[ ARCHIGÓS - 01 ]

463K 29.6K 16K
                                    

Haiii, saya Alphaa kalau kamu?

Kenapa tertarik buat baca cerita ini?

Pasti karna Moriz yaaa??? Hahaha.

CHAPTER 01 - FIRST IMPRESSION

AUTHOR POV

[BACA AUTHOR NOTE PALING BAWAH!]

"Delon, lo dapet salam dari Archigós."

Goodbye world, sepertinya Delon harus mempersiapkan surat wasiat terakhirnya. Ia memejamkan mata berpikir sejenak.

Menyesali perbuatannya membeberkan hoax tentang Archigós. Ia bahkan sudah menghapus postingannya di Instagram, brengseknya postingannya menjelek-jelekan Archigós berhasil discreenshot hingga sampai ke telinga anggota Archigós. Bahkan yang menyebarkannya adalah Lambe_curah yang sudah di love jutaan kali dengan ribuan komentar.

"Ciluukkk.."

Delon membuka kelopak matanya perlahan, iris matanya menangkap objek yang tak asing.

"Mbwaaaa.." Delon menelan saliva. Tolong bangunkan dirinya sekarang yang sedang bermimpi buruk.

"Selamat sore, Delon. Perkenalkan, gue Arsenio Kertanegara, lo pasti tahu jabatan gue apa." Suara Arsenio cerah, dibelakangnya anggota Archigós yang lain sedang menanti.

Delon mengamati sekitar, tak ada siapapun, bahkan temannya yang menyampaikan amanat dari Archigós sudah menghilang. Delon mundur dua langkah, membuat lengkungan senyum Arsen semakin jelas. Ia menaik-turunkan alisnya.

"Lama, biar gue aja." Arsen menoleh, Moriz sang pemimpin Archigós penguasa family crew terbesar tersebut mengambil alih.

Moriz melangkah maju, wajahnya datar, menunjukan ekspresi dingin dengan aura kekuasaan mutlak, memperjelas siapa sesungguhnya warna asli sang manifestasi dari Dewa Mitologi Yunani, Zeus.

Arsen bersiul menggoda Delon, melayangkan tatapan iba penuh kasihan. Delon harus tahu, resiko dari perbuatannya. Kata maaf tak ada dalam kamus Archigós. Karena, hanya memperlemah kedudukan mereka yang sudah berada dipuncak tertinggi.

Sreett.

Satu gerakan pelan yang dilakukan Moriz, Moriz menarik rambut Delon, menuntun lelaki itu agar berdiri didepan salah satu tiang kayu. Tepat dihadapan bola matanya, terdapat paku yang menancap setengah, mungkin digunakan untuk menggantung sesuatu. Tapi, sudah mulai berkarat.

Delon meringis ketakutan, saat bola matanya hampir menyentuh permukaan paku tersebut. Moriz mengukir senyum yang dilemparkan kepada kelima anggota Archigós.

Reganta, Arsenio, Aldebara, Axelion dan Danish sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Arghhh.." Suara erangan Delon terdengar pilu, Moriz mendorong kepala lelaki itu, menusuk matanya dengan paku, menembus sampai ujung paku tersebut tak terlihat lagi.

Darah merembes dari pinggiran mata Delon, seolah tengah menangis darah. Tangan Delon bergerak gelisah mencoba menjauhkan benda asing yang menusuk matanya.

"Ampunn, ampuunn arghhh ampunn.. gue minta maaf Moriz, maafin gue, arghh." Rahang Moriz bergemeletuk.

"Jangan bersuara atau gue robek mulut lo." Bisik Moriz, yang akhirnya Delon menangis dalam diam.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang