Ballroom hotel yang luas dengan desain mewah yang menjadi tempat acara telah terisi oleh banyak orang. Setelan pakaian mahal menghiasi tubuh masing-masing tamu undangan. Dekorasi dengan perpaduan warna putih dan merah terang memberi kesan romantis nan glamour.
Begitu pula dengan mempelai wanita yang tampak cantik dengan gaun putih panjangnya. Acara pemberkatan sudah selesai dilaksanakan tadi sore dan malam ini hanya acara ramah tamah dengan para undangan yang masih bertahan serta beberapa tamu undangan khusus. Tema dress code malam ini merah. Semua tamu wanita yang hadir wajib memakai baju berwarna menyala tersebut sedang pria tetap dengan setelan tuksedo hitam.
Malam ini Scarlette juga memakai gaun merah sebatas paha. Namun ia memilih yang berlengan panjang. Tidak seperti mereka yang rata-rata berpotongan dada rendah dengan belahan di punggungnya yang mencapai pinggang. Scarlette bergidik ketika ingat bagaimana kakaknya memilihkan baju itu namun segera ditolak. Ia hanya tidak percaya diri. Ia bukan dari kalangan orang kaya yang akan pantas memakai gaun seperti itu.
Semua orang nampak berbahagia. Ia belum sepenuhnya mengenal keluarga ini, tapi ia yakin mereka adalah orang baik. Kakaknya benar-benar diterima di keluarga ini. Lihatlah, mereka sedang berkumpul dengan senyum dan tawa dibibir masing-masing. Bahkan ia melihat calon tunangan Jade disini. Sangat cantik dan sangat cocok ketika mereka berdampingan.
Merasa lelah, Scarlette mengambil duduk di salah satu kursi. Ia datang kemarin malam tanpa ditemani Kenrick. Pria itu belum kembali dari Italia dan berkata akan menyusulnya jika memungkinkan. Sebenarnya ia masih marah pada kakaknya perihal kabar pernikahan ini. Namun setelah mendapat penjelasan serta alasan mengapa ia sampai dilupakan, Scarlette bisa mengerti. Kehilangan dua kali pasti amat sangat menyakitkan dan ia merutuk Jade yang mengatakan bahwa Kayla menikah karena terlanjur hamil.
Memang, kakaknya sempat hamil kemudian berakhir dengan keguguran dan Keana adalah dalang dibalik semua ini.
Hell.... Wanita ular itu...
Tidak ingin lagi mengingat betapa kejamnya kakak tiri dari kakaknya itu, Scarlette lebih memilih mengambil gelas dari pelayan yang berlalu lalang membawa nampan yang berisi minuman dan makanan kecil.
Ia meneguk minuman berwarna merah hingga tandas. Entah mengapa, ia merasa sangat gerah. Sepertinya berendam adalah yang diinginkan saat ini. Tapi ia juga tidak bisa meninggalkan acara disaat masih banyak tamu dan hanya dia seorang yang merupakan perwakilan dari keluarga kakaknya. Meski saudara tertua dari kakaknya juga hadir disini.
Scarlette menoleh ke samping. Matanya menjelajah isi ruangan. Bisa dibilang sangat mewah meski persiapannya begitu singkat. Tanpa sadar, bibirnya melengkung. Ia merasakan kelegaan yang tak terbatas. Akhirnya Kayla-kakaknya menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Bertemu dengan orang yang dia cintai setelah banyak pengorbanan dan kehilangan yang terjadi dalam hidupnya.
Kini, Kayla sudah milik keluarga Gritson yang artinya hak kepemilikan pada dirinya sedikit berkurang. Tidak masalah, asal kakaknya bahagia. Scarlette rela berbagi asal jangan sampai menyakiti. Kayla adalah segalanya. Memang tidak ada ikatan apapun diantara mereka. Pertemuan mereka juga karena nenek yang mengadopsi dirinya membawa Kayla ke rumah mereka. Meski begitu, Scarlette sangat bersyukur bisa bertemu dengannya. Hanya dia yang ia miliki. Hanya dia satu-satunya keluarga yang dimilikinya saat ini.
Scarlette berdiri dari kursinya, sepertinya banyak keluarga dan kolega yang sudah meninggalkan tempat ini. Hanya ada beberapa yang masih sibuk berdansa dan mereka dari kalangan anak muda yang sepertinya sebentar lagi akan mengadakan pesta lain khusus mereka. Lebih baik ia pergi daripada terjebak didalam pesta anak muda yang penuh dengan-- ahh seperti itulah. Namun ketika bergeser ke samping dan menoleh, ia harus terkejut karena menemukan Theresa berdiri disampingnya. Entah berapa lama ia melamun hingga tidak sadar akan kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Love Me....!!! [Completed]
RomancePengkhianatan adalah hal yang paling dibencinya. Dan ia sangat menghindari itu. Tapi apa jadinya jika kekasih yang sangat dicintainya melakukan hal tersebut? Melepaskan merupakan pilihannya saat itu... Tapi rasa dihati tidak bisa dihapus begitu saja...