"Astagaaaa....."
Seruan kencang memenuhi ruangan. Dua orang yang sedang bercumbu terpaksa memisahkan diri karena kegaduhan yang terjadi. Refleks, keduanya menolah ke arah pintu secara bersamaan. Mereka terkejut? Tentu saja. Tapi rasanya bukan itu yang menjadi penyebab keterkejutan namun pemilik suara lah yang menyebabkan degup jantung Scarlette menggila.
"Mengapa aku harus menjadi orang tua yang menyedihkan?" Serunya lagi. Namun kali ini suaranya lebih dekat. Karena orang tersebut berjalan ke arah mereka. "Tidak bisakah kau menahan nafsumu?" Cercanya lagi.
Scarlette yang tertangkap basah pun segera menunduk. Berusaha menyembunyikan wajah malunya. Sungguh. Ini sangat memalukan.
Bila Scarlette merasa malu, maka tidak bagi Jade. Pria itu hanya tersenyum geli dan bangkit. Menyambut cubitan yang diiringi dengan omelan panjangnya.
"Dia sedang sakit. Kenapa kau harus mengganggunya seperti itu? Tidak bisakah kau mencari waktu lain ketika dia sudah sembuh? Dasar anak nakal..."
"Awww... Tidak grandma. Aku tidak akan melakukannya lagi."
"Awas kau ya." Dia terus mencubit. "Aku akan menghukum mu bila melakukan itu lagi."
"Tidak. Tidak." Tolong lepaskan aku. Jade meringis ketika cubitan Maria semakin kencang. "Aku sungguh berjanji"
"Apa aku akan percaya pada anak muda sepertimu yang jelas-jelas sudah berhasil menanam benih?"
"Aku benar-benar berjanji, grandma. Aku berjanji" sahutnya yang diiringi desis kesakitan.
Beberapa orang yang ada dibelakang Maria hanya tersenyum. Ikut mendekat. Bila para pria mengambil tempat duduk di sofa, maka para wanita keluarga Gritson justru menghampiri. Memberi pelukan hangat mereka dan berdiri disampingnya.
"Bagaimana keadaan kalian, sayang?"
Pertanyaan itu keluar dari seorang wanita cantik yang tidak bisa Scarlette tolak kebenarannya. Usianya boleh jauh di atasnya, tapi percayalah jika mereka berjalan berdampingan maka Scarlette yakin jika dia akan disebut sebagai kakaknya. Apalagi matanya, warna biru yang sangat menawan.
Scarlette tersenyum. "Sangat baik, aunty."
Wanita yang disebut aunty itu adalah ibu dari pria yang baru saja menciumnya. Yeahhh... Floria Gritson. Kecantikannya yang membuat Scarlette iri.
Kini, orang kedua yang memeluknya adalah replika dari Floria Gritson yakni Anneta. Kakak kedua Jade Gritson. Wanita yang masih seperti remaja ini sangat nyaman bila di ajak berbicara. Mungkin karena pengalamannya sebagai ibu dari dua orang anak lah yang membuatnya begitu.
Dan yang terakhir adalah strong women di keluarga mereka. Maria Gritson. Nenek kekinian yang keputusannya tidak bisa di ganggu gugat. Siap berdiri di barisan paling depan bila ada yang mengganggu keluarganya.
Bila kalian bertanya di mana kakaknya maka Scarlette akan mengatakan bahwa penjagaan di trimester awal adalah yang terberat. Kayla tidak diperbolehkan pergi kemana pun meski ingin. Keluarganya sangat menjaga keamanannya dari resiko terburuk.
Sungguh... Mereka adalah keluarga yang luar biasa. Apalagi para pria yang kini sedang duduk di sofa dengan bahasan yang tidak Scarlette mengerti. Mereka sangat membuat iri ketika seluruh perhatiannya hanya tertuju untuk mereka - para wanita yang telah menjadi pendampingnya.
Jika kalian ingin bertanya bagaimana Scarlette bisa mengenal mereka, maka Scarlette akan mengatakan bahwa dia pernah menjadi bagian dari mereka ketika pernikahan kakaknya. Tapi saat itu, ia hanya orang asing yang hanya bisa tersenyum dan melihat dari jauh. Puncaknya adalah ketika satu bulan lalu penyakitnya kambuh dan benar-benar mengalami penurunan. Mereka datang dengan bantuan serta kekuatan yang dimiliki. Tentu saja, dokter yang menanganinya adalah yang terbaik. Ruangan yang ditempatinya juga sangat memadai. Ditambah lagi dengan perhatian yang mereka berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Love Me....!!! [Completed]
RomancePengkhianatan adalah hal yang paling dibencinya. Dan ia sangat menghindari itu. Tapi apa jadinya jika kekasih yang sangat dicintainya melakukan hal tersebut? Melepaskan merupakan pilihannya saat itu... Tapi rasa dihati tidak bisa dihapus begitu saja...