Part 50 - Say, You Love Me

1.6K 162 36
                                    

Pas banget ya...?? Judul part 50 ini sesuai dengan judul cerita. Padahal gak di sengaja loohh...😁😁

Penasaran kan sama isi cerita....?? Langsung aja scroll ke bawah....😉😉

Awasss.... Kalimat typo dan gak jelas bertebaran....🤗🤗

Selamat membaca...


*****

Bertemu dengannya adalah hal yang sangat diinginkan. Tapi mengapa ketika rasa rindu melebur bersama dengan senyum yang tersungging dibibir, hatinya tidak mampu merasakan hal yang sama. Ketakutan serta kegelisahan menghampiri. Setiap sendi dari tubuhnya merasakan ketakutan yang luar biasa. Apalagi ketika sebuah kata yang tidak ingin didengar keluar dari bibir orang yang sangat tidak diinginkan berucap.

"Jaga dia untukku, Jade."

Sebuah kata yang benar-benar membuat Jade menitikkan air mata. Ia tidak sanggup bila ketakutan dan kekhawatiran yang dirasakan hatinya akan terjadi. Mengapa Scarlette harus mengucapkan itu ketika ia justru sangat ingin menjaga keduanya? Mengapa ia hanya diminta untuk melakukan satu hal jika ia bisa melakukan keduanya? Apakah penyakit yang diderita Scarlette benar-benar sangat serius?

Sial....

Otaknya tidak bisa bekerja normal. Seharusnya dokter profesional seperti dirinya sangat mengetahui jenis penyakit itu bahkan bisa mencari solusi untuk kesembuhan pasiennya. Terlebih lagi ini adalah wanitanya. Calon ibu dari anak yang sudah ada dalam perut. Yang mana telah siap untuk melihat dunia.

Whiplash Syndrom . Bukan sebuah penyakit yang bisa merenggut nyawa dengan mudah. Penyakit ini masih bisa disembuhkan. Pasti ada obat atau alternatif untuk mengurangi rasa sakitnya.

Apakah kalian tahu darimana Scarlette bisa mendapatkan penyakit itu? Bila tidak maka biarkan dokter profesional ini yang mengatakannya.

Well.... Tepatnya 5 tahun lalu. Satu bulan sebelum perpisahan mereka, Scarlette mengalami sebuah kecelakaan. Taksi yang membawanya menabrak sebuah pembatas jalan. Beruntung Scarlette dan sopir tidak mengalami luka serius. Hanya saja, saat itu Scarlette yang duduk di bangku penumpang mengalami guncangan hebat bahkan kepalanya membentur kaca akibat pengendalian mobil yang dilakukan sopir. Fatalnya, dia tidak memakai sabuk pengaman.

Bodohnya ia kala itu adalah tidak memaksa Scarlette untuk melakukan rontgen. Ia pikir karena keadaan Scarlette baik-baik saja maka tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan. Tapi ternyata ia salah, kelalaiannya saat itu berakibat besar pada saat ini.

Jade baru sadar kalau ternyata sakit kepala yang sering terjadi pada Scarlette bukan karena dia kekurangan jam tidur. Tapi karena syndrom yang mulai menampakkan keberadaannya.

"Jade...."

Sebuah teguran dari Scarlette membuyarkan lamunan. Jade yang duduk didepannya segera mengangkat wajah. Kemudian kembali pada piring yang ada di pangkuannya dan baru sadar jika sejak tadi ia hanya mengaduk makanan milik Scarlette. Belum ada satu suap pun yang masuk ke dalam mulut wanita ini.

"Maafkan aku, Scar" seru Jade dengan penuh penyesalan.

Tangan Scarlette menyentuh sebelah tangannya. "Ada apa?" Tanyanya penuh kekhawatiran.

Jade tersenyum tipis. Mulai mengangkat sendok dan mengarahkan pada mulut Scarlette yang diterima wanita itu dengan mudah. "Tidak ada apa-apa." Segaris senyum ia berikan untuk alasan dari jawabannya. Senyum yang berbeda dengan keadaan yang ditampilkan oleh matanya.

Kenapa rasanya sesak sekali? Jujur saja, ia tidak bisa merelakan satupun dari mereka.

"Jika kau keberatan dengan permintaan itu, aku bisa meminta tolong orang lain."

Say, You Love Me....!!! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang