Woya woya woya💝💝
Moriz back to dayy!!! Mengisi hari minggu kamu.
Yuk absen nama Moriz dulu👇👇
CHAPTER 13 - FEELING
AUTHOR POV
"Menyiksa tahanan Daddy, menyerang orang sembarangan, bahkan membantai orang dijalanan. Moriz, kamu nggak capek sama semua yang kamu kerjakan?" Moriz menoleh, mendapati Riyonal tengah mengumpulkan 3 jenis flashdisk dengan warna berbeda.
Moriz menghembuskan nafas pelan. Sampai kapan dirinya akan bebas dari bayang-bayang orangtuanya? Moriz benci, Riyonal membuat arti kata privasi menjadi sia-sia. Mengerikan, memikirkan bahwa fakta tentangnya tersebar. Bagaimana ia akan menjalani hidupnya? Riyonal bukanlah aib yang harus ditanam, sayangnya sudah terbukti jelas, Reza saja sudah mendapat begitu ditakuti layaknya monster.
"Daddy tahu kamu ngebentuk Archigós untuk menunjukkan sama Daddy, kalau kamu mampu. Tapi, Moriz semua perbuatan kamu justru mengecewakan Mommy." Moriz mengepalkan tangan.
"Tolong jangan sentuh orang sekitar Moriz, cukup sampai Moriz menyelesaikan pendidikan SMA." Moriz mengucapkannya dengan nada pelan.
"Darah selalu lebih kental dari pada air, Moriz daddy sedang berusaha memberi yang terbaik buat masa depan kamu." Moriz tak memberi ekspresi.
"Jangan berusaha, Moriz punya pilihan Moriz sendiri. Karna darah yang daddy bangga-banggakan bukankah wajar saat Moriz bertindak anarkis? Sejak dulu, daddy selalu menutupi, daddy selalu mengubur sifat buruk Moriz. Kenapa giliran Archigós semakin besar, daddy seolah mempermasalahkan segala hal?" Riyonal menghembuskan nafas dalam.
"Agar kamu nggak terluka Moriz, agar kamu nggak ngikutin jejak daddy, agar kamu hidup lebih baik dari siapapun, agar kamu menjadi manusia pada umumnya, agar kamu nggak mengalami apa yang daddy alami." Riyonal tersenyum tipis.
"Menyembunyikan fakta bahwa kamu putra tunggal Riyonal Gibran Argawindar sangat sulit Moriz. Semua orang mengincar kamu bahkan sebelum mereka tahu siapa sesungguhnya kamu. Kamu tahu seberapa besar daddy ingin membanggakan bahwa kamu si cerdas adalah keturunan daddy? Kamu tahu bagaimana mommy ingin memperkenalkan dirimu sebagai anaknya? Kami berjuang untuk kamu, Moriz." Moriz berdecak.
"Moriz akan menjaga Archigós tanpa melibatkan daddy." Final Moriz.
Moriz menaiki anak tangga satu persatu. Ia menekan knop pintu memasuki kamarnya. Moriz membanting tas ransel yang ia gunakan. Moriz menarik nafas menenangkan diri.
Moriz menoleh saat mendengar ketukan pintu, kemudian Xenata berjalan menghampirinya membawa nampan berisi makanan.
"Kamu udah makan belum?" Tanya Xenata. Moriz menggeleng.
"Jangan dipikirin, pemimpin Archigós harus kuat kan? Yuk, makan dulu." Xenata menuntun Moriz untuk mendudukan diri dipinggiran tempat tidur.
Ia meletakan nampan dipangkuan Moriz. Mengusap rambut Moriz pelan.
"Moriz Admiral Riyonal, nama itu dikasih sama daddy kamu, artinya Anak dari kegelapan si prajurit tertinggi. Daddy tahu kamu kelak akan lebih hebat dari dia Moriz. Kamu tahu? Saat pertama kali dia gendong kamu, daddy nangis." Xenata menceritakannya.
"Daddy nggak tidur dimalam hari karna ngejagain kamu, daddy selalu siaga. Gigi pertama kamu tumbuh, kamu demam tinggi. Daddy kamu meminta seluruh pengawal ngundang dokter terbaik diseluruh kota." Xenata menunduk tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MASIH LENGKAP DAN JANGAN BELI NOVEL BAJAKAN! Namanya Moriz Admiral R, semua orang mengetahui siapa dirinya tapi tak semua orang mengenalnya. Sebatas tahu bahwa Moriz lelaki dingin, sukar ditebak...