Part 38 - Tidak Bisa Di Pahami

1.2K 130 68
                                    

Baru selesai ketik..... Typo dan kalimat gak jelas, harap di maklumi ya...???😁😁

Kenapa update cepet...??? Karena ini spesial buat kalian....😉😉

Kok bisa...???

Soalnya kemarin juga sudah menjadi hari spesial untuk akuuhh.....😚😚
Wkwkwkwkw..... Gak jelas ya...????😅😅

Baiklah....

Selamaattt membaca....

*****

Kini, hari-harinya di lalui dengan tawa dan senyum ceria Scarlette. Tidak ada lagi hari membosankan seperti biasanya. Bahkan Jade bisa tidur dengan sangat lelap ketika suara Scarlette menjadi pengantar tidur.

Sungguh... Ia sangat menikmati momen kebersamaan mereka. Meski terkesan seperti anak remaja yang baru jatuh cinta. Tidak masalah asal mereka bisa bahagia. Kadang, ia merasa gelisah setiap kali pesannya tidak dibalas cepat dan merasa khawatir ketika Scarlette tak kunjung menjawab panggilannya.

Kadang pula, ia sering tersenyum sendiri bila mengingat bagaimana kejahilannya membuat Scarlette cemberut. Ia tidak menyadari kalau ternyata dua minggu sudah berlalu. Jade pikir, mereka baru saja melewati dua hari kebersamaan. Bahkan mungkin satu bulan akan terasa sangat singkat.

Tadi malam, ia kembali mendapat panggilan dari neneknya dan sialnya, ia melupakan tentang janji kunjungannya minggu lalu. Pekerjaan dirumah sakit semakin banyak dan Stephen tidak bisa membantu. Pria itu sedang mengambil cuti untuk perjalanan ke negara tetangga. Katanya akan survei tempat untuk pembukaan club baru. Disamping itu, Theresa tidak lagi merecoki dan menurut informasi yang di dapat, wanita itu sedang menyelesaikan syuting film yang akan tayang bulan depan.

Kini, di hari minggu yang cerah. Jade mengemudi dengan santai. Menuju rumah neneknya yang harus ditempuh sekitar setengah jam lagi. Ia datang karena sudah merindukan nenek tua kesayangannya itu dan juga sebagai permintaan atau mungkin lebih tepatnya pemaksaan untuk datang ke sana. Selain itu, Jade juga sudah siap untuk memaparkan kebenaran tentang hubungannya dengan Theresa. Terkesan lambat karena ia memang tidak mau terburu-buru. Biarlah mereka melihat sendiri bagaimana hubungannya dengan Theresa sudah sangat merenggang. Ia melakukan ini agar semata-mata mereka tidak menyalahkan Scarlette yang bisa saja di sebut sebagai perusak hubungan orang.

Musik mengalun pelan, menemani perjalanan menuju mansion mewah di pinggir kota itu. Sebenarnya sejak kemarin ia memang berencana berkunjung ke sana dan entah karena sebuah kebetulan, hari ini ia tidak memiliki jadwal kencan dengan Scarlette.

Ahhh... Kencan ya...???

Anggap saja seperti itu....

Perihal hubungannya dengan Scarlette bisa dikatakan mengalami peningkatan. Label teman yang diikrarkan Scarlette membuat Jade tersenyum geli. Namun demi memperbaiki hubungan 'teman' seperti yang diinginkan, Jade pun menerima sambil berusaha mengambil hati yang belum bisa ia raih kembali. Ia akan terus berusaha dan akan menyerah saat Scarlette memintanya untuk berhenti.

Mobil hitam miliknya sudah memasuki kawasan milik keluarga. Gerbang yang menjulang tinggi di depannya terbuka saat tahu siapa yang duduk di balik kemudi. Pelan, Jade memutar setir dan berhenti di carport. Jam yang melingkar di pergelangan tangan masih menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi mobil yang berjejer rapi di depannya jelas bukan milik kakeknya.

Jade tahu dua di antaranya adalah milik ibu dan kakaknya. Wahhh.... Apakah di dalam sedang ada acara? Sangat aneh sekali ketika di jam tidur weekend seperti ini mereka sudah berada disini atau mereka menginap setelah barbekyu semalam?

Sial.... Ia tidak diberitahu untuk bergabung.

Kaki yang terbalut sneaker putih terayun santai, kedua tangan ia selipkan di saku celana bahan yang dipakai. Kaca mata hitam bertengger manis di hidung bangirnya. Ia sudah siap menerima serbuan makian ketika tiba di dalam. Tapi ternyata, semua tidak sesuai dengan prediksinya.

Say, You Love Me....!!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang