TIM MALMING DIRUMAH MANA SUARANYA?! 🙋🙋🙋
Absen Moriz dulu kuy, ciyee masih bisa update sehari sekali. Coba nanti kalau 3 bulan sekali?!
Yang doyan pake Minyak Telon 👇👇👇
CHAPTER 12 - MARKAS
AUTHOR POV
"Malem ini, Raina tidur di markas kita." Moriz mengumumkannya dengan wajah datar.
Regan yang tengah fokus pada laptopnya menoleh, Arsen mengejapkan mata tak percaya, Axel mengerutkan kening, Reza dan Danish tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Apa sewaktu gue bolos, gue ngelewatin sesuatu yang penting dari kalian?" Tanya Bara. Merasa dirinya sangat tertinggal informasi. Padahal cuma bolos sehari.
Air wajah Arsen nampak marah, ia mendengus kesal. Lalu, mendekati Raina dengan tatapan tak percaya.
"Lo tahu lo ngebawa orang lain ke Markas kita, Moriz?" Desis Arsen.
Ada nada kekecewaan dibalik baritone suara Arsen yang dingin. Regan terpukau, dipikirnya Arsen takkan perduli karena pernah menaruh perhatian pada Raina. Rupanya, ia salah menilai Arsen yang tak becus. Sebagai wakil ketua, Arsen sangat bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
"Lo harusnya ngehubungin kita dulu, Riz. Minta pendapat kita, kita juga bagian dari Archigós." Lanjut Arsen.
Bara mengangguk membenarkan, karena sikap Moriz sekarang terkesan memanfaatkan jabatannya yang tertinggi.
Moriz mengetuk kakinya ke lantai, perkataan Arsen memang tak sepenuhnya salah. Moriz menatap anggota lainnya meminta pendapat.
Raina mundur, merasa bahwa dirinya membawa petaka kepada anggota Archigós. Suasa terasa sangat canggung."Kalau gue tau gue nggak bakal pakai baju lusuh kayak ini, anjing." Sambung Arsen, kini nampak geram.
"WOY AMPUN GAN, REGAN AMPUNNNN!" Sebilah pisau menempel dileher Arsen karena aksi Regan. Dongkol atas pikiran cetek sahabatnya satu ini.
Bersumpah ingin menarik kalimat memuji Arsen. Memang, makhluk yang satu itu tak bisa dibiarkan bernyawa. Kalau perlu, Regan ikhlas menjilat ludahnya sendiri.
"Bunuh, terus kubur dia diem-diem, Gan." Perintah Moriz.
Arsen menelan salivanya, padahal ia cuma niat bercanda tapi malah disodorkan pisau. Meratapi nasibnya, Arsen diminta berdiri dipojokkan tanpa bergerak seinchipun, dihukum oleh Moriz.
"Udah siap semua peralatannya?" Anggukan kepala anggota Archigós menjawab pertanyaan Moriz.
"Aman, Riz. Buat jaga-jaga." Jawab Regan melirik Raina sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] MASIH LENGKAP DAN JANGAN BELI NOVEL BAJAKAN! Namanya Moriz Admiral R, semua orang mengetahui siapa dirinya tapi tak semua orang mengenalnya. Sebatas tahu bahwa Moriz lelaki dingin, sukar ditebak...