[ ARCHIGÓS - 50 ]

195K 16.2K 11.6K
                                    

SPAM NAMA MORIZ DULU SKUY!!!

EH.. RAMAIKAN DI SETIAP PARAGRAF, OKAY?

Tahukah kamu hari ini satnight?

Tahukah kamu hari ini satnight?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 50 - BASTARD

NORMAL POV

Ke-6 inti Archigós kini bersemayam di Markas. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Arsen dan Bara tak henti-hentinya menatap layar ponsel, Regan yang berlatih GYM, Morthen bermain games di komputer, Reza menganalisis perhitungan saham dan Danish yang tengah menonton.

BRUAK!

"ANJING KAGET!" teriak Arsen.

Suara gemuruh datang dari pintu luar. Axel masuk dalam keadaan tergesa-gesa. Ia berlari sekuat tenaga menjumpai Danish. Dirinya bahkan nyaris tersandung kaki sendiri, Axel menarik napas. Serasa asma, karena kekurangan oksigen di paru-parunya.

"Dan-hah, Danish!"

Axel berlutut di depan Danish yang sedang duduk anteng di sofa. Anggota inti mengerutkan kening, ini kenapa Axel mendadak out of character?

"Danish gue nggak bakal jadi anak bandel lagi."

Oh, tarik kembali pemikiran para anggota yang mengatakan Axel out of character, justru sifat itu sangat lekat dengan sosok Axel.

"Dan, lo apain si Axel?"

Danish melirik Regan, ia mengedikkan bahu. Sendirinya tak memahami tingkah Axel.

"Gue nggak bakal minta-minta jajan lagi," Axel memainkan buku-buku jarinya.

Ia melepaskan tas ransel yang ia kenakan, memberi ransel tersebut kepada Danish. Danish yang penasaran, segera memeriksa isi dari tas tersebut. Ratusan botol minyak telon, puluhan kotak susu cokelat dan kinderjoy.

Semua benda yang teramat berharga bagi Axel. Axel tak mempermasalahkan uang atau benda lainnya. Tapi, ketika 3 benda tersebut di curi oleh anggota, Axel akan mengamuk tanpa henti.

"Kata Bara, lo udah punya pacar. Dia bilang gue harus ngasih lo waktu buat pacaran. Gue nggak masalah kok, lo pacaran. Tapi, please tetep nemenin gue, ya? Kalau bukan Danish gue bakal kesepian."

"Sejam sehari juga nggak apa-apa, ya Danish?"

Anggota inti gamang, antara ingin kasihan dan tertawa di waktu yang bersamaan. Sewaktu Bara dan Moriz pacaran saja, Axel tidak memperdulikannya. Mungkin cocok disebut teman tiri.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang