[ ARCHIGOS - 29 ]

189K 16.4K 9K
                                    

Uwu banget bisa nembus 1K+ komen tanpa unsur target❤❤

Seneng akohhh❤❤❤❤

Tidak menyangka akan tembus keangka itu huhuhuuuu:((

Isi komen disetiap paragraf leh nggak?

Mana suaranya yang kangen Moriz?

Absen dulu banyak-banyak sebelum baca!

Absen dulu banyak-banyak sebelum baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 29 - DENDAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CHAPTER 29 - DENDAM.

AUTHOR POV



Kaos polos hitam bermerk gucci, jaket kulit hitam dipadu celana jins hitam. Moriz dan 3 potong kain membalut tubuhnya adalah definisi dari manusia fashionista yang mahal. Padahal, faktanya semua style yang digunakan Moriz pilihan Xenata semata.

Xenata yang selalu membawa jenis model pakaian terbaru. Xenata yang mengejar semua model pakaian langka untuk putranya. Dari ujung kepala sampai kaki, Xenata dalang dibalik cool-nya seorang Moriz.

Arsen berdumel dalam hati, Moriz masuk menggunakan sepatu sedangkan ia baru saja mengepel lantai Markas. Mau protes, bisa-bisa kulitnya dijadikan lapisan lantai. Arsen mengambil dua kantong plastik berisi makanan yang dibawa oleh Moriz. Kebiasaan, Moriz tak lupa membawa apapun ke Markas bukan hanya makanan. Jangan lupakan, seri laptop Rogz yang diberikan cuma-cuma oleh Moriz untuk Bara demi memuaskan hasrat pemudan pecinta games tersebut.

"Mr. Moriz." Moriz menoleh pada Arsen, dengusan pertanda kejengahan Moriz mewakili panggilan memuakkan tersebut.

"Moriz." Koreksi Moriz, Arsen mengangguk cepat.

"Bara abis ngulik informasi tentang Alphard." Moriz merespon cepat, ia mengambil langkah lebar menuju ruang komputer.

Matanya menangkap satu-persatu kegiatan anggota Archigós. Danish bermain cacing diponselnya, Bara berselancar di sosial media, Reza menatap layar iPad menunjukkan grafik saham, Regan sedang berlatih fisik, Arsen menonton film percintaan dewasa, terakhir Axel yang sedang bergelung, menyelimuti dirinya dengan selimut.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang