika tidak ada yang penting. Mereka akan lebih memilih bertemu di luar atau di penthouse miliknya.

Dan kali ini Theresa datang menghampiri dan menanyakan tentang jadwalnya. Jade mengambil selembar kertas di atas mejanya. Sebuah jadwal yang sengaja di cetak oleh asistennya.

Tentu saja. Jade bukan orang yang mau mengingat-ingat. Jadi dari pada terjadi kesalahan, ia meminta asistennya untuk membuat daftar pekerjaannya setiap hari. Entah berupa print out atau dikirim melalui pesan.

"Malam ini hanya sampai jam delapan malam. Ada apa?" ia kembali bertanya. Jade meletakkan kertas tersebut dan berjalan menghampiri Theresa yang duduk di sofa. Keduanya saling menatap dan Theresa menjawab pertanyaannya.

"Keluargaku mengadakan acara makan malam. Dan aku ingin kau datang. Aku ingin mengenalkanmu secara resmi. Aku tidak ingin seperti ini terus, Jade" rajuknya. Bertemu secara diam-diam."

Tentu saja. Mungkin ini sudah saatnya mereka mengakui hubungan mereka di depan keluarga masing-masing. Setiap wanita pasti akan meminta kejelasan dari setiap hubungan yang dijalin.

Tapi mengapa Jade masih ragu akan permintaan Theresa. Mengapa hatinya belum sepenuhnya yakin. Padahal ia tahu, ia harus memberitahu mereka.

Demi menghormati keinginan Theresa. Ia menganggukkan kepala. Dan sorakan gembira terdengar dari bibir Theresa. Jade tersenyum, mengelus puncak kepala Theresa saat wanita itu bersandar padanya.

Say, You Love Me....!!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang