Part 39 - Mulai Menerima

1.2K 146 44
                                    

Typo dan gak jelas harap di maklumi ya...???

Selamat membaca.....

*****


Jade tidak mengerti mengapa kakaknya harus bersikeras mengatakan hal yang tidak akan pernah ia lakukan. Meninggalkan Scarlette dan bersikap biasa? Hell.... Itu sangat tidak mungkin. Keberadaan Scarlette di sampingnya saja sudah membuatnya bahagia dan ia harus memberi jarak di antara mereka??

Memangnya Dante pikir ini adalah Social Distancing....??

Sampai kapanpun, ia tidak akan pernah melepaskan Scarlette meski banyak orang yang menentangnya. Lagipula, apa salah dari hubungan mereka? Scarlette sedang tidak terikat dengan siapapun, begitu juga dirinya yang telah membatalkan perihal acara pertunangan.

Benar. Jade sudah memberitahu semua orang saat berada di rumah neneknya kemarin. Meski raut terkejut di berikan semua orang tapi tidak ada satupun dari mereka yang menghakimi perasaannya. Tidak seperti Dante yang sangat tidak ingin dirinya bersama Scarlette.

Sebenarnya ada apa dengan kakaknya itu??

Mobil Bugatti Veyron miliknya berhenti di depan gerbang asrama. Terparkir rapi dan bagaikan seorang pesohor, Jade keluar dengan penuh rasa percaya diri. Kharisma yang dimilikinya menguar dari wajah tampannya dan menjadi magnet tersendiri bagi orang yang ada di sekitarnya. Decak kagum, tatapan memuja serta rasa iri bergelayut dalam pribadi masing-masing. Jangan lupakan para wanita yang memulai aksinya dengan senyum nakal. Tidak lupa pula, para pria yang melintas pun mengabadikan mobil yang kini di sandarinya.

Mobil limited edition....?? Tentu saja.

Lengkungan di bibirnya semakin naik ketika matanya melihat orang yang ditunggunya muncul. Debaran di dada semakin cepat ketika netranya menemukan bagaimana senyum indah Scarlette tertuju padanya. Rasa hangat menjalar ke seluruh tubuh dan Jade sangat menyukai keanehan ini. Debar yang menyenangkan.

"Hai...." Sapa Scarlette. "Apa kau sudah lama menunggu?"

Senyum lebar diberikan Jade. Ia menggeleng untuk memberitahu bahwa bukan waktu yang lama kalau hanya untuk menunggunya. Bahkan ia bisa menunggu lebih dari ini jika Scarlette mau. "Tidak selama yang kau pikirkan."

Jade membukakan pintu mobil, meletakkan sebelah tangannya di pinggiran pintu - menjaga kepala Scarlette agar tidak terbentur. Sungguh, itu perlakuan kecik yang berhasil menciptakan romantisme. Kemudian ia berlari, mengitari mobil dan duduk di balik kemudi. Perlahan, roda besi itu berputar. Meninggalkan asrama Scarlette yang mulai dipenuhi banyak orang.

"Apakah kau sengaja ingin memamerkan mobil barumu?"

Pertanyaan Scarlette berhasil menjadi pembuka dari pembicaraan mereka. Jade terkekeh namun tetap meluruskan pandangannya pada jalan. "Aku pikir bersikap sedikit sombong tidak masalah."

"Terserah kau saja." Sahut Scarlette yang disertai dengusan keras.

Jade tertawa pelan. Merasa bahagia dengan pembicaraan ini. Ia tidak menyangka jika mereka akan kembali dekat. Meski bukan untuk sebuah hubungan seperti dulu, tidak masalah dan Jade akan terus berusaha membuka hati Scarlette untuknya. Karena ia tahu bahwa Scarlette juga menyimpan perasaan yang sama di sudut terdalam hatinya.

Lima belas menit berlalu dan mereka tiba ditempat tujuan. Well.... Akhir pekan bukanlah hal bagus untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Selain kesulitan mencari tempat parkir, di dalam sana juga pasti akan penuh dengan orang-orang yang menghabiskan waktu liburnya. Tapi karena ini adalah permintaan Scarlette maka Jade pun menuruti keinginan wanita itu untuk pergi ke tempat ini.

Say, You Love Me....!!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang