Ya ampuun judulnya....wkwkwkwkwk
Tenang... Bukan part 21th ke atas kok....😂😂😂😂
Happy reading
*****
Biasanya ketika tidak ada mata kuliah, Scarlette akan duduk santai di perpustakaan kampus. Menyelam di antara tumpukan buku dan itu adalah kegiatan yang paling menyenangkan.
Tapi tidak dengan hari ini. Scarlette harus pergi ke suatu tempat karena kesepakatan konyol. Kemarin, ia sudah kesana. Melakukan hal yang memang harus dilakukan. Namun hari ini berbeda dari yang kemarin, Scarlette datang lebih pagi tapi sebelum masuk ke dalam apartemen Jade. Wanita itu memastikan terlebih dahulu jika pemiliknya telah pergi.
"Apakah tuan Jade Gritson telah pergi?"
Dan jawaban satpam yang mengatakan iya membuat Scarlette kembali mengayunkan langkahnya. Menuju lantai sembilan puluh enam. Lantai tertinggi digedung ini.
Kalian pasti bertanya-tanya, siapa orang yang memberitahu perihal nomer apartemen serta memberinya akses masuk. Scarlette akan mengatakan bahwa Stephen yang memberinya ijin. Apakah Scarlette mengenalnya? Maka jawabannya juga iya.
Tanpa sengaja, Scarlette bertemu dengannya kemarin. Di pengisian bahan bakar ketika ia sedang mengisi mobilnya dengan BBM. Pria itu yang menghampirinya dan dengan semua cerita yang mengalir dari bibirnya tentang bagaimana kesepakatan yang ditentukan oleh pria bajingan itu. Akhirnya Stephen memberi kartu akses untuk bisa masuk ke sana.
Berterima kasihlah pada pria yang dikenalnya sejak dulu itu. Karena bantuannya, ia tidak perlu meminta atau menghubungi Jade perihal kedatangannya dan bisa segera pergi setelah pekerjaannya selesai.
Private lift berdenting dan Scarlette segera masuk. Sebenarnya Jade adalah tipikal orang suka kerapian. Itu bisa dilihat dari semua perabotan dan kamar yang ditempatinya. Perabotannya bersih, tertata dengan baik ditempat yang pemilihannya juga bagus. Kamar pria itu juga tidak terlalu berantakan seperti kebanyakan pria. Baju kotor terletak ditempatnya. Tidak ada majalah atau pakaian yang berserakan dibawah ranjang. Hanya saja, selimut yang dipakainya tidak pernah terlipat. Mungkin itu karena dia sedang terburu? Entahlah, hanya Jade yang tahu.
Hari ini ia akan memulai pekerjaannya dari kamar pria itu. Scarlette membuka pintu, melihat sekeliling. Gorden masih belum terbuka hingga tidak ada cahaya yang masuk.
Kaki yang terbalut sneakers cokelat itu berjalan menuju pintu balkon. Menarik tali hingga gorden terbuka dengan sempurna. Menampilkan pemandangan pagi kota manhattan.
Gedung tertinggi disebelah barat Amerika ini merupakan salah satu hunian termewah yang berada dikota ini. 432 park avenue. Apartemen dengan lantai sembilan puluh enam ini memiliki penawaran bagus untuk setiap pembelinya.
Scarlette tidak menyangka akan berada di tenpat ini. Ruangan yang lebih mirip dengan penthouse ini mampu menyihir siapapun yang masuk ke dalamnya.
Perabotan dan furniturenya sangat berkelas dengan desain mewah dan mahal. Scarlette hanya bisa gigit jari saat membayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk satu unit ini.
Jadi saat tangan beradu dengan lap, Scarlette harus berhati-hati atau ia akan terkena masalah lain. Helaan napas muncul dari bibirnya saat ia menyelesaikan pekerjaan pertamanya. Merapikan kamar Jade.
Kamar Jade juga terlihat sederhana. Tidak banyak barang yang ada didalamnya. Hanya sebuah ranjang dengan seprai berwarna cream. Sebuah sofa disisi kaca dan dindingnya lebih kepada warna abu dan navy. Sebenarnya ada dua pintu lain disana. Pintu yang terhubung pada kamar mandi dan walk in closet. Dan ia tidak mempunyai keberanian untuk masuk ke ruang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Love Me....!!! [Completed]
RomansaPengkhianatan adalah hal yang paling dibencinya. Dan ia sangat menghindari itu. Tapi apa jadinya jika kekasih yang sangat dicintainya melakukan hal tersebut? Melepaskan merupakan pilihannya saat itu... Tapi rasa dihati tidak bisa dihapus begitu saja...