Memberi kesempatan bukanlah hal mudah. Bahkan terasa sangat sulit ketika mengingat bagaimana keburukan yang telah terjadi. Sebenarnya hati yang tersakiti belum sembuh. Tapi tidak masalah bukan jika mencoba satu kali lagi? Bukan untuk kembali melainkan memperbaiki.
Bilamana diingat, Scarlette juga belum pernah memberikan kesempatan kedua kan? Siapa tahu saja, kali ini semuanya akan menjadi baik-baik saja. Ia mungkin bisa berteman dengan Jade. Mengingat kakak mereka menikah, tidak mungkin jika mereka bermusuhan. Sangat tidak nyaman rasanya jika saling melempar pandangan membunuh setiap kali hadir di acara keluarga.
Sudah lima hari berlalu sejak makan malam terjadi, keduanya kian aktif berbalas pesan. Saling menghubungi jika ada waktu luang. Karena Scarlette sendiri telah menemukan pekerjaan baru yang mana adalah memberi pelajaran tambahan untuk seorang anak berusia sepuluh tahun. Baru kemarin ia memulai pekerjannya dan merasa cocok. Selain keadaan keduanya yang sama-sama perempuan, gadis cantik itu juga memiliki kegemaran yang sama. Sama-sama suka membuat sketsa. Yeahhh.... Sketsa apapun, mulai dari rumah, wajah bahkan pemandangan alam.
Berbicara mengenai pekerjaan ini, Scarlette merasa beruntung karena gaji yang ditawarkan begitu besar hingga ia pun memutuskan untuk berhenti bekerja di Mill's Cafe. Bukan merasa tidak lagi membutuhkan pekerjaan disana, tapi waktu yang ia bagi untuk pekerjaan dan kuliahnya sangat terbatas. Ia juga harus fokus belajar agar bisa bertahan di universitas tersebut. Awal mula mendapatkan pekerjaan barunya ini adalah dari pencariannya di internet. Scarlette yang mulai merasa bosan berdiam diri di asrama sengaja mencari info lowongan dan menemukan. Bahkan ia bisa dikategorikan beruntung karena pekerjaan ini tidak dilakukan satu minggu penuh. Hanya empat hari dalam seminggu dan mereka yang menentukan harinya. Kebetulan untuk hari ini tidak ada pelajaran tambahan, karena gadis kecil itu sedang pergi. Entah kemana, ia tidak berhak bertanya. Mereka hanya mengirimkan pesan jika ia tidak perlu datang dan menggantinya dengan besok.
'Apa kau sudah makan siang?'
Itulah pesan yang dikirim Jade saat ia baru saja menyelesaikan kuliah terakhirnya. Ia keluar dari kelas, berjalan santai di koridor kampus. Sangat ramai. Banyak mahasiswa yang membuat kelompok. Bergerombol dan saling melempar candaan bahkan para pria terlihat menggoda beberapa wanita yang lewat di depannya.
'Aku akan ke kantin dengan Cara. Bagaimana pekerjaanmu?'
Ternyata, balasan dari Jade lebih cepat. Padahal biasanya di jam siang ini, pria itu sangat sibuk. Mengingat jadwal kunjungan pada pasien di lakukan pada jam ini. Katanya agar waktu kepulangannya tidak tertunda yang mungkin saja di sebabkan oleh situasi mendesak. Pria itu sangat mengantisipasi.
'Sama seperti kemarin. Bahkan aku semakin tidak bersemangat karena belum mendapat ciuman selamat pagi.'
Scarlette mengulum senyum. Ia mengeratkan dekapannya pada buku yang ada di depan dadanya dan sebelah tangannya sibuk membalas pesan Jade. Di akhir kalimat yang dikirim Jade, ada emoticon dengan gambar kecupan hati. Sebenarnya, maksud dari ciuman selamat pagi bukan sebuah Morning Kiss seperti kebanyakan pasangan. Mungkin itu lebih kepada ciuman singkat di kening dan pipi. Dan Jade tidak pernah lagi melewati batas untuk sebuah ciuman intim. Mengapa? Ia tidak tahu.
Jika boleh bercerita. Setiap pagi Jade akan mengunjungi, membawakan sarapan atau hanya berpamitan. Kemudian meminta ijin untuk sebuah kecupan singkat yang pada akhirnya menjadi kebiasaan yang tidak bisa di hindari. Scarlette tidak menyesal, lagipula apa artinya sebuah kecupan untuk seorang teman? Atau mungkin kini hubungan mereka lebih daripada teman? Ahhhhh.... Tidak. Tidak. Ia masih belum ingin lebih daripada ini. Lagipula, begini saja sudah nyaman. Ia tidak siap jika harus kembali menjalin kasih. Cukup nikmati saja momen saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Love Me....!!! [Completed]
RomancePengkhianatan adalah hal yang paling dibencinya. Dan ia sangat menghindari itu. Tapi apa jadinya jika kekasih yang sangat dicintainya melakukan hal tersebut? Melepaskan merupakan pilihannya saat itu... Tapi rasa dihati tidak bisa dihapus begitu saja...