[ ARCHIGOS - 06 ]

253K 20.5K 4.2K
                                    


Kita absen nama Axel dulu gimana?

Yuk spam nama Axel yang banyak😧😧

Yuk spam nama Axel yang banyak😧😧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 06 - TERABAIKAN

AUTHOR POV



Penampilan Raina mengundang perhatian pasang mata, rok pendek, baju yang menggantung jika dirinya mengangkat tangan seragam putihnya akan tersibak. Ia bahkan sengaja memakai kalung hitam melingkar dilehernya. Bibir tipis dipolesi liptint yang merona, softlens matanya berbinar.

Tujuannya bersekolah disini memang ingin menggeser posisi -Most Wanted Girl- agar kehadirannya membekas. Namun, yang kaum hawa justru menatapnya rendah, kaum lelaki tak berani meliriknya sama sekali. Karena Moriz, Moriz merusak semuanya.

Raina terpaku ditempatnya menyaksikan Arsen berlatih basket. Lelaki yang biasanya menebar pesona, senyum genit dan tatapan nakal itu nampak sangat berbeda ketika bermain basket. Raina bahkan lupa berkedip karena terpukau.

Arsen menarik nafas dalam menetralkan jantungnya, ia menoleh menemukan Raina menatapnya. Arsen tersenyum tipis, ia membuang bola basket menghampiri Raina.

"Wow, lo cantik banget." Puji Arsen.

Raina mundur selangkah, jantung Raina berdegup kencang. Arsen menaikan alisnya penasaran, saat akan menyentuh pundak Raina. Suara Regan mengintrupsinya.

"Sen," Arsen menoleh kebelakang dimana anggota Archigós menghampiri dirinya.

Raina terkesiap, Moriz memimpin langkah, diikuti oleh anggota Archigós yang lain.

"Bara nggak masuk, ada yang perlu kita kerjain." Ujar Regan.

Moriz melewati Raina tanpa melirik sedikitpun. Moriz bertingkah seolah tak ada siapapun disana. Mengapa Raina tersinggung karena perbuatan Moriz? Raina menggeleng kuat, tidak! Ia tidak mungkin tertarik pada Moriz!

"Kak Arsen, soal tawaran Kak Arsen di telpon semalam-" Arsen memang menghubunginya, sudah jadi hal biasa jika Arsen bisa mendapatkan nomer telponnya dengan mudah.

"Markas." Moriz memotong kalimat Raina, sengaja.

Anggota Archigós saling melempar tatapan satu sama lain.

"Kalian marahan?" Tanya Axel, tak bisa menutupi rasa penasarannya.

Regan menendang kaki Axel, agar sahabatnya yang satu itu diam dahulu. Namun, justru ditanggapi berbeda oleh Axel.

"Lo kok nendang gue sih?!" Protes Axel.

Moriz menyorot Axel tajam. Axel bersembunyi dibalik punggung Danish karena mendadak merasa takut. Setelah adegan tadi, anggota Archigós meninggalkan lapangan, Arsen ditarik paksa tanpa dibiarkan bercakap dengan Raina.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang