Ulang tahunnya sudah lewat beberapa hari, tapi kenapa kejutan yang terjadi padanya masih belum usai. Kejutan yang sangat tidak menggembirakan. Dua hari ini, semuanya terasa melelahkan. Banyak yang terjadi padanya hingga Scarlette tidak bisa lagi membedakan mana kenyataan dan mimpi.
Setelah pengakuan Jade tentang perasaannya serta kenyataan tentang kekasihnya, Scarlette bingung harus mengambil sikap seperti apa.
Belum juga kakinya menapaki lantai asrama, tubuhnya di tarik hingga terpelanting ke belakang. Untungnya sebuah tangan berhasil menahan tubuhnya. Ketika matanya berhasil menemukan siapa tersangka yang menariknya barusan, helaan napas muncul dari bibir Scarlette. Ia sedang tidak ingin berdebat. Demi Tuhan, tubuh dan hatinya sedang lelah.
"Apa ini alasanmu pergi dariku?" Sentaknya keras bahkan lebih kepada berteriak.
Bibirnya tidak bisa terbuka karena memang tidak ada yang perlu di ucapkan. Kenrick yang berdiri di depannya menatap tajam. Aura kemarahan terlihat jelas di matanya.
"Jawab Scarlette..." sentaknya lebih keras.
God..... Apalagi ini.
Pelan, Scarlette menarik sebelah tangannya dan mundur. Ia perlu mengambil napas sebelum menjawab pertanyaan membingungkan Kenrick.
"Apa maksudmu?" serunya tak bersemangat.
Bolehkah ia pergi dan terlentang sebentar saja di atas kasurnya. Tubuhnya benar-benar tidak bertenaga. Semalam saja, ia tidak bisa tidur nyenyak. Ada banyak mimpi yang membuatnya gelisah dalam lelapnya.
"Pria itu. Kau mencoba menjadikan pengganti ku kan?"
Tidak perlu bertanya siapa orang yang di maksud. Karena tentu saja, orang itu adalah Jade yang baru saja mengantarnya. Scarlette hanya berpikir, Kenrick sudah berada disini selama beberapa saat hingga asumsi ini terbentuk oleh pemikirannya sendiri.
"Aku tidak mengerti."
"Jangan berpura-pura, Scar. Pria itu yang menjadi alasanmu ingin pergi dari ku bukan?"
Scarlette mengangkat sebelah alisnya. "Apa kau sadar dengan ucapan mu? Siapa yang pergi dari siapa?" lirihnya pelan. Kenrick mengatupkan bibirnya. "Kau sendiri yang melakukan itu ,Ken. Kau yang sudah mengakhiri hubungan ini."
"Aku tidak mengakhiri-"
"Tapi kau yang sudah membuat semuanya menjadi rumit. Kau yang memilih menikahi Lisa dan sekarang kau seolah menuduhku sedang berkhianat?" Scarlette memukul dadanya. Sakit ketika ingat bayangan tubuh mereka yang tanpa jarak. Seketika pandangannya mengabur. "Kau yang sudah mengacaukan, Ken. Kau yang sudah mengkhianati ku. Kau yang sudah-" Dan Scarlette tidak bisa lagi melanjutkan. Ia menunduk dengan air mata yang sudah menetes. "Kau yang telah meninggalkanku."
"Tidak, Scar. Aku tidak pernah meninggalkanmu." Kenrick menarik dan membawa Scarlette ke dalam pelukannya. "Maafkan aku, Scar. Maafkan aku. Sungguh, aku tidak bermaksud mengkhianati hubungan ini. Semua terjadi bukan tanpa alasan."
Scarlette mendorong tubuh Kenrick. Memberi jarak di antara mereka. Ia menatap Kenrick dengan pandangan terluka. "Maaf mu tidak bisa mengembalikan semuanya seperti semula. Jadi mari akhiri saja-"
"Tidak." Potong Kenrick cepat. Ia berusaha menggapai tangan Scarlette namun tidak berhasil. Wanita itu menjauh tangannya. "Jangan pernah mengatakan itu. Aku sangat mencintaimu."
"Tapi kau sudah menikah."
"Tidak. Aku mohon. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Tolong, Scar. Beri aku waktu. Satu bulan dan aku akan menceraikan Lisa."
"Apakah kau serius?" tanyanya pelan. Ia mengusap air mata demi melihat kesungguhan dalam ucapan Kenrick.
"Tentu saja. Aku tidak mencintainya. Aku akan berpisah dengannya dan kembali padamu" ucapnya meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say, You Love Me....!!! [Completed]
RomansaPengkhianatan adalah hal yang paling dibencinya. Dan ia sangat menghindari itu. Tapi apa jadinya jika kekasih yang sangat dicintainya melakukan hal tersebut? Melepaskan merupakan pilihannya saat itu... Tapi rasa dihati tidak bisa dihapus begitu saja...