Part 36 - Tujuan Dan Arah Yang Sama

1.2K 154 68
                                    

Ini panjang loohh.... Kalau kayak part  sebelumnya, part ini bisa di pecah jadi dua...😁 Dan ini spesial buat kalian yang nungguin cerita ini....❤️❤️

Selamat membaca.....

*****

Dua jam. Itulah waktu yang baru digunakan Jade untuk memejamkan mata. Karena di menit ke sepuluh setelah dua jam tersebut, ponsel yang berada di atas nakas berdering nyaring. Jade yang masih enggan membuka mata, berusaha mengabaikan dengan menutup kedua telinga menggunakan bantal. Namun sayangnya, dering yang merupakan notifikasi dari panggilan itu tidak hanya berbunyi satu kali. Melainkan berkali-kali hingga sebuah kekesalan pun terbentuk.

Bibirnya ingin mengumpat keras, tapi ketika tangannya berhasil meraih benda pipih itu dan melihat id pemanggil maka umpatan itu hanya tertahan di ujung lidah.

Seraya mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang, Jade menerima panggilan itu. "Halo..."

"Halo sayang. Bagaimana kabarmu...?"

"Ada apa Grandma...?" Balasnya tanpa basa basi. Jade mengucek matanya. Melirik tirai yang menampilkan celah sinar matahari dan matanya beranjak pada jam digital di atas nakas. Pukul tujuh. Masih terlalu pagi untuk sebuah panggilan dari neneknya.

"Apakah seperti itu tanggapan mu terhadap sapaan orang yang lebih tua? Tidak bisakah kau bertanya kabarku lebih dulu?"

"Baiklah. Aku baik. Bagaimana kabar Grandma..?"

"Aku sudah tidak berminat menjawab pertanyaan mu."

Jade mendengus pelan. Bahkan ia memutar bola matanya. Apa sih yang tidak aneh dengan neneknya?

"Baiklah."

"Cucu sialan. Apa kau tidak bisa berbasa-basi untuk menyenangkan hati nenekmu ini?"

Hell.... Ia salah lagi bukan?

"Apakah aku harus ke sana untuk meminta maaf?"

"Terserah. Lakukan saja jika memang perlu."

"Tentu. Aku bahkan sudah siap untuk pergi." Jade tersenyum geli. Jade memang bangkit dari ranjang tapi berdiri tujuannya adalah membuka tirai.

"Aku tidak bodoh. Kau perlu membersihkan diri jika ingin kemari."

Well.... Neneknya memang tidak bisa di kelabui. Jade terkekeh seraya berjalan menuju balkon. Menikmati udara pagi dengan sinar matahari yang langsung menerpa dirinya.

"Ada apa Grandma?" Tanyanya lebih lembut. "Apakah aku telah melakukan kesalahan yang tidak diketahui oleh ku?"

Di ujung sana, Jade bisa mendengar dengusan keras neneknya.

"Tidak ada. Aku hanya berpikir jika kau sudah terlalu lama tidak mengunjungi nenek tua mu ini."

"Bukankah kita baru bertemu minggu lalu?"

"Apakah aku tidak boleh merindukan cucuku? Kalau begitu, aku akan menghubungi Alesha saja."

"Astaga. Kenapa Grandma semakin sensitif? Apa ini disebabkan pertambahan umur?

"Cucu sialan..."

Jade terbahak. Ia sangat suka sekali menggoda neneknya. Wanita tua yang tidak sungkan untuk mengomeli dirinya. Wait.... Berbicara mengenai Alesha. Kakaknya itu menggerutu kesal bahkan langsung pergi ketika ia mengabaikan saat berkunjung ke apartemennya waktu itu. Bukan di sengaja, tapi karena kesibukan di rumah sakit membuatnya tidak memiliki waktu untuk menjadi guide nya. Yeahhh... Alesha datang menemui hanya untuk ditemani berlibur. Berjalan-jalan atau apalah. Padahal jika di pikir, Alesha bisa melakukan sendiri. Lagipula, kekasihnya bukan orang yang terlalu sibuk kalau hanya untuk sekedar menemani.

Say, You Love Me....!!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang